Jumat, 3 Oktober 2025

Yahoo Pernah Jadi Target Intimidasi Pemerintah AS

Yahoo ternyata pernah diancam oleh pemerintah Amerika Serikat agar menyerahkan data pengguna layanannya ke dinas intelijen AS

Editor: Fajar Anjungroso
cnn
Tampilan pertama dalam parade perubahan logo Yahoo! 

TRIBUNNEWS.COMYahoo ternyata pernah diancam oleh pemerintah Amerika Serikat agar menyerahkan data pengguna layanannya ke dinas intelijen AS, National Security Agency (NSA).

Adanya ancaman yang melibatkan denda sebesar 250.000 dollar AS atau hampir Rp 3 miliar per hari itu terungkap lewat dokumen persidangan yang dipublikasikan Kamis (11/9/2014) lalu.

Yahoo kemudian disebut berusaha melawan ancaman tersebut melalui pengadilan intelijen luar negeri (FISA Court), namun tak berhasil.

“Dokumen-dokumen yang dipublikasikan ini menjelaskan langkah demi langkah pertarungan kami untuk melawan usaha mata-mata pemerintah AS,” tulis kuasa hukum Yahoo, Ron Bell, dalam sebuah posting Tumblr yang dikutip oleh The Guardian.

Sebuah undang-undang diamandemen pada 2007 sehingga memungkinkan pihak pemerintah AS untuk meminta data dari penyedia layanan online. Ketika Yahoo diminta menyerahkan informasi terkait, perusahaan ini menolak dengan alasan permintaan tersebut “tidak konstitusional”.

Permintaan NSA kepada Yahoo dilayangkan sebagai bagian dari program mata-mata Prism. Sebelum dihentikan pada 2011, program ini melibatkan pengumpulan data pengguna dari raksasa-raksasa layanan online AS, termasuk Apple, Google, dan Microsoft.

Begitu keberadaannya diungkapkan oleh whistleblower Edward Snowden tahun lalu, Prism yang mulai dijalankan pada masa pemerintahan mantan presiden AS George W. Bush ini memicu kontroversi karena membuat pemerintah AS bisa mengakses e-mail, rekaman chatting, voice call, dan dokumen pribadi lain milik pengguna layanan online.a

Sumber: Kompas.com
Tags
Yahoo
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved