Mentan Harapkan Investor Brasil Kembangkan Sapi di Pulau Buru
Amran Sulaiman pun menegaskan rencana pengembangan ternak sapi itu tidak akan mengganggu lahan pertanian yang sudah ada
TRIBUNNEWS.COM – Dalam kunjungan kerjanya ke Kepulauan Maluku, Sabtu (25/4) hingga Senin (27/4) lalu, Menteri Pertanian berharap investor Brasil mengembangkan pertenakan sapi di Pulau Buru, Maluku.
“Ini baru kemarin di Pulau Buru. Kami membawa investor dari Brasil untuk pengembangan sapi,” kata Mentan Amran Sulaiman mengonfirmasi hal tersebut saat berada di Desa Waimeka, Kecamatan Bacan Timur, Kab. Halmahera Selatan, Maluku Utara, Minggu (27/4).
Sebagai tindak lanjut, pihak Kementerian Pertanian pun merencanakan sebuah lahan pertanakan sapi (ranch) di tempat itu. Gubernur Maluku, Said Assagaff juga menyatakan dukungannya atas lahan yang direncanakan seluas 80.000 hektar tersebut.
Program intensif pengembangan peternakan sapi memang menjadi salah satu perhatian Kementan. Hingga saat ini, total investasi yang tengah direncanakan tersebut mencapai sekitar 1 triliun Rupiah.
Selain Brasil, terdapat lima investor lain yang dilaporkan juga berminat terhadap ajakan pengembangan sapi di Maluku tersebut. Negara tetangga Indonesia, Australia, dikabarkan adalah salah satu negara lain yang tertarik.
Di Pulau Buru sendiri teradapat lahan seluas 100 ribu hektar yang berstatus Areal Penggunaan Lain (APL). Lahan seluas itu dapat digunakan untuk ternak 200 ribu ekor sapi. Amran pun menegaskan rencana pengembangan ternak sapi itu tidak akan mengganggu lahan pertanian yang sudah ada.
Sejauh ini, kebutuhan daging sapi di Indonesia diperkirakan mencapai 640 ribu ton pada tahun 2015. Jika dibandingkan tahun lalu, hal itu tercatat naik delapan persen.
Sementara itu menyoal potensi pengembangan ternak sapi, Amran juga mengaku beberapa daerah lain sangat potensial menjadi tempat usaha peternakan sapi selain Pulau Buru. “Di antaranya adalah Sulawesi Selatan, NTT, NTB dan Maluku,” ujarnya. (adv)