Selasa, 30 September 2025

Bacaan Doa

Doa Menyembelih Ayam, Wajib Sebut Nama Allah agar Daging Jadi Halal

Doa menyembelih ayam dengan menyebut nama Allah agar daging jadi halal. Selain itu, Rasulullah melarang umatnya asah pisau di depan hewan sembelih.

Canva/Tribunnews
DOA MENYEMBELIH AYAM - Gambar dibuat di Canva, Kamis (7/8/2025). Doa menyembelih ayam dengan menyebut nama Allah agar daging jadi halal. Selain itu, Rasulullah melarang umatnya mengasah pisau di depan hewan sembelih. 

TRIBUNNEWS.COM - Doa menyembelih ayam dibaca ketika seseorang hendak menyembelihnya bukan untuk tujuan yang buruk.

Ayam tersebut harus disembelih dengan menyebut nama Allah agar daging ayam menjadi halal.

Menurut Majelis Ulama Indonesia (MUI), jika penyembelihan itu tidak benar sesuai syariat Islam maka daging ayam tersebut menjadi tidak halal.

Rasulullah mengajarkan kepada umatnya untuk tidak menyiksa hewan ketika menyembelihnya.

Rasulullah bersabda: "Sesungguhnya Allah mewajibkan berbuat ihsan dalam segala hal. Maka apabila kalian membunuh, bunuhlah dengan cara yang baik, dan apabila kalian menyembelih, sembelihlah dengan cara yang baik." (HR. Muslim, no. 1955).

Selain itu, umat Islam dilarang mengasah pisau sembelih di depan hewan tersebut agar hewan tidak merasa takut.

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas (radhiyallahu ‘anhu), telah dikabarkan kepada kami abu abdillah al-hafidz, dari Abdullah ibnu ja’far al-farisi, dari ya’qub ibnu sufyan, telah berbicara kepadaku yusuf ibnu adi, telah berbicara kepadaku abd al-rahim ibnu sulaiman, dari asim al-ahwal, dari ikrimah, dari ibnu abbas radhiyallahu anhuma ia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam seorang lelaki yang meletakkan kakinya di atas pipi (sisi) kambing dalam keadaan ia mengasah pisaunya sedangkan kambing tersebut memandang kepadanya, maka beliau mengatakan: “tidaklah diterima hal ini. Apakah engkau ingin mematikannya dengan beberapa kematian." (HR. Imam Al-Baihaqi, Al-Hakim, dan Abdur Razaq)

Seorang muslim yang menyembelih hewan juga harus memastikan pisau telah memotong pada bagian yang tepat.

Tujuannya agar hewan tidak kesakitan terlalu lama dan mati dengan segera setelah disembelih.

Titik pemotongan yang dianjurkan dalam Islam adalah memotong atau menyayat tiga saluran pada hewan yaitu saluran nafas, saluran makan, dan saluran pembuluh darah kiri dan kanan pada bagian leher.

Agar proses penyembelihan sah dan berjalan lancar, MUI membagikan doa menyembelih ayam di bawah ini.

Baca juga: Doa setelah Sholat Istikharah, Solusi Islami saat Hadapi Pilihan Sulit

Doa Menyembelih Ayam

بِسْمِ اللَّهِ، اللَّهُ أَكْبَرُ

Bismillāh, Allāhu Akbar

Artinya: "Dengan nama Allah, Allah Maha Besar."

Syarat Juru Sembelih

Orang yang akan menyembelih atau juru sembelih harus memenuhi sejumlah syarat, yaitu:

  • Penyembelih ayam haruslah seorang Muslim, telah mencapai usia baligh, dan memiliki akal yang sehat.
  • Ayam yang akan disembelih wajib dalam keadaan hidup, sehat, dan bersih. Dianjurkan pula untuk menghadapkannya ke arah kiblat sebelum disembelih.
  • Saat menyembelih, penyembelih harus mengucapkan “Bismillahi Allahu Akbar” atau “Bismillahirrahmanirrahim”. Tidak diperbolehkan melakukan penyembelihan sambil makan, minum, merokok, atau kegiatan lain yang dapat mengganggu kekhusyukan saat mengucapkan basmalah.
  • Penyembelihan dilakukan pada bagian pangkal leher ayam dengan satu kali sayatan yang memutus saluran pernapasan (trakhea), saluran makan (esofagus), serta dua pembuluh darah utama di leher (wadajain) tanpa mengangkat pisau. Lokasi penyembelihan berada antara ruas leher kedua dan ketiga dari bagian depan, dan tulang leher tidak boleh terputus. Pisau harus sangat tajam dan bersih. Kematian ayam harus dipastikan terjadi akibat penyembelihan ini.
  • Setelah disembelih, darah ayam dibiarkan mengalir minimal selama tiga menit sebelum masuk ke proses berikutnya. Lebih baik jika ayam digantung untuk membantu darah keluar secara maksimal.
  • Ayam hanya boleh direndam dalam air panas setelah benar-benar mati, yang ditandai dengan tidak adanya refleks pada mata dan darah tidak lagi mengalir. Dalam penyembelihan skala besar, perlu diperhatikan kecepatan konveyor dan jarak menuju ke proses pencelupan.
  • Seluruh proses penanganan setelah penyembelihan harus dilakukan dalam kondisi bersih untuk mencegah kontaminasi dari bakteri, najis, atau bahan-bahan yang tidak halal..

Etika Penyembelihan

Dalam ajaran Islam, penyembelihan hewan diatur agar hewan tidak merasakan sakit.

Selain itu, agar tidak mengusik fitrah hewan tersebut, yang membuatnya merasa sedih dan takut.

Dalam skripsi berjudul Penyembelihan Hewan Menggunakan Alat Modern Menurut Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) oleh Rosnita, Jurusan Hukum Keluarga (Ahwal Syakhshiyah) Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar tahun 2024, disebutkan beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait etika penyembelihan.

1. Berbuat baik kepada hewan

Salah satu perbuatan baik kepada hewan yang akan disembelihan yaitu tidak menampakkan pisau atau menajamkan pisau di hadapannnya.

Hal ini karena hewan juga memiliki perasaan takut dan mengerti bahwa ia akan disembelih.

2. Membaringkan hewan di sisi sebelah kiri

Hewan yang akan disembelih sebaiknya diposisikan dengan membaringkannya dengan sisi sebelah kiri.

Juru sembelih memegang pisau dengan tangan kanan dan menahan kepala hewan ketika menyembelih.

3. Meletakkan kaki di atas sisi hewan sembelihan

Ahli hadis Ibnu Hajar menjelaskan bahwa dianjurkan untuk meletakkan kaki di sisi kanan hewan kurban agar mudah untuk menyembelihnya.

Anas bin Malik Radhiyallahu anhu berkata:

Telah berkata kepada kami adam ibnu abi iyas, berkata kepada kami syu’bah, berkata kepada kami qatadah, dari Anas, beliau berkata: “Nabi shallallahu alaih wa sallam menyemblih hewan kurban dengan dua domba jantan yang berwarna putih campur hitamdan bertanduk. Beliau menyembelihnya dengan tangan beliau, dengan mengucap basmalah dan bertakbir, dan beliau meletakkan satu kaki beliau di sisi-sisi kedua domba tersebut”.

4. Menghadapkan hewan ke arah kiblat

Ahli hadis Syaikh Abu Malik menjelaskan bahwa umat Islam dianjurkan untuk menghadapkan hewan ke arah kiblat.

Beliau menegaskan bahwa itu adalah anjuran dan bukan kewajiban.

5. Menyebut nama Allah (Bismillah) dan takbir ketika menyembelih

Ketika menyembelih hewan, seorang muslim diwajibkan untuk mengucapkan Bismillah dan Allahuakbar.

Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadis Anas bin Malik.

Anas bin Malik Radhiyallahu anhu berkata:

Telah berkata kepada kami adam ibnu abi iyas, berkata kepada kami syu’bah, berkata kepada kami qatadah, dari Anas, beliau berkata: “Nabi shallallahu alaih wa sallam menyemblih hewan kurban dengan dua domba jantan yang berwarna putih campur hitamdan bertanduk. Beliau menyembelihnya dengan tangan beliau, dengan mengucap basmalah dan bertakbir, dan beliau meletakkan satu kaki beliau di sisi-sisi kedua domba tersebut”.

Tata Cara Pemotongan Ayam

Ada tiga tahap penyembelihan ayam yaitu sebelum, sesaat sebelum penyembelihan dan setelah penyembelihan, di antaranya:

1. Sebelum penyembelihan

Sebelum melakukan penyembelihan, siapkan tempat penampungan ayam sementara, memeriksa kesehatan ayam dan diistirahatkan serta dipuasakan (tidak diberi makan dan hanya air minum saja).

Untuk peralatannya, siapkan pisau atau alat potong yang tajam dan bersih.

Pisau yang tajam memiliki mata pisau tunggal, lurus, halus dan tidak bergerigi/berlubang/memiliki kerusakan.

Panjang pisau minimal empat kali lebar leher ayam dan pisau tidak terasa lentur saat digunakan.

Jangan mengasah pisau atau alat potong tersebut didekat ayam yang akan disembelih.

2. Sesaat sebelum penyembelihan

Untuk menghindari terjadinya memar, pendarahan dalam, atau tulang patah, penting untuk memposisikan ayam secara tepat sebelum disembelih.

Dalam penyembelihan manual, disarankan melibatkan dua orang: satu orang bertugas memegang ayam, sementara yang lain menyembelih.

Idealnya, posisi penyembelih menghadap ke arah kiblat. Ayam digantung terbalik dengan bagian dada menghadap ke penyembelih.

Gunakan tangan kiri untuk memegang kepala ayam, dengan ibu jari menekan bagian jakunnya (laring), sedangkan tangan kanan digunakan untuk melakukan penyembelihan.

Teknik ini bertujuan agar sayatan tidak terlalu dekat ke kepala ayam dan untuk menjaga agar ibu jari tidak mengenai pisau. Selain itu, posisi ini membantu memastikan ketiga saluran utama—saluran makan, saluran napas, dan dua pembuluh darah—terpotong dengan sempurna.

3. Setelah penyembelihan

Biarkan darah ayam mengalir hingga benar-benar berhenti.

Lalu dilanjutkan dengan proses berikutnya seperti perendaman dalam air panas (scalding), pencabutan bulu, pengeluaran organ dalam, pemeriksaan setelah hewan mati (post mortem), dan pencucian bagian tubuh (karkas) ayam.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved