Bursa Capres
Tanggapi Wacana Duet Prabowo-Jokowi di 2024, Yunarto Wijaya: Gerindra Merasa Dirugikan
Yunarto Wijaya menyebut Partai Gerindra merasa dirugikan akibat wacana duet Prabowo Subianto dan Joko Widodo (Jokowi) di pilpres 2024.
Penulis:
Fersianus Waku
Editor:
Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya menyebut Partai Gerindra merasa dirugikan akibat wacana duet Prabowo Subianto dan Joko Widodo (Jokowi) di pilpres 2024.
Awalnya, Yunarto mengatakan secara empiris rupanya Partai Gerindra cenderung menolak wacana Prabowo-Jokowi.
Hal itu, kata dia, terlihat dari beberapa pernyataan kata Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad yang cenderung menolak.
"Kalau kita baca secara empiris juga kalau kita coba tafsirkan dari pernyataan misalnya Dasco ya Ketua Harian dari Gerindra cenderung juga menolak," kata Yunarto saat wawancara khusus dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra di Kantor Tribun, Jakarta, Senin (26/9/2022).
Selain itu, Yunarto menuturkan munculnya beberapa spanduk Prabowo-Jokowi di beberapa daerah dianggap Gerindra sebagai bentuk black campaign.
"Artinya mereka merasa dirugikan bukan diuntungkan situasi ini. Itu tafsiran saya dan spekulasi saya mengenai secara empiris ya," ujarnya.
Baca juga: Prabowo Subianto Tertawa Ditanya Kemungkinan Berduet dengan Jokowi di Pilpres 2024
Tak hanya itu, ia mengungkapkan berdasarkan hasil survei lembaganya, Charta Politika memperlihatkan mayoritas responden menolak wacana itu.
"Ternyata 57 persen menolak, 31 persen setuju sisanya belum menentukan pilihan," ucap Yunarto.
Karena itu, Yunarto menganggap narasi mencegah polarisasi di balik wacana Prabowo-Jokowi tak bisa diterima.
"Artinya kan kalau dibaca dari sini kalau tidak ada perubahan berarti kalau maju pun dua sosok ini walaupun disebut dua sosok kebangsaan bisa mencegah polarisasi tapi ternyata tidak diterima," ungkapnya.
Yunarto lantas menanyakan alasan Sekretariat Bersama (Sekber) Prabowo-Jokowi yang menggabungkan wacana tersebut.
"Jangan-jangan hanya perasaan dari temen-temen (Sekber) saja bukan merepresentasikan perasaan dari pendukung Jokowi dengan pendukung Prabowo yang sesungguhnya," imbuh dia.
Prabowo Subianto Tertawa Ditanya Kemungkinan Berduet dengan Jokowi
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyikapi soal wacana duet dirinya dengan Joko Widodo (Jokowi) dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Dalam wacana yang berkembang, Prabowo Subianto akan diusung sebagai calon presiden (capres) sedangkan Jokowi sebagai calon wakil presiden (Cawapres).
Mendengar pertanyaan awak media soal wacana tersebut, Ketua Umum Partai Gerindra itu tertawa seraya mengungkap kalau kemungkinan yang demikian bisa saja terjadi.
"Hahahaha, ya semua kemungkinan kita hormati. Ada saja, terima kasih," kata Prabowo Subianto saat ditemui awak media di Gedung Nusantara II, Kompleks DPR/MPR RI, Senayan, usai rapat bersama Komisi I DPR RI, Senin (26/9/2022).
Tak hanya itu, Prabowo Subianto juga menanggapi soal adanya kemungkinan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin maju dalam Pilpres dengan Puan Maharani.
Baca juga: Ghea Ungkap Alasan Sekber Yakin Duetkan Prabowo-Jokowi di Pilpres 2024
Sebagaimana diketahui, Gerindra dengan PKB memang telah terlihat mesra menjalin komunikasi, bahkan digadang-gadang akan melakukan koalisi dengan mengusung kedua ketua umum partai tersebut sebagai pasangan capres-cawapres.
Menyikapi hal itu, Prabowo Subianto menyinggung soal kesepakatan yang sudah dijalin oleh Gerindra dengan PKB.
Namun, dirinya menghormati apapun yang menjadi keputusan Cak Imin.
"Ya itu hak beliau (Cak Imin, red), tapi kan kita udah ada kesepakatan," katanya.
Baca juga: Sekber Akui Pernah Surati Prabowo dan Jokowi Agar Diduetkan pada Pilpres 2024
Meski begitu, mantan Pangkostrad tersebut menyatakan, sejauh ini pihaknya masih terus menjalin komunikasi dengan Cak Imin.
Bahkan, sebagai bagian dari dinamika politik, perkembangan yang akan terjadi nantinya juga masuk dalam diskusi antara keduanya.