Menakar Risiko Covid-19 Apabila Bioskop Dibuka
Sejak pendemi virus corona (Covid-19) melanda hingga sekarang, bioskop belum diperkenankan beroperasi.
TRIBUNNEWS.COM - Sejak pendemi virus corona (Covid-19) melanda hingga sekarang, bioskop belum diperkenankan beroperasi.
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta masih khawatir akan terjadi klaster baru di bioskop.
Apakah bioskop bisa jadi lokasi rentan penularan apabila dioperasikan?
Technical University of Berlin belum lama ini melakukan studi. Seperti dikutip Slashfilm, mereka membandingkan studio bioskop dengan ruang kantor.
Hasilnya, ruang bioskop dianggap lebih aman karena dua faktor. Pertama, jumlah aerosol hanya 0,3 persen yang dihirup di bioskop daripada kantor.
Baca: Wisata Indoor di DKI Jakarta Termasuk Bioskop Belum Boleh Buka Hingga 27 Agustus 2020
Kedua, di dalam bioskop, orang-orang jarang berbicara satu sama lain. Kedua, sistem perputaran udara juga berbeda.
Dr. Natasha Tuznik, Profesor Asosiasi Kesehatan dan Penyakit Menular UC Davis mengatakan di bioskop memang cenderung aman karena tiga faktor.
Baca: Belum Boleh Buka, Pengelola Bioskop di DKI Mengaku Kecewa
"Orang-orang tidak berbicara satu sama lain selama film berlangsung."

"Kemudian, pembatasan jarak bisa diterapkan dengan dibatasinya jumlah penonton. Terakhir, orang-orang menghadap ke arah yang sama, sehingga mengurangi risiko penularan," tutur dia.
Hal senada juga disampaikan oleh Dr. Robert Lahita dari Medicine of New York Medical College.
Ia menjelaskan bahwa dibukanya bioskop dikarenakan adanya tindakan yang tepat dan aman.
“Membuka kembali bioskop bisa aman, selama ada tindakan yang tepat," ucap dia.
Semantara itu, Dr. Hitoshi Oshitani, pakar virulogi dari Tohoku University menjelaskan penyebaran COVID-19 banyak terjadi di tempat fitness, tempat karaoke, di mana orang-orang makan dan minum bersama sembari bernyanyi bersama.
Peneliti lainnya, Noah Uhrig dari University of Essex mengatakan efek di dalam bioskop membawa kebahagiaan dan kepuasan batin penonton.
Hal ini akan mengurangi tekanan psikologis yang dijalani selama pandemi ataupun PSBB.