Minggu, 5 Oktober 2025

Pilpres 2024

Pengamat Nilai PAN Inkonsisten Usai Setor Nama Ganjar Ketimbang Kadernya ke Jokowi

Niat PAN mengusung Ganjar jadi Capres 2024 dinilai inkonsisten dengan komitmennya saat membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB)

Penulis: Reza Deni
Editor: Adi Suhendi
Tribunmuria.com/Hermawan
Ketum PAN Zulkifli Hasan duduk bersebelahan dengan Presiden Jokowi saat Rakornas PAN di Hotel Padma Semarang, Minggu (26/2/2023). Niat PAN mengusung Ganjar jadi Capres 2024 dinilai inkonsisten dengan komitmennya saat membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menyodorkan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo ke Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat pidato pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pemenangan Pemilu 2024 di Semarang, Jawa Tengah.

Pakar komunikasi politik Universitad Esa Unggul Jamiluddin Ritonga menilai niat PAN mengusung Ganjar jadi Capres 2024 tampaknya inkonsisten dengan komitmennya saat membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Golkar dan PPP.

Diketahui, ketiga partai yang bergabung dalam KIB awalnya komitmen akan mencalonkan kader masing-masing.

Jamiluddin menilai inkonsistensi PAN itu tampaknya disebabkan karena memang tidak mempunyai kader yang layak jual untuk diusung menjadi capres.

"Bahkan Ketua Umumnya Zulkifli Hasan saja elektabilitas sangat rendah," ujar Jamiluddin kepada wartawan, Kamis (2/3/2023).

Baca juga: Pengamat Yakin Duet Ganjar-Erick Sudah dapat Restu dari Jokowi dan Megawati

Jamiluddin menambajkan dengan tidak adanya kader PAN yang elektabilitas memadai, tentu mereka tidak pede mengusung capres dari internal partai. Sebab, peluang ditolak Golkar dan PPP sangat besar.

"Karena itu, kalau PAN kemudian akan mengusung Ganjar tentu tidak mengagetkan," kata dia

Hal itu, dikatakan Jamiluddin, semakin terang benderang dengan responz positif dari PPP.

Baca juga: Ganjar-Erick di Pilpres, Pengamat: Strategi Dukung Capres dan Cawapres yang Kira-kira Bakal Menang

Petinggi PPP sudah membuka peluang akan mengusung Ganjar setelah PAN menyatakan dukungannya

Namun, Jamiluddin menilai pernyataan ini makin mempersulit Ganjar diusung PDI Perjuangan.

"Tapi bagi Ganjar tampaknya tak soal dicoret dari PDIP. Hal terpenting baginya, ia bisa nyapres tanpa memandang perahunya dari mana, Karena menjadi capres memang sudah menjadi ambisinya," ujarnya

Baca juga: Sekjen PAN Nilai Ganjar-Erick Perpaduan Tepat di Pilpres

Jamiluddin mengatakan sikap terbuka Zulhas akan membuat Megawati Soekarnoputri tampaknya semakin kukuh tidak akan mengusung Ganjar.

Megawati tipe pemimpin yang tidak mau menyerah dengan tekanan.

Ia justru akan semakin bergeming bila tekanan itu semakin menguat.

"Karena itu, Ganjar justru mengharapkan Megawati lebih cepat memutuskan capres dari PDIP. Dengan begitu, ia sudah lepas dari belenggu PDIP" tandas Jamiluddin.

PAN Jodohkan Ganjar-Erick Thohir

Sebelumnya, Partai Amanat Nasional (PAN) menilai Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menteri BUMN Erick Thohir cocok untuk berduet sebagai calon presiden dan wakil presiden dalam Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.

Hal tersebut diungkapkan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan saat memberikan sambutan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pemenangan Pemilu PAN di Semarang, Jawa Tengah.

Dalam acara yang dihadiri Presiden Jokowi, Zulkifli Hasan melontarkan sebuah pantun yang menyebit bila Ganjar dan Erick Thohir bersama, Indonesia akan bertambah jaya.

“Izinkan saya mengakhiri pidato pada Rakornas PAN. Jalan-jalan ke Simpangl Lima, jangan lupa beli lumpia. Kalau Pak Ganjar dan Pak Erick sudah bersama, Insyaallah Indonesia tambah jaya,” kata Zulkifli Hasan di Semarang, Minggu (26/2/2023).

Zulkifli Hasan mengatakan sosok Ganjar seolah sama dengan ciri-ciri yang dilontarkan presiden Jokowi.

Baca juga: Di Hadapan Jokowi, PAN Beri Sinyal Duet Ganjar Pranowo dan Erick Thohir di Pilpres 2024

Diketahui dalam acara Silaturahmi Nusantara Bersatu di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu (26/11/2022), Jokowi sempat mengungkap ciri-ciri fisik pemimpin yang memikirkan rakyatnya.

Di antaranya memiliki kerutan di wajah dan rambut putih.

Jokowi pun mengingatkan pendukungnya untuk berhati-hati jika wajah seorang pemipin cling bersih dan tidak ada kerutan di wajahnya.

Beranjak dari hal itu, Zulkifli Hasan kembali mengungkitnya.

Baca juga: Ketua Umum PAN Zulhas Bertemu Eks Ketum Muhammadiyah Din Syamsudin, Ini yang Dibahas

“Terima kasih Pak Ganjar, rambutnya sudah memutih secara alami dan ada kerutan di wajah. Itu seperti tanda-tanda yang diungkap Pak Presiden, itu karena beliau bekerja keras untuk rakyat agar rakyat bisa makmur dan sejahtera,” ujarnya.

Sedangkan untuk Erick Thohir, PAN memang memiliki hubungan yang sangat dekat.

Bahkan Erick Thohir sudah berkali-kali mengikuti kegiatan yang dilaksanakan PAN.

Zulkifli Hasan memanggil Erick Thohir dengan sebutan saudaraku.

Baca juga: Zulhas: PAN akan Kerahkan Massa Jika MK Kabulkan Pemilu Sistem Proporsional Tertutup

”Kenapa dipanggil saudaraku, karena PAN sudah menganggap Pak Erick sebagai kader PAN,” ujarnya.

Bahkan sinyal-sinyal untuk mengusung Erick Thohir sebagai cawapres terus menguat dari PAN seiring waktu mendekati pemilu 2024.

PAN akan membawa nama Ganjar–Erick untuk diusung KIB di kontestasi demokrasi mendatang.

Mengingat PAN adalah anggota dari KIB yang bersama dua partai lainnya yakni Golkar dan PPP.

Akan Ikuti Arahan Presiden

Zulkifli Hasan pun menegaskan kehadiran Presiden Jokowi dalam acara PAN sangat berarti.

"Bagi kami presiden adalah segala-galanya. Bagi kami, presiden adalah panglima tertinggi kami. Jadi kami akan mengikuti setiap arahan presiden," ujar Zulhas yang mendapat riuh tepuk tangan peserta rakornas.

Zulkifli Hasan mengatakan, rakornas kali ini adalah perjuangan bagi partainya di pemilu mendatang.

Ia pun membeber alasan terkait gelaran Rakornas PAN yang diadakan di Jawa Tengah.

Menurut Zulhas, PAN Jateng harus dibangkitkan.

Baca juga: PAN Akan Gelar Rakornas di Semarang, Yandri Susanto: Mungkin Ada Kejutan Soal Capres dan Cawapres

Pada pemilu 2019 sendiri, PAN Jateng sama sekali tidak mendapatkan kursi.

Namun Zulhas ingin 8 kursi yang biasanya didapat harus bisa diraih kembali.

"Jateng sendiri biasanya minimal 8 kursi, tapi sekarang malah nggak ada," tegasnya.

Selain itu, Zulhas juga berceloteh bahwa berpartai harus riang gembira agar suara partai tidak turun.

"Jadi berpartai itu harus riang gembira, ceria. Kalau marah-marah terus nanti turun suaranya," celotehnya yang disambut tawa peserta.

"Itulah mengapa PAN banyak merekrut artis biar tidak marah-marah dan membuat kita gembira," katanya.

Jokowi Sebut PAN Jeli

Sementara itu, Presiden Jokowi mengatakan kontestasi pemilu hanya tinggal kurang satu tahun lagi.

Pemilihan umum tahun 2024 nanti 60 persen pemilihnya adalah berusia di bawah 40 tahun.

Maka PAN memiliki strategi yang tepat dalam merekrut generasi milenial.

"Saya melihat PAN sangat jeli melihat peluang dan mengatur strategi untuk pemenangan pemilu," ujar Jokowi.

Tak ketinggalan pula, Jokowi menyindir dua orang tamu istimewa yang selama ini diisukan mencalonkan diri menjadi presiden, yakni Ganjar Pranowo dan Erick Thohir.

"Biasanya saat acara besar partai kami selalu mengabsen siapa calon presiden yang hadir. Tapi kali ini saya tidak akan mengabsen karena hanya dua orang yang pengin jadi Capres yang hadir," ujar presiden disambut tawa peserta.

Tapi kemudian Jokowi menegaskan, kinerja pemerintah yang ada di bawahnya selama 8 tahun ini jangan sampai sia-sia hanya karena perpecahan politik.

"Tapi yang pasti saya ingin agar pemilu, politik, tidak memecah belah kita. Saya merasa sia-sia jika kerja pemerintah selama 8 tahun ini gagal karena perpecahan," ucapnya.

Jokowi juga menyampaikan nilai investasi yang ada di Indonesia hingga saat ini yaitu prosentase investasi yang tadinya Jawa Sentris menjadi seimbang.

Pembangunan yang tadinya kota sentris menjadi desa sentris. Serta perubahan skema ekspor bahan mineral, yang tadinya ekspor bahan mentah, saat ini harus ada hilirisasi dan ekspor bahan jadi atau setengah jadi.

"Semua orientasi ekonomi harus diubah. Penjualan bahan tambang harus memberikan nilai tambah. Pembangunan juga jangan cuma di Jawa dan di Kota. Harus berani membangun di luar Jawa dan Desa," ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved