Senin, 6 Oktober 2025

Pilpres 2024

Gerindra Siap Berikan Karpet Merah Kepada Sandiaga Uno Jika Putuskan Hengkang dari Partai

Sandiaga Uno dewasa dalam berpolitik, jika nantinya memilih Hengkang dari Gerindra itu hak dan partai tak menghalangi dan bakal gelar karpet merah.

Tribunnews/Ibriza Fasti Ifhami
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Sandiaga Salahuddin Uno merespons soal para santri dan santriwati yang meneriakkan kalimat "Sandi Presiden". Sandiaga Uno dewasa dalam berpolitik, jika nantinya memilih Hengkang dari Gerindra itu hak dan partai bakal gelar karpet merah. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Teka-teki kepindahan Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Sandiaga Uno ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP) masih menjadi misteri.

Partai Gerindra pun memberikan sikap yang tegas terkait hal tersebut.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman menyampaikan Sandiaga Uno sudah dewasa dalam berpolitik.

Menparekraf RI itu pun dibebaskan jika nantinya memilih hengkang dari Partai Gerindra.

"Sebenarnya kan gini loh, itu kan semua orang. Pak Sandi sudah dewasa, pilihan parpol hak konstitusional masing-masing. Hak beliau gitu kan jadi gak bikin rumit harus-harus izin-izin dan sebagainya. Orang itu hak beliau," ujar Habiburokhman saat ditemui di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (17/3/2023).

Anggota Komisi III DPR RI itu menyatakan bahwa partai Gerindra tidak dalam kapasitas untuk memberikan izin atau tidak terhadap Sandiaga Uno.

Partai berlambang kepala burung garuda itu tidak akan menghalangi.

"Orang mau keluar, mau masuk, Gerindra itu hak. Apakah memberi restu, apa hubungannya kok minta minta restu ke Gerindra. Itu kan hak. Siapa yang bisa menghalangi? juga partai politik pada dasarnya, semuanya bagus," jelas Habiburokhman.

Bahkan, anak buah Prabowo Subianto itu menyatakan partainya pun memberikan karpet merah kepada Sandiaga Uno jika memutuskan untuk keluar Gerindra.

"Ya silakan aja, siapapun yang keluar kita gak akan pernah halang halangi, monggo, silakan, karpet merah untuk keluar," ungkap Habiburokhman.

Baca juga: Sandiaga Uno Masuk Daftar Capres dan Cawapres PPP, Nanti Ditentukan di Mukernas

Namun begitu, dia menyatakan bahwa bukan berarti PPP tidak bagus untuk menjadi pelabuhan Sandiaga Uno.

Habiburokhman bilang, politik merupakan masalah selera.

"PPP bagus, kami hormat dengan PPP dan kami bersahabat dengan PPP. Apa yang jadi masalah, nggak jadi masalah ini kan cuma soal selera berpolitik. saya habbiburokhman seleranya di Gerindra, Insya Allah saya sampai kapanpun di Gerindra," jelasnya.

"Tapi kalau ada yang merasa ketidakcocokan, tidak sesuai dengan quote and quote karir politik masing masing, ya monggo dong nggak akan kita halang halangi," tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, Plt Ketua Umum Mardiono menyatakan bahwa partainya masih berharap Sandiaga Uno dapat hijrah dari Gerindra dan bergabung bersama PPP. 

"Ya kami tentu berharap Pak Sandi bergabung lah dengan PPP termasuk nanti untuk bagaimana menghadapi Pemilu tahun 2024 yang akan datang ini," kata Mardiono di kantor DPP PPP, Jakarta Pusat, Senin (13/3/2023).

Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Mardiono di kantor DPP PPP, Menteng, Jakarta Pusat (5/1/2023). Mardiono mengatakan seseorang yang tersandung masalah hukum tak berarti bersalah.
Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Mardiono di kantor DPP PPP, Menteng, Jakarta Pusat (5/1/2023). Mardiono mengatakan seseorang yang tersandung masalah hukum tak berarti bersalah. (Tribunnews.com/ Fersianus Waku)

Mardiono menilai Sandiaga Uno sebagai politikus milenial yang cukup mumpuni. Apalagi, Sandiaga juga berhasil menjadi wakil gubernur DKI Jakarta hingga pernah menjadi calon wakil presiden pada Pilpres 2019 lalu.

"Ya saya dari awal sudah menyatakan tanggapan yang positif karena Pak Sandi itu tokoh bangsa ya, politisi milenial yang sudah teruji," kata Mardiono.

Bahkan, kata Mardiono, Sandiaga Uno berpeluang bisa diusung menjadi calon presiden jika bergabung bersama PPP.

"Apakah nanti Pak Sandi itu kemudian kita dukung, kita usung sebagai calon di presiden-wakil presiden atau juga bisa juga karena politik itu dinamis bisa juga nanti beliau oh ternyata nyalon di DPR, misalnya kan bisa juga gitu kan," tukas Mardiono.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved