Top Rank
10 Negara Pengonsumsi Keju Terbanyak di Dunia, AS Tidak Termasuk!
Banyak yang menduga Amerika Serikat, negara besar yang gila keju berada di tingkat teratas pengonsumsi keju, namun kenyataannya tidak!
TRIBUNNEWS.COM - Berikut adalah daftar 10 negara dengan konsumsi keju terbanyak di dunia menurut World Population Review.
Siapa sih yang saat ini tak kenal dengan bahan pangan bernama keju?
Baik yang lembut maupun keras, bahan pangan yang berasal dari susu ini kerap hadir dalam konsumsi makanan kita terutatama yang asalnya masih erat dengan kuliner negara barat.
Keju juga menjadi bagian sentral dalam banyak kuliner dan budaya di seluruh dunia mulai dari Eropa hingga Asia.
Faktanya, produksi keju secara global terus meningkat untuk memenuhi permintaan konsumen yang terus bertambah di seluruh dunia.
Banyak yang menduga Amerika Serikat, negara besar yang terkenal gemar mengonsumsi mozzarella, cheddar, Parmesan, dan Monterey Jack, akan berada di peringkat teratas negara pengonsumsi keju.
Namun mengejutkannya, hal ini justru tidak terbukti.
Menurut World Population Review, negara-negara pengonsumsi keju terbanyak justru seluruhnya berada di Eropa.

Berikut 10 negara dengan konsumsi keju tertinggi per kapita, dimulai dari Swiss yang berada di puncak dengan 23,50 kg per kapita:
Baca juga: 10 Negara Penghasil Kopi Terbesar di Dunia, Indonesia Urutan Ke-4
1. Swiss (23,50 kg per kapita)
Swiss memiliki sejarah panjang dalam peternakan sapi yang berasal dari periode Neolitik.
Saat ini, terdapat lebih dari 700 varietas keju di negara ini.
Jenis keju yang paling populer adalah Gruyère, Tête de Moine, Sbrinz, Appenzeller, dan raclette.
Keju Swiss terkenal bebas dari bahan tambahan buatan dan modifikasi genetik.
Di kota Gruyères, pengunjung dapat mencicipi fondue, hidangan yang menggabungkan keju leleh, anggur, dan cherry brandy.
2. Jerman (22,91 kg per kapita)
Industri pembuatan keju Jerman berkembang pesat di wilayah Allgäu, Bavaria pada awal abad ke-19.
Jerman memproduksi ratusan jenis keju asli dan tiruan, termasuk Bruder Basil yang lembut dan berasap, Limburger yang beraroma kuat, butterkäse yang teksturnya krim, dan Cambozola yang lembut.
Hidangan populer meliputi käsespätzle (versi Jerman dari Mac and Cheese) dan obatzda, yang biasa dinikmati dengan pretzel dan bir.
3. Prancis (22,45 kg per kapita)
Industri keju Prancis mulai berkembang di peternakan pada abad ke-13.
Tiga jenis keju yang paling terkenal adalah brie, camembert, dan Roquefort.
Prancis memproduksi lebih dari 1.200 varietas keju, termasuk reblochon, emmental, dan comté.
Dalam makanan tradisional Prancis, biasanya disajikan piring berisi berbagai keju di antara hidangan utama dan makanan penutup.
4. Italia (21,77 kg per kapita)
Italia memproduksi 2.500 jenis keju tradisional. Keju yang populer antara lain pecorino romano yang asin dan renyah, mozzarella kerbau yang lembut, taleggio yang cocok dengan polenta, dan gorgonzola yang berurat biru-hijau.
Cinta akan keju telah menjadi bagian dari budaya Italia sejak zaman Romawi kuno.
5. Belanda (21,09 kg per kapita)
Sejarah produksi keju di Belanda telah disebutkan sejak tahun 80 SM dalam catatan "Bellum Gallicum" karya Julius Caesar.
Jenis keju yang umum diproduksi adalah gouda (keju semi-lembut yang bisa diberi penuaan 2 bulan hingga 5 tahun), edam (keju semi-keras beraroma kacang), leyden (mengandung biji jintan), dan maasdam (mirip emmental).
6. Republik Ceko (19,96 kg per kapita)
Keju pertama kali diperkenalkan dalam kuliner Ceko di rumah-rumah abad pertengahan dan biara sebagai cara mengawetkan susu.
Jenis keju khas meliputi Olomoucke syrecky yang beraroma tajam dan hermelín yang mirip camembert.
Keju menjadi bahan penting dalam hidangan seperti kulajda (sup jamur krim), bramboracka (sup kentang), dan gulas (semur daging sapi).
7. Yunani (19,73 kg per kapita)
Yunani memproduksi lebih dari 60 jenis keju, dengan feta sebagai yang paling terkenal dan tertua.
Feta dibuat dari susu domba atau campuran susu domba dan kambing, lalu diberi penuaan dalam larutan garam.
Jenis keju lain yang populer adalah graviera, kefalotyri, dan manouri yang lebih krim dan manis.
8. Finlandia (19,28 kg per kapita)
Sejarah keju buatan rumah di Finlandia dimulai pada tahun 1555, tetapi baru dikomersialkan pada 1856.
Jenis keju yang populer adalah Valio Oltermanni (keju krim yang ringan), Aura (blue cheese), dan juustoleipä yang terkenal dengan suara "berdecit" saat dikunyah.
Juustoleipä paling nikmat dinikmati dengan madu atau selai lingonberry.
9. Estonia (18,14 kg per kapita)
Meski merupakan negara terkecil dari tiga negara Baltik, Estonia memiliki tingkat konsumsi keju yang tinggi.
Jenis keju yang umum dikonsumsi adalah Eesti Juust (terinspirasi Belanda) dan Tilsit (seperti Atleet, Saare Leet, dan Estman).
Camilan keju paling populer adalah kohuke, batangan lezat dari curd yang dipadatkan dan cokelat dengan berbagai rasa.
10. Luksemburg (17,92 kg per kapita)
Luksemburg menawarkan berbagai keju khusus seperti Kachkéis (mirip camembert Prancis yang dimasak), Stoffi (keju curd segar organik), dan cottage cheese dari Luxlait yang bebas pengawet.
Luxlait juga memproduksi Crème de Chapelin, keju krim dengan berbagai rasa, serta kubus Gouda yang direndam bir untuk hidangan salad dan makanan pembuka.
(Tribunnews.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.