Senin, 6 Oktober 2025

Pilpres 2024

Anies Sebut Politik Identitas Tak Terhindarkan dalam Kontestasi Politik, Ini Respon Bawaslu RI

Anies menilai pada situasi tersebut pendukung kedua kubu bisa berkutat dengan isu perbedaan suku.

TRIBUNNEWS/JEPRIMA
Bakal calon presiden, Anies Baswedan saat diwawancarai Tribun Network di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Kamis (2/3/2023) malam. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mario Christian Sumampow

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI mengatakan isu politik identitas yang juga berkaitan dengan SARA memang paling mudah untuk digunakan dalam kontestasi pemilu.

Oleh karena itu, Anggota Bawaslu RI Totok Hariyono kembali mengingatkan untuk para calon peserta pemilu untuk dapat mengerti mana yang baik dan mana yang buruk digunakan dalam rangka meraup simpatik masyarakat dalam pemilu.

Hal ini merupakan respon Bawaslu terhadap bakal calon presiden Anies Baswedan yang sempat mengatakan politik identitas tak bisa dihindari dalam kontes politik.

“Calon negarawan ingat, peserta pemilu calon negarawan, mana yang baik mana yang buruk dia bisa memperhitungkan ‘oh kalau saya menggunakan ini nanti akan memancing ya, polarisasi,’" kata Totok saat ditemui di hotel kawasan Jakarta Pusat, Sabtu (25/3/2023).

“Nah itulah kecerdasan intelektual, kecerdasan spiritual dari calon kepala negara, dan rakyat akan menilai apakah calon pemimpin, calon negarawan ini menggunakan cara cara yang baik atau tidak,” tambahnya.

Baca juga: Anies Sebut Politik Identitas Tak Terhindarkan, Pengamat Sarankan Capres-Cawapres Konsisten Menolak

Lebih lanjut, Totok menjelaskan identitas merupakan sebuah pemberian dari yang maha kuasa sehingga hal itu tidak bisa ditolak dan melekat dalam diri pribadi masing-masing orang.

Namun sebagai pribadi, lanjutnya, siapa saja bisa memilih menggunakan identitas yang melekat ini untuk mencari perbedaan atau berbuat hal-hal baik.

Sebelumnya, bakal calon presiden Anies Baswedan menyebut setiap calon yang bersaing di kontes politik akan selalu memiliki identitas. Sehingga Anies menilai politik identitas tak bisa dihindari.

"Politik identitas itu adalah sesuatu yang tak terhindarkan. Misalnya calon yang bersaing adalah laki-laki dan perempuan, maka di situ ada identitas gender," ucap Anies di Hotel Shangri-La Surabaya, Jumat (17/3/2023) malam.

Dalam forum diskusi dengan pemimpin dan kepala redaksi media massa yang diselenggarakan Partai NasDem itu, Anies juga menyebut politik identitas bisa terjadi bila ada dua calon yang berbeda suku.

Anies menilai pada situasi tersebut pendukung kedua kubu bisa berkutat dengan isu perbedaan suku.

Ia pun menilai hal tersebut lumrah terjadi di pemilu.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved