Bursa Capres
Deklarasi Koalisi NasDem, Demokrat, dan PKS Ditunda: Cawapres Anies Baswedan Sesuai Dinamika
Deklarasi koalisi tersebut nantinya tak bersamaan dengan pengumuman calon wakil presiden (cawapres) pendamping Anies Baswedan.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya memastikan deklarasi koalisi bersama antara partainya dengan Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada 10 November 2022 ditunda.
Willy mengatakan deklarasi koalisi tersebut nantinya tak bersamaan dengan pengumuman calon wakil presiden (cawapres) pendamping Anies Baswedan.
Baca juga: Survei Indostrategi: 36 Persen Publik Merasa Anies Tidak Akan Memenuhi Syarat Maju Pilpres 2024
Ia menyebut penentuan cawapres pendamping mantan Gubernur DKI Jakarta itu seiring dengan dinamika ke depannya.
"(Cawapres) mungkin belum. Cawapres nanti sesuai dengan dinamika yang terjadi. Kita mencoba rasional. Kita mencoba realistis. Kita mencoba membuka diri secara lebih luas," kata Willy di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (7/11/2022).
Deklarasi Koalisi 10 November Batal
Willy mengatakan deklarasi koalisi bersama pada 10 November 2022 ini batal disebabkan PKS baru melakukan rapat Majelis Syuro pada Desember 2022 atau akhir tahun.
Selain itu, kata dia, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono baru tiba di Indonesia pada 10 November setelah bepergian ke Jerman.
Baca juga: Ketua DPP NasDem: Anies Baswedan Sosok Pemimpin yang Dirindukan Masyarakat
"Ya kita tunggulah ya, tentu kita harus menghormati mekanisme partai, bagaimana masing-masing partai," ujarnya.
Kendati demikian, Willy menuturkan deklarasi koalisi itu paling cepat akhir tahun 2022 ini.
Willy menuturkan deklarasi koalisi tak menutup kemungkinan digelar secara masing-masing, seperti NasDem.
Baca juga: Wasekjen Demokrat: Anies Baswedan Perlu Sering Keliling Indonesia agar Kukuh di Koalisi Perubahan
"(Deklarasi koalisi) paling cepat akhir tahun. Tapi tidak tertutup kemungkinan one by one, setelah NasDem, Demokrat mungkin," ungkap dia.
"Jadi tidak mesti deklarasi bersama, tetapi juga partai per partai. Karena itu juga berbicara, kita mengutamakan satu, spiritnya yang sama dengan nama koalisi perubahan," sambung Willy.