Rabu, 1 Oktober 2025

Menakar Risiko Covid-19 Apabila Bioskop Dibuka

Sejak pendemi virus corona (Covid-19) melanda hingga sekarang, bioskop belum diperkenankan beroperasi.

Penulis: Willem Jonata
CEN/@chong.andy.507 via Daily Mail
Foto yang beredar memperlihatkan gedung bioskop di Ipoh, Perak, Malaysia berjamur dan berdebu dampak dari lockdown yang diterapkan untuk mengatasi virus corona selama dua bulan terakhir. 

TRIBUNNEWS.COM - Sejak pendemi virus corona (Covid-19) melanda hingga sekarang, bioskop belum diperkenankan beroperasi.

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta masih khawatir akan terjadi klaster baru di bioskop.

Apakah bioskop bisa jadi lokasi rentan penularan apabila dioperasikan?

Technical University of Berlin belum lama ini melakukan studi. Seperti dikutip Slashfilm, mereka membandingkan studio bioskop dengan ruang kantor.

Hasilnya, ruang bioskop dianggap lebih aman karena dua faktor. Pertama, jumlah aerosol hanya 0,3 persen yang dihirup di bioskop daripada kantor.

Baca: Wisata Indoor di DKI Jakarta Termasuk Bioskop Belum Boleh Buka Hingga 27 Agustus 2020

Kedua, di dalam bioskop, orang-orang jarang berbicara satu sama lain. Kedua, sistem perputaran udara juga berbeda.

Dr. Natasha Tuznik, Profesor Asosiasi Kesehatan dan Penyakit Menular UC Davis mengatakan di bioskop memang cenderung aman karena tiga faktor.

Baca: Belum Boleh Buka, Pengelola Bioskop di DKI Mengaku Kecewa

"Orang-orang tidak berbicara satu sama lain selama film berlangsung."

Antrean pembelian tiket bioskop di XXI TIM, Cikini, Jakarta Pusat mengular hingga keluar gedung bioskop, pada Jumat (25/3/2016).
Antrean pembelian tiket bioskop di XXI TIM, Cikini, Jakarta Pusat mengular hingga keluar gedung bioskop, pada Jumat (25/3/2016). (Yurike Budiman/Tribunnews.com)

"Kemudian, pembatasan jarak bisa diterapkan dengan dibatasinya jumlah penonton. Terakhir, orang-orang menghadap ke arah yang sama, sehingga mengurangi risiko penularan," tutur dia.

Hal senada juga disampaikan oleh Dr. Robert Lahita dari Medicine of New York Medical College.

Ia menjelaskan bahwa dibukanya bioskop dikarenakan adanya tindakan yang tepat dan aman.

“Membuka kembali bioskop bisa aman, selama ada tindakan yang tepat," ucap dia.

Semantara itu, Dr. Hitoshi Oshitani, pakar virulogi dari Tohoku University menjelaskan penyebaran COVID-19 banyak terjadi di tempat fitness, tempat karaoke, di mana orang-orang makan dan minum bersama sembari bernyanyi bersama.

Peneliti lainnya, Noah Uhrig dari University of Essex mengatakan efek di dalam bioskop membawa kebahagiaan dan kepuasan batin penonton.

Hal ini akan mengurangi tekanan psikologis yang dijalani selama pandemi ataupun PSBB.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved