Selasa, 7 Oktober 2025

Tiga Meter dari Maut: Saksi Mata Ceritakan Detik-detik Jatuhnya Jet Tempur AU Bangladesh

Saksi mata kecelakaan jet F-7 BJI mengungkapkan detik-detik mencekam, pesawat meluncur tak terkendali dan jatuh tiga meter dari tempatnya berdiri

Al Jazeera
PESAWAT JET JATUH - Gambar tangkap layar Al Jazeera, Selasa (22/7/2025), menunjukkan puing Pesawat Angkatan Udara Bangladesh jatuh di kampus, menewaskan sedikitnya 22 orang. Saksi mata kecelakaan jet F-7 BJI mengungkapkan detik-detik mencekam, pesawat meluncur tak terkendali dan jatuh tiga meter dari tempatnya berdiri. 

TRIBUNNEWS.COM - Jet tempur F-7 BJI buatan Tiongkok milik Angkatan Udara Bangladesh dilaporkan jatuh di kawasan pendidikan Milestone College, Uttara, Dhaka utara, Senin (21/7/2025), pukul 13.30 waktu setempat.

Insiden tragis ini menewaskan sedikitnya 22 orang tewas, termasuk Pilot jet FT-7 BGI, Mohammad Towkir Islam Sagar, sementara korban luka mencapai lebih dari 100 orang, sebagaimana dikutip dari Reuters.

Sebelum menabrak gedung dua lantai sekolah yang berlokasi di kawasan padat penduduk, pesawat dilaporkan mengalami kerusakan mekanis.

Bahkan sang pilot berusaha mengarahkan pesawat menjauh dari wilayah padat penduduk ke area yang lebih jarang dihuni.

Namun, kecelakaan tetap tak bisa terhindari. Pesawat naas itu jatuh saat kegiatan belajar mengajar masih berlangsung, menabrak bagian bawah gedung dua lantai tempat kelas utama siswa kelas sebelas sedang diadakan.

Inter Services Public Relations (ISPR) menegaskan rincian penyebab kecelakaan akan diungkap ketika investigasi selesai.

Saksi Mata Ungkap Momen Mencekam

Salah satu saksi mata tragedi jatuhnya jet tempur F-7 BJI di kawasan Milestone College, Uttara, Dhaka utara, mengungkapkan detik-detik mencekam saat pesawat itu menghantam gedung sekolah pada Senin siang.

Hossain, siswa kelas sebelas yang tengah berada di area kampus saat kejadian, menggambarkan peristiwa tersebut sebagai "horor di siang bolong".

Ia menyaksikan langsung saat pesawat buatan Tiongkok itu meluncur tak terkendali dan jatuh hanya tiga meter dari tempatnya berdiri.

Baca juga: Spesifikasi Lengkap Pesawat F‑7 BGI Buatan Tiongkok yang Jatuh di Kampus Bangladesh

“Pesawat jet itu jatuh tepat di depan mata saya. Hanya tiga meter jaraknya. Tiba-tiba saja terdengar suara gemuruh keras, lalu api dan debu langsung menyelimuti udara,” ujar Hossain kepada The Daily Star dengan suara bergetar.

Hossain menambahkan bahwa saat pesawat menghantam lantai dasar gedung dua lantai tempat kelas utama siswa berlangsung terdengar ledakan keras disertai dengan jeritan siswa dari dalam ruangan.

Tak hanya Hossain, seorang siswa lainnya bernama Ariful Islam yang sedang berada di lantai tujuh gedung seberang, juga memberikan kesaksian.

Menurutnya, suasana berubah mencekam hanya dalam hitungan detik.

Para siswa berlarian menyelamatkan diri, sementara yang lainnya terjebak di dalam gedung yang terbakar. Beberapa dari mereka terlihat menangis histeris, berusaha menghubungi keluarga.

“Saya lihat dari jendela, pesawat itu jatuh begitu cepat lalu terdengar suara dentuman keras. Api langsung menjalar, kami semua panik dan berusaha turun dari gedung secepat mungkin,” kata Ariful.

Gedung sekolah yang biasanya menjadi tempat belajar, dalam sekejap berubah menjadi lokasi bencana.

Orang tua siswa yang mendengar kabar tersebut segera mendatangi kampus. Banyak di antara mereka menangis dan histeris, tidak dapat menemukan anak-anak mereka di tengah kepanikan.

“Saya sudah bicara lewat telepon dengan anak saya, tapi saya belum menemukannya. Saya tidak tahu harus ke mana,” kata salah satu ayah yang berdiri di dekat gerbang kampus.

Evakuasi Berlangsung Dramatis

Sejauh ini proses evakuasi korban terus berlangsung, meski dalam kondisi yang sangat menegangkan.

Api, asap tebal, dan puing-puing bangunan yang berserakan menyulitkan upaya penyelamatan yang dilakukan tim darurat.

Tim pemadam kebakaran, tentara, dan relawan dikerahkan ke lokasi hanya beberapa menit setelah insiden terjadi.

Puluhan ambulans turut diterjunkan guna membawa korban luka ke rumah sakit terdekat, sementara petugas medis lapangan mendirikan pos darurat di dalam area sekolah.

Beberapa korban berhasil dikeluarkan dalam kondisi luka berat dan segera dilarikan ke Rumah Sakit Umum Dhaka dan beberapa klinik militer terdekat.

Sejumlah siswa yang terjebak di lantai atas harus diselamatkan menggunakan tangga darurat dan derek.

Salah satu petugas menuturkan tantangan terbesar dalam evakuasi adalah mengendalikan api dan memastikan struktur bangunan tidak roboh saat proses pencarian korban.

Butuh waktu hampir dua jam untuk mengendalikan api secara menyeluruh dan mulai memasuki reruntuhan dengan aman.

Hingga malam hari, proses evakuasi masih berlangsung. Petugas menggunakan anjing pelacak dan sensor panas untuk memastikan tidak ada korban yang tertinggal di bawah puing-puing.

Militer Bangladesh telah berjanji melakukan investigasi menyeluruh untuk mengungkap penyebab kecelakaan dan meninjau ulang prosedur latihan militer di area sipil.

(Tribunnews.com / Namira)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved