Kamis, 2 Oktober 2025

Pilpres 2024

Demokrat Tolak Berspekulasi Jika Nantinya AHY Tak Dipilih Anies Baswedan Jadi Cawapres

Menurut Hinca, partai Demokrat pun menolak berspekulasi jika nantinya Anies Baswedan memutuskan untuk tidak menunjuk AHY

TRIBUNNEWS/JEPRIMA
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memberikan pidato politiknya di Tennis Indoor Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (14/3/2023). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat, Hinca Pandjaitan menyampaikan bahwa partainya masih berupaya untuk terus mendorong Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi bakal cawapres dari Anies Baswedan.

Menurut Hinca, partai Demokrat pun menolak berspekulasi jika nantinya Anies Baswedan memutuskan untuk tidak menunjuk AHY menjadi bakal cawapres di Pilpres 2024 mendatang.

"Itu dia biar enak ini kayak sepak bola lah pertandingan pertama udah kau tanya hasil akhirnya janganlah ini namanya match fixing itu. Bang kalau ini main bola bang nanti kalau kau kalah gimana masak kalian pertandingan belum main ini bos," ujar Hinca di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (20/3/2023).

Hinca meminta semua pihak untuk menyerahkan cawapres kepada Anies Baswedan. Lagi pula, kata dia, pendaftaran capres dan cawapres masih lama.

"Biarkan dulu ini berlangsung terus tadi yang saya katakan di sini berpolitiknya waktu kita masih cukup panjang untuk melakukan dialog dan asyik lah," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali meminta Partai Demokrat seharusnya terlebih dahulu berbicara mengenai kriteria cawapres yang layak menjadi pendamping Anies Baswedan.

Baca juga: Pengamat: Narasi Oposisi dan Kritik Pemerintah akan Semakin Menunjukkan Kualitas AHY

"Kalau kita bicara kriteria kita harus fair dong. Kalau kita ngotot ngototan koalisi ini nggak akan jadi," ujar Ali saat dikonfirmasi, Kamis (2/3/2023).

Ali mengatakan, jika semua pihak terus berbicara hanya mengacu nama bacawapres Anies, maka nantinya penilaian terhadap figur tersebut hanya subjektifitas belaka.

"Makanya, kalau kita bicara tentang nama, kita bicara subjektifitas. Demokrat ngotot AHY, NasDem ngotot umpamanya Khofifah, PKS ngotot siapa. Nanti ngotot-ngototan, akhirnya nggak ada yang jadi kan," kata Ali.

Lebih lanjut, Ali menuturkan koalisi perubahan telah memiliki kriteria yang harus dipenuhi terhadap sosok yang layak menjadi Bacawapres Anies Baswedan.

"Jadi nanti kriteria yang disepakat A B C D E F. Mungkin tidak semua, tapi ada substantif hal yang harus terpenuhi begitu kan. Sehingga nanti tidak ada subjektifitasnya, NasDem tidak ngotot si A, Demokrat tidak ngotot si A, PKS tidak ngotot si A," katanya.

"Kalau misalkan tidak AHY, apa alasannya? kalau umpamanya tidak AHY alasannya kenapa itu bukan AHY. Kan harus ada alasannya kemudian memberikan rasionalitaskan alasan untuk tidak AHY. Orang dia ketua partai kok. Tapi kalau kita bicara kriteria kita tidak perlu berdebat," sambungnya.

Namun begitu, Ali mengaku pihaknya tak menutup peluang AHY jika nantinya AHY bisa ditunjuk menjadi Bacawapres Anies Baswedan.

"Kita juga tidak bisa menutup peluang AHY untuk menjadi salah satu orang yang mendampingi mas Anies. Tidak bisa serta merta pokoknya yang penting bukan AHY. Tidak boleh begitu dong," tutupnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved