Sabtu, 4 Oktober 2025

Pilpres 2024

3 Pernyataan Terbaru Prabowo: Sebut Presiden Sosok Rendah Hati hingga Akui Masuk Jadi Timnya Jokowi

Presiden Jokowi menyinggung elektabilitas Prabowo yang kian menanjak. Presiden bilang, tingkat elektoral Prabowo naik bukan karena dirinya.

Tribunnews.com/Naufal Lanten
Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto saat konferensi pers usai acara Silaturahmi Ramadan di DPP PAN, Jakarta Selatan, Minggu (2/4/2023). Dalam acara tersebut, hadir para ketua umum parpol koalisi pemerintah yakni Airlangga Hartarto dari Golkar, Prabowo Subianto dari Gerindra, Muhaimin Iskandar dari PKB, dan Muhamad Mardiono dari PPP. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berikut ini adalah tiga pernyataan terbaru Ketua Umum Gerindra sekaligus Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam acara silaturahmi di Kantor DPP PAN Jakarta, Minggu (3/4/2023).

Seperti diberitakan, dalam acara itu, Presiden Joko Widodo atau Jokowi lagi-lagi dinilai memberikan sinyal dukungan buat Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto maju sebagai calon presiden (capres) Pemilu 2024.

Sebab, dalam pidatonya di hadapan elite partai pendukung pemerintah baru-baru ini, Jokowi memuji elektabilitas Prabowo yang kian melesat.

Presiden Jokowi menyinggung elektabilitas Prabowo yang kian menanjak. Presiden bilang, tingkat elektoral Prabowo naik bukan karena dirinya.

Hal itu diungkapkan Jokowi saat memberikan sambutan dalam acara “Silaturahmi Ramadhan bersama Presiden RI” yang digelar di Kantor DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (2/4/2023), yang dihadiri sejumlah elite partai politik pendukung pemerintah.

“Ini tadi disinggung mengenai Pak Prabowo yang naik elektabilitasnya. Saya pikir-pikir naiknya elektabilitas beliau itu bukan karena saya, tidak, ya karena beliau sendiri dan Gerindra,” kata Jokowi.

Baca juga: Soal Potensi KIB-KIR Melebur Jadi Koalisi Besar, Prabowo: Ada Frekuensi yang Sama

Apa respons Prabowo? Berikut 3 pernyataan Prabowo, termasuk saat dirinya merespons pujian Presiden Jokowi.

1. Pak Jokowi Terlalu Rendah Hati

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menanggapi pernyataan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut kalau elektabilitasnya naik karena hasil kerja sendiri buka karena kinerja presiden.

Menanggapi hal itu, Prabowo malah menyatakan sebaliknya.

Dia menilai, selama bertugas sebagai Menteri Pertahanan tidak terlepas dari pemerintahan sekaligus dari presiden.

"Saya ini, kami (para menteri) ini, bagian dari pemerintah. Kalau pemerintah berhasil, kita ikut naik. Kalau pemerintah tidak berhasil, kita ikut turun," kata Prabowo usai agenda Silaturahmi Ramadan di kantor DPP PAN, Jakarta Selatan, Minggu (2/4/2023).

Ketua Umum Partai Gerindra itu menilai, pernyataan Jokowi menggambarkan kalau presiden merupakan sosok presiden yang rendah hati.

Kendati demikian, Prabowo tidak menjelaskan secara rinci maksud rendah hati dari seorang presiden itu apa.

"Saya kira sederhana sekali. Pak Jokowi terlalu rendah hati," kata Prabowo.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berseloroh bahwa Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan ingin diajak kunjungan kerja seperti halnya Prabowo Subianto. Hal itu menurut Jokowi lantaran Zulkifli menyinggung naiknya elektabilitas Prabowo dalam survei lantaran sering kunjungan kerja bersama Presiden.

“Saya hanya berpikir ini jangan-jangan ini pak Zul minta diajak,” kata Jokowi dalam acara silaturahmi PAN bersama Presiden, di Jakarta, Minggu, (2/3/2023).

Menurut Jokowi, naiknya elektabilitas Prabowo bukan karena dirinya melainkan karena kerja Prabowo sendiri bersama partai Gerindra.

2. Potensi KIB-KIR Melebur Jadi Koalisi Besar

Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto merasa punya kesamaan antara Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) dengan para ketua umum partai di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Hal itu disampaikannya saat konferensi pers usai acara Silaturahmi Ramadan di DPP PAN, Jakarta Selatan, Minggu (2/4/2023).

Merasa satu frekuensi, Prabowo pun tak masalah jika KIR dan KIB bergabung menjadi satu di Pemilu 2024 mendatang.

Adapun hal ini disampaikannya saat konferensi pers usai acara Silaturahmi Ramadan di DPP PAN, Jakarta Selatan, Minggu (2/4/2023).

Acara tersebut sejumlah ketua umum partai politik koalisi pemerintah hadir, yakni Airlangga Hartarto dari Golkar, Prabowo Subianto dari Gerindra, Muhaimin Iskandar dari PKB, dan Muhamad Mardiono dari PPP.

Namun Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh tidak menghadiri acara tersebut.

3. Prabowo: Kita sudah masuk timnya Jokowi

Rencana peleburan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) menjadi sebuah koalisi besar untuk menyongsong Pilpres 2024 terus menguat.

Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto mengakui, partai-partai dalam kedua koalisi tersebut punya kesamaan visi dan sebenarnya sudah masuk tim Presiden Jokowi.

"Ya, ada (kesamaan visi-misi antara KIB dan KKIR). Ternyata ada. Jadi, kita merasa ada frekuensi yang sama ya, ada kecocokan," kata Prabowo kepada wartawan.

"Kalau dilihat, pimpinan partai kita sudah masuk, ya dengan Cak Imin (Ketum PKB) ya, kita sudah masuk timnya Pak Jokowi sebetulnya sekarang," imbuh Prabowo.

Ketum parpol yang ikut dalam pertemuan tertutup itu adalah Ketum PAN Zulkifli Hasan, Ketum Gerindra Prabowo Subianto, Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, dan Ketum PPP Mardiono.

Mereka semua adalah ketum partai koalisi Pemerintah Jokowi.

Zulkifli Hasan: Soal Koalisi Besar, Ada Waktunya

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan atau Zulhas berbicara peluang terbentuknya koalisi besar.

Hal itu disampaikannya saat konferensi pers usai acara Silaturahmi Ramadan di DPP PAN, Jakarta Selatan, Minggu (2/4/2023).

“Bisa dilihat, tentu akan ada lanjutan, diskusi mengenai koalisi besar, capresnya bagaimana, itu perjalanan, ada waktunya,” kata Zulhas.

Ia menambahkan bahwa pada acara Silaturahmi Ramadan memiliki makna, tidak hanya basa basi politik.

Kegiatan ini, sambung dia, sebagai komitmen kebangsaan yabg mengedepankan soliditas dan komitmen kebersamaan untuk meyelesaikan persoalan-persoalan mendasar bangsa.

“Dan tentu keberlanjutan pembangunan. Kira-kira itu intinya,” tuturnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan atau Zulhas berbicara soal komitmen kebangsaan, khususnya memasuki tahun politik ini.

Ia mengatakan bahwa Indonesia merupakan negara yang besar, sehingga memerlukan kerja sama politik atau koalisi yang besar pula.

Adapun hal itu disampaikannya saat memberi sambutan dalam acara Silaturahmi Ramadan di DPP PAN, Jakarta Selatan, Minggu (2/4/2023).

“Tentu kita harap, Komitmen Kebangsaan kita, bersama memasuki tahun politik. Bangsa ini bangsa besar, tentu tidak mungkin satu dua.”

“Tentu perlu besar koalisi-nya. Bangsa kita ini besar pak. Nomor empat terbesar di dunia,” kata Zulhas.

Ia menambahkan bahwa dengan komitmen kebangsaan dan komitmen kebersamaan, maka diharapkan dapat saling menguatkan saling membesarkan, saling menunjang, memberi manfaat.

Dalam acara Silaturahmi Ramadan itu, hadir Presiden Joko Widodo serta sejumlah ketua umum parpol koalisi pemerintahan.

Ia pun mengajak para ketua umum parpol itu mengutamakan aspek musyawarah sehingga dapat menyelesaikan permasalahan kenegaraan dengan baik.

“Kita ini negara besar bapak. Demokrasi itu juga musyawarah. Kalau ini bagus, bisa landai, kita tak habis energi bapak,” ucap Zulhas.

“Kita bisa cepat menyelesaikan apa-apa yang belum selesai. Memperbaiki apa-apa yang belum baik,” lanjut dia.

Sebagai informasi, Partai Amanat Nasional (PAN) menggelar agenda silaturahmi Ramadan yang digelar di kantor DPP PAN, Warung Buncit, Jakarta Selatan, Minggu (2/4/2023).

Dalam agenda ini PAN turut mengundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) beserta beberapa ketua umum partai politik lainnya.

Adapun para Ketua Umum partai politik lain yang diundang yaitu Megawati Soekarnoputri dari PDI-P, Airlangga Hartarto dari Golkar, Prabowo Subianto dari Gerindra, Muhaimin Iskandar dari PKB, dan Muhamad Mardiono dari PPP.

"Sebagai tuan rumah, PAN merasa sangat senang dan berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh Presiden beserta para Ketua Umum partai politik di pemerintahan untuk menyelenggarakan acara ini," kata Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dalam keterangannya, Minggu (2/4/2023). (Tribunnews/Naufal/Umam)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved