Selasa, 30 September 2025

Indonesia Merupakan Salah Satu Korban Serangan Cyber Malware Regin

Kaspersky Lab Global Research and Analysis Team menerbitkan penelitian mengenai Regin

Editor: Toni Bramantoro
toptechnews.com

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kaspersky Lab Global Research and Analysis Team menerbitkan penelitian mengenai Regin – sebuah platform serangan cyber pertama yang diketahui dapat menembus dan memantau jaringan GSM di samping kemampuan "standar" mata-mata lainnya.

Para pelaku balik platform ini telah mengganggu jaringan komputer di setidaknya 14 negara di seluruh dunia.

Fakta Terbaru:

Para korban utama dari pelaku serangan adalah : operator telekomunikasi, pemerintah, lembaga keuangan, lembaga penelitian, lembaga dan individu politik multinasional yang terlibat dalam penelitian matematika / cryptographical yang canggih.

Korban dari pelaku serangan ini telah ditemukan di Algeria, Afghanistan, Belgia, Brazil, Fiji, Jerman, Iran, India, Indonesia, Kiribati, Malaysia, Pakistan, Suriah dan Rusia.

Platform Regin terdiri dari beberapa alat berbahaya yang mampu mengorbankan seluruh jaringan organisasi yang diserang. Platform Regin menggunakan metode komunikasi yang sangat kompleks antar jaringan yang terinfeksi serta komando dan kontrol server, yang memungkinkan remote control dan transmisi data secara diam-diam.

Salah satu modul khusus dari Regin bahkan mampu memantau Basis Station Controller (BSC) dari GSM, mengumpulkan data tentang sel GSM dan infrastruktur jaringan.

Selama satu bulan pada bulan April 2008 para pelaku mengumpulkan data-data administratif yang akan memungkinkan mereka untuk memanipulasi jaringan GSM di negara Timur Tengah.

Beberapa contoh awal dari Regin tampaknya telah diciptakan sejak 2003.

Pada musim semi 2012 para ahli Kaspersky Lab menyadari malware Regin, yang tampaknya milik dari sebuah serangan spionase canggih. Selama hampir tiga tahun berikutnya para ahli Kaspersky Lab melacak malware ini di seluruh dunia.

Dari waktu ke waktu, sampel malware ini muncul di berbagai layanan multi-scanner, tetapi mereka semua tidak saling berhubungan satu sama lain, samar dalam fungsi dan kurang konteks.

Namun, para ahli Kaspersky Lab mampu untuk mendapatkan sampel yang terlibat dalam beberapa serangan di dunia nyata, termasuk terhadap instansi pemerintah dan operator telekomunikasi, dan ini memberikan informasi yang cukup untuk penelitian yang lebih dalam mengenai ancaman ini.

Penelitian mendalam tersebut menemukan bahwa malware Regin bukanlah sebuah program berbahaya, tetapi platform - paket perangkat lunak, yang terdiri dari beberapa modul, yang mampu menginfeksi keseluruhan jaringan organisasi yang ditargetkan untuk merebut kontrol penuh pada seluruh level yang memungkinkan. Regin ditujukan untuk mengumpulkan data rahasia dari jaringan yang diserang dan melakukan beberapa jenis serangan lainnya.

Para pelaku di balik platform Regin memiliki metode yang dikembangkan untuk mengendalikan jaringan yang terinfeksi. Para ahli Kaspersky Lab mengamati beberapa lembaga mampu dikendalikan di satu negara, tetapi hanya salah satu dari mereka yang telah diprogram untuk berkomunikasi dengan server perintahkomando dan kontrol yang terletak di negara lain.

Rupanya semua korban Regin di wilayah tersebut digabungkan menjadi satu dalam sebuah jaringan P2P VPN yang mampu berkomunikasi satu sama lain. Dengan demikian, para pelaku membuat organisasi yang berhasil mereka kendalikan tersebut dalam sebuah kelompok terpadu yang besar dan mampu mengirimkan perintah dan mencuri informasi melalui entry point tunggal.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved