Kemendag Berhasil Dorong Produk Tempe Rambah Pasar Global
Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (DJPEN) berupaya agar para pemilik UKM di Indonesia bisa naik kelas.
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Cucup Ruhiyat, pimpinan Rumah Tempe Azaki (RTA), merintis usahanya sejak tahun 2019. Digawangi empat orang lainnya selaku tim Manajemen yaitu M. Imam Munandar (Chief Operating Officer), Agung Purnama (Operations Manager), R.A. Sukmawijaya (Marketing) dan Fazal Musali (Accounting), RTA memilih makanan olahan lokal tempe sebagai produk unggulan.
RTA merupakan salah satu pelaku usaha di Indonesia yang mulai mengembangkan produksi tempe yang sesuai dengan standar keamanan pangan internasional. Selain untuk dipasok di pasar domestik, RTA yang berlokasi di Bogor ini berhasil memulai ekspornya yang pertama sejak bulan Juni 2021. Negara pertama yang menjadi pasar tujuan adalah Jepang dengan volume sebanyak 4,8 Ton.
Kemudian pada bulan Oktober 2021, RTA kembali mengekspor produknya ke Jepang dengan volume sebanyak 13,8 Ton. Didukung standar keamanan pangan baik nasional maupun internasional seperti HACCP (Hazard Analisys and Critical Control Point), BPOM dan Halal, RTA berhasil meraih kepercayaan buyer terhadap kualitas tempe yang diproduksi. Peralatan produksi yang modern juga memberikan jaminan kemampuan produksi sesuai permintaan dari pihak Jepang.
Pada tanggal 23 Desember 2021 lalu, RTA kembali melakukan pengiriman ke Jepang dengan volume sebanyak 13,8 Ton. Lebih istimewa lagi, ekspor tersebut disaksikan secara langsung oleh Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi melalui kegiatan Pelepasan Ekspor Akhir Tahun 2021 yang diselenggarakan secara hybrid.
Berpusat di Karawang International Industrial City, Jawa Barat, Mendag memimpin pelepasan ekspor secara serentak di 18 titik di 62 kabupaten/ kota di 26 provinsi di Indonesia secara hibrida dan diikuti oleh 278 eksportir. Total nilai ekspor yang dilepas senilai USD 2,44 miliar atau setara Rp 35,03 trilun.
Rumah Tempe Azaki: UKM Naik Kelas, Tempe Go International
‘Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (DJPEN) terus berupaya agar para pemilik UKM di Indonesia bisa naik kelas dan mampu memasuki pasar global. Upaya dimaksud diimplementasikan melalui berbagai program fasilitasi yang diperuntukkan bagi pelaku usaha terutama UKM. Ke depan, diharapkan akan terus bermunculan eksportir-eksportir baru yang berkontribusi nyata terhadap peningkatan ekspor dan pemulihan ekonomi nasional”, ujar Didi Sumedi, Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional
RTA adalah salah satu UKM berpotensi yang telah mengikuti berbagai program dan fasilitasi oleh DJPEN, antara lain Rebranding atau Pengembangan Merek, Bimbingan Teknis Aplikasi Marketplace Inaexport, dan Pelatihan Bisnis Online Ekspor di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (BBPPEI).
“Berbagai program yang digulirkan oleh Kementerian Perdagangan ini sangat membantu mengedukasi UKM kami dalam memasarkan produk, sekaligus meningkatkan kualitas produk kami. Program-program tersebut sangat dibutuhkan oleh UKM seperti RTA untuk mewujudkan visi atau cita-cita kami,” ujar Cucup.
Didukung 27 karyawan, UKM ini mampu mempertahankan kualitas produknya. Selain memberdayakan ibu rumah tangga, RTA juga rutin memberikan pendampingan kepada petani kedelai yang memasok bahan baku ke perusahaannya.
Saat ini, tempe Azaki dipasarkan melalui pasar tradisional, retail modern dan perusahaan jasa katering yang berada di sekitar wilayah Bogor dan sekitarnya. Sedangkan untuk pasar Jepang, tempe Azaki didistribusikan melalui supermarket Gyomu yang berada di kota Tokyo, Kanagawa, Kansai dan Kanto.