Selasa, 7 Oktober 2025

Bursa Capres

Masinton Sebut PDIP Tak Mau Jumawa Ujuk-ujuk Deklarasi Capres Meski Sudah Kantongi Syarat Pilpres

Masinton Pasaribu mengaku PDIP tak mau jumawa dengan ujuk-ujuk deklarasi Capres meskipun sudah kantongi syarat Pilpres 2024.

Penulis: Reza Deni
Editor: Adi Suhendi
Fersianus Waku
Politikus PDIP Masinton Pasaribu mengaku partainya tak mau jumawa dengan ujuk-ujuk deklarasi Capres meskipun sudah kantongi syarat Pilpres 2024. 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus PDIP Masinton Pasaribu, mengatakan perhelatan Pilpres 2024 saat ini masih jauh.

Ibarat sebuah balapan, Masinton menyebut belum ada satu partai pun yang memenuhi syarat untuk masuk ke lintasan, yakni Presidential Threshold (PT) 20 persen, kecuali PDIP.

"Meskipun kami PDIP sudah memenuhi syarat itu bisa masuk ke lintasan balapan, tapi kami tidak mau jumawa. Ujuk-ujuk mendeklarasikan capres. Kita bicara Pemilu ini kan panjang," kata Masinton dalam diskusi yang diadakan Total Politik, Selasa (11/10/2022).

Namun, Masinton tak menyebut NasDem jumawa usai mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres mereka.

"Saya mengatakan PDIP tak jumawa," ujar dia.

Baca juga: Politikus Partai NasDem Sebut Anies Baswedan Sebagai Antitesis Jokowi

Lebih lanjut, Masinton melanjutkan bahwa kontestasi Pemilu 2024 adalah agenda besar bagi Indonesia.

"Ini bukan agenda 17an panjat pinang yang panitianya sudah dibentuk. Ini menyangkut perjalanan bangsa ke depan. Kami berpandangan tidak perlu terburu-buru," ujar dia.

Anggota Komisi XI DPR RI itu mengatakan PDIP masih akan terus mengawal pemerintahan Jokowi-Ma'ruf langgeng hingga 2024.

Baca juga: Ditanya Siap Jadi Cawapres Dampingi Anies Baswedan, AHY: Aminkan Saja 

Dia juga membandingkan kampanye saat Pemilu 2019 dan 2024, di mana kampanye Pemilu 2019 jauh lebih lama waktu kampanyenya yakni 5 bulan ketimbang Pemilu 2024 nanti yang hanya 75 hari.

"Kita enggak mau hiruk pikuk ekses dari dinamika politik demokrasi ini menciptakan kegaduhan atau keriuhan suasana yang tidak kondusif. Pertama kita baru pandemi, lalu ada krisis global," katanya.

Semua Partai Politik Bermanuver

Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin mengatakan saat ini semua partai politik sedang bermanuver untuk bersaing pada 2024.

Menurut Ujang baik itu PDI Perjuangan, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKI) semuanya bermanuver untuk menyongsong Pilpres dan Pileg 2024.

"Terkait dengan Pemilu dan Pilpres semua mitra koalisi pemerintahan jalan masing-masing. Semua bermanuver, PDIP lewat Puan bermanuver, Ganjar juga sama. Lalu KIB juga bermanuver. Lalu Koalisi Kebangkitan Indonesia KIR dengan PKB juga bermanuver," kata Ujang kepada Tribunnews.com, Selasa (11/10/2022).

Pria yang telah menempuh pendidikan Doktor Ilmu Politik di Universitas Indonesia ini juga mengatakan hanya NasDem yang berani mendeklarasikan sejak dini calon presiden 2024.

Baca juga: Anies Baswedan kepada Ribuan Kader Demokrat: Salam Hangat dari Balai Kota

"Hanya saja koalisi di pemerintahan baik itu PDIP, koalisi KIB dan KIR tidak berani deklarasi sejak dini nama capres dan cawapresnya. Hanya Nasdem yang berani," katanya.

Menurut Ujang langkah NasDem mendeklarasikan Anies Baswedan Capres 2024 bukan suatu masalah.

Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat pengumuman deklarasi Calon Presiden 2024 dari Partai Nasdem di Nasdem Tower, Jakarta, Senin (3/10/2022). Partai Nasdem resmi mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) yang akan diusung pada Pilpres 2024. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat pengumuman deklarasi Calon Presiden 2024 dari Partai Nasdem di Nasdem Tower, Jakarta, Senin (3/10/2022). Partai Nasdem resmi mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) yang akan diusung pada Pilpres 2024. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Hanya saja Anies Baswedan selama ini dianggap antitesis dari pemerintah.

"Yang jadi masalah partai koalisi pemerintahan Jokowi yakni Nasdem mencalonkan Anies Baswedan yang merupakan antitesis dari pemerintah. Menjadi pihak yang selama ini dianggap berseberangan dengan pemerintah," katanya.

Ujang juga menuturkan keputusan Nasdem itu pastinya banyak pertimbangan.

"Tetapi sebagai sebuah partai, NasDem mengambil risiko tersebut. Mungkin bagi Nasdem bersama Anies bisa menguntungkan," ungkapnya.

Terkait etika berpolitik menurut Ujang pastinya deklarasi Anies Baswedan bakal capres dari Nasdem 2024 mendatang sudah izin terlebih dahulu kepada Presiden Jokowi.

"Sepertinya Nasdem juga sudah izin kepada Jokowi, tidak mungkin tidak izin. Ketika ingin mendeklarasikan Anies pasti sudah ketemu dan izin kepada presiden," katanya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved