Jumat, 3 Oktober 2025

Pilpres 2024

PKB Tegaskan Jika Ada Koalisi Besar, Komitmen Kerjasama Politik dengan Gerindra Tetap Jadi Pegangan

Jazilul Fawaid menyebutkan bahwa kerjasama politik PKB dan Gerindra tetap menjadi pegangan.

Tribunnews.com/Fersianus Waku
Wakil Ketua Umum (Waketum) PKB, Jazilul Fawaid. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W. Nugraha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid mengatakan bahwa jika koalisi besar yakni gabungan dari Koalisi Indonesia (KIB) Bersatu dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

Jazilul menyebutkan bahwa kerjasama politik PKB dan Gerindra tetap menjadi pegangan.

"Yang jelas tadi pertemuannya (Gerindra-PKB) sangat hangat lebih hangat dari biasanya dan semua bicara secara terbuka. Bahwa komitmen kerjasama politik yang ditanda tangani antara Prabowo dan Gus Muhaimin tetap menjadi pegangan," kata Jazilul kepada awak media di Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Senin (10/4/2023) malam.

Menurut Jazilul itu merupakan berita baik untuk PKB bahwa kedua partai sama-sama komitmen memegang janji.

"Sampai ada koalisi besar itu tetap menjadi pegangan. Saya pikir itu berita baik untuk PKB. Artinya Gerindra dan PKB itu sama-sama partai yang memiliki komitmen memegang janji, saya pikir itu penting," tegasnya.

Terkait capres dan cawapres dari KKIR dikatakan Jazilul bahwa itu sudah dimandatkan oleh Prabowo dan Gus Muhaimin.

Baca juga: PKB Minta Komitmen yang Sudah Diteken Prabowo-Cak Imin Dibawa ke Koalisi Besar

"Kan dibicarakan berdua saja nanti, kerjasama politik yang ditanda tangani itu memang memandatkan kepada Pak Prabowo dan Gus Muhaimin terserah beliau," tutupnya

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut cocok dua koalisi partai saat ini yakni Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri dari Golkar, PPP, dan PAN cocok dengan koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) yang terdiri dari Gerindra dan PKB.

Hal itu disampaikan Jokowi usai menghadiri acara Silaturahmi antara PAN dengan Presiden, di Kantor DPP, Jakarta Selatan, Minggu, (2/4/2023).

“Cocok,” kata Jokowi.

Terkait penggabungan dua koalisi partai tersebut kata Jokowi terserah para Ketum partai masing-masing. Yang pasti kata Presiden koalisi harus dibangun untuk kepentingan bangsa dan negara.

“Saya hanya bilang cocok, terserah pada ketua umum partai atau gabungan ketua umum partai, untuk kebaikan negara, untuk kebaikan bangsa untuk kebaikan rakyat, hal yang berkaitan bisa dimusyawarahkan akan lebih baik,” katanya.

Dalam acara silaturahmi tersebut kata Presiden membicarakan masalah kebangsaan sekaligus keberlanjutan program pembangunan ke depannya.

Presiden mengaku dalam pertemuan, ia lebih banyak mendengarkan. Dalam membahas politik para Ketua Umum Partai yang banyak berbicara.

“Yang berbicara itu ketua-ketua partai, saya bagian mendengarkan saja,” katanya.

Presiden tidak menjawab apakah dalam acara silaturahmi partai pemerintah tersebut turut dibahas masalah Capres dan Cawapres Pilpres 2024. Menurut Presiden hal itu sebaiknya ditanyakan kepada para Ketum Partai.

“Nanti ditanyakan kepada ketua-ketua partai,” katanya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved