Pilpres 2024
Elektabilitas Prabowo Naik Versi Litbang Kompas, Pengamat Sebut Berkat Presiden Jokowi
Pengamat politik Bawono Kumoro memberikan pandangannya perihal kenaikan elektabilitas Prabowo Subianto versi survei Litbang Kompas.
TRIBUNNEWS.COM - Pengamat politik Bawono Kumoro memberikan pandangannya perihal kenaikan elektabilitas Prabowo Subianto versi survei Litbang Kompas.
Menurutnya, kenaikan elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra itu berkat kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pemerintahan.
Bawono memaparkan berdasarkan Litbang Kompas, angka kenaikan kepuasan publik terharap kinerja Presiden naik jadi 69.3 persen pada bulan Januari 2023.
Angka di atas meningkat dibandingkan survei Litbang Kompas periode sebelumnya pada Oktober tahun 2022 lalu.
Ketika itu, tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah berada pada angka 62.1 persen.
"Kenaikan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah itu menghadirkan berkah elektoral terhadap Prabowo Subianto itu berupa kenaikan elektabilitas" katanya kepada Tribunnews.com, Senin (27/2/2023).
Baca juga: Melihat Elektabilitas Airlangga Hartarto Berdasarkan Temuan Sejumlah Lembaga Survei
Bawono melanjutkan, ada faktor pendongkrak elektabilitas Prabowo selain karena kinerja Jokowi.
Ia menilai, publik yang merasa puas terhadap kinerja pemerintah menganggap Prabowo sebagai penerus pemerintahan selanjutnya.
"Prabowo dianggap bakal calon presiden paling pantas dalam melanjutkan kesinambungan dari pemerintahan Presiden Joko Widodo selama ini," kata pria yang juga tercatat sebagai peneliti di Indikator Politik Indonesia itu.
Terakhir Bawono menambahkan, hasil kenaikan elektabilitas dalam survei Litbang Kompas periode ini juga sebagai bukti Prabowo bisa bersaing dengan nama-nama figur lain yang digadang-gadang akan maju di Pilpres 2024.
"Hal tersebut juga menepis anggapan sebagian orang bahwa elektabilitas dari Prabowo Subianto telah tergerus sejak kemunculan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden," tandasnya.
Baca juga: Elektabilitas Ridwan Kamil Bersaing dengan Anies dan Prabowo, Patut Diperhitungkan di Pilpres 2024
Hasil survei Litbang Kompas
Litbang Kompas sebelumnya melakukan jajak pendapat terkait elektabilitas sejumlah figur yang diprediksi akan maju sebagai calon presiden.
Dalam survei itu, hanya ada empat figur yang memiliki elektabilitas di atas 8 persen.
Adapun pada posisi di atas adalah Ganjar Pranowo dengan elektabilitas sebesar 25,3 persen.
Angka itu mengalami peningkatan jika dibandingkan Oktober 2022 lalu yang hanya sebesar 23,2 persen.
Setelah Ganjar, ada nama Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto dengan elektabilitas sebesar 18,1 persen.
Angka itu juga mengalami peningkatan tipis dibandingkan Oktober 2022 lalu yang sebesar 17,6 persen.
Lalu, posisi ketiga ada nama eks Gubernur DKI Jakarta sekaligus capres dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan dengan 13,1 persen.
Elektabilitas Anies menurun jika dibandingkan Oktober 2022 lalu yang sempat sebesar 16,5 persen.
Baca juga: Elektabilitas Anies Menurun di Litbang Kompas, NasDem Terapkan Skema Baru Selain Safari Politik

Kemudian, di posisi ketiga adalah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan elektabilitas sebesar 8,4 persen.
Angka tersebut menurun tipis jika dibandingkan Oktober 2022 lalu yang sebesar 8,5 persen.
Selain keempat nama di atas, ada pula nama-nama lain seperti Menparekraf RI Sandiaga Uno sebesar 1,6 persen, Eks Panglima TNI Andika Perkasa sebesar 1,6 persen dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebesar 1,3 persen.
Kemudian, Menteri Sosial Tri Rismaharini sebesar 1 persen, Basuki Tjahja Purnama alias Ahok sebesar 0,5 persen dan sejumlah nama lainnya yang masih berada di kisaran 0 persen.
Adapun survei Litbang Kompas menggunakan survei periodik melalui wawancara tatap muka dengan melibatkan 1.202 responden yang dipilih secara acak memakai metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi.
Metode ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dengan margin of error penelitian 2,83 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan/Igman Ibrahim)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.