Pembahasan Soal Etika Internet Awali IGF Indonesia 2013

TRIBUNNEWS.COM, NUSA DUA - Tiga stake holder terkait dunia internet di Indonesia yakni pemerintah, organisasi masyarakat sipil (Civil Society Organization) dan sektor privat bekerjasama menjadi tuan rumah Internet Governance Forum (IGF) atau Forum Tata Kelola Internet di Nusa Dua, Bali 22-25 Oktober 2013. Sehari sebelum acara dimulai, Senin (21/10/2013) penyelenggara menggelar High Level Leader Meeting atau pertemuan para pemimpin tiga stake holder tersebut dari berbagai negara.

"Pertemuan akan membahas seputar internet yang secure dan safe melalui cyber ethics," kata Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Aswhin Sasongko, Minggu malam.

Beberapa perwakilan pemerintah setingkat menteri yang hadir antara lain dari Brasil, Inggris, Jepang, China serta PBB. Disebutkan bahwa pertemuan para pemimpin  tak bertujuan mengambil keputusan atau kesepakatan yang mengikat. Namun bagi Indonesia, pertemuan para pemimpin itu menjadi ajang saling menyampaikan gagasan.

Sammy Pangerapan Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet (APJII) menambahkan upaya menghadirkan para pemimpin di sektor privat, organisasi masyarakat sipil dan pemerintah sebagai upaya kolaborasi karena masing-masing tak akan bisa mengatasi sendiri persoalan terkait internet dan dunia cyber."Kami ingin saling mendengar dan memahami untuk bisa mencapai tujuan yang lebih komprehensif," imbuh Sammy.

Adapun besok hingga Jumat akan digelar lebih dari 130 workshop yang digelar secara pararel di setiap sesi. Shita Laksmi salah satu panitia dari Hivos menyebutkan sekitar 2000 peserta telah mendaftar untuk mengikuti rangkaian acara IGF Indonesia 2013. IGF 2013 di Nusa Dua merupakan yang ke delapan sejak pertama pada 2006 di Athena, Yunani.