Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

AS Tuduh Tentara Wagner Rusia Terima Roket dan Rudal Korea Utara, Berpotensi Saingi Militer Rusia

AS tuduh Tentara Wagner Rusia terima roket dan rudal Korea Utara. AS menilai kekuatan Wagner berpotensi menyaingi kekuatan militer Rusia.

AFP
Koordinator Dewan Keamanan Nasional untuk Komunikasi Strategis John Kirby berbicara selama pengarahan harian di Ruang Pengarahan Pers James S Brady Gedung Putih di Washington, DC, pada 19 Juli 2022. (Brendan SMIALOWSKI / AFP) - John Kirby menuduh Wagner Rusia menerima senjata dari Korea Utara. 

TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat (AS) menuduh Korea Utara memasok rudal medan perang dan roket ke tentara bayaran Rusia Wagner untuk perang di Ukraina.

AS mengatakan pengiriman itu melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.

"Wagner sedang mencari pemasok senjata di seluruh dunia untuk mendukung operasi militernya di Ukraina," kata juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, John Kirby, kepada wartawan.

"Kami dapat memastikan bahwa Korea Utara telah menyelesaikan pengiriman senjata awal ke Wagner, yang membayar perlengkapan itu," katanya.

Namun, Korea Utara dan Wagner membantah laporan tersebut.

Baca juga: Presiden Prancis Emmanuel Macron: Rusia Perlu Jaminan Keamanan NATO agar Perang Tak Meluas

AS tuduh Wagner terima roket dan rudal Korea Utara

AS mengatakan Wagner Rusia menerima pengiriman roket infanteri dan rudal dari Korea Utara.

Kirby mengatakan Wagner menghabiskan lebih dari $100 juta setiap bulan di Ukraina.

Dia menambahkan, Wagner sekarang menyaingi kekuatan militer Rusia.

“Kami menilai jumlah material yang dikirim ke Wagner tidak akan mengubah dinamika medan perang di Ukraina,” kata Kirby, seperti diberitakan AP News.

“Tapi kami tentu khawatir Korea Utara berencana mengirimkan lebih banyak peralatan militer.”

AS telah menyatakan kekhawatiran tentang meningkatnya keterlibatan Wagner dalam perang karena telah aktif di wilayah Donbas timur.

Kirby mengatakan Wagner peran yang penting dalam pertempuran di Ukraina.

Baca juga: Rusia Tambah Pasukan Perang di Ukraina, Putin: Kami Optimis Memenangkan Pertempuran

AS: Wagner berpotensi bersaing dengan militer Rusia

Seorang prajurit Rusia berpatroli di daerah pemukiman yang hancur di kota Severodonetsk pada 12 Juli 2022, di tengah aksi militer Rusia yang sedang berlangsung di Ukraina.
Seorang prajurit Rusia berpatroli di daerah pemukiman yang hancur di kota Severodonetsk pada 12 Juli 2022, di tengah aksi militer Rusia yang sedang berlangsung di Ukraina. (OLGA MALTSEVA / AFP)

John Kirby menilai Wagner dapat terkunci dalam persaingan dengan militer Rusia karena berebut pengaruh dengan Kremlin.

“Dalam kasus tertentu, pejabat militer Rusia sebenarnya berada di bawah komando Wagner,” kata John Kirby, koordinator komunikasi strategis di Dewan Keamanan Nasional.

“Sangat jelas bagi kami bahwa Wagner muncul sebagai pusat kekuatan saingan militer Rusia dan kementerian Rusia lainnya.”

AS telah menerapkan pembatasan baru pada Wagner terkait akses ekspor teknologi.

Kirby meyakini pendiri Wagner, Yevgeny Prigozhin, telah melakukan perjalanan untuk merekrut tentara Wagner yang ia ambil dari penjara.

“Sepertinya Tuan Prigozhin rela membuang mayat Rusia ke penggiling daging di Bakhmut. Faktanya, sekitar 1.000 pejuang Wagner telah tewas dalam pertempuran hanya dalam beberapa minggu terakhir, dan kami percaya bahwa 90 persen dari 1.000 pejuang itu sebenarnya adalah narapidana,” kata Kirby, seperti diberitakan CNN Internasional.

Baca juga: AS akan Kirim Sistem Rudal Patriot ke Ukraina, Termasuk Peluru Artileri, Roket dan Amunisi Tank

Hubungan Wagner dan Presiden Vladimir Putin

Grup Wagner diyakini dimiliki oleh Yevgeny Prigozhin (kanan), seorang oligarki Rusia yang memiliki hubungan dekat dengan Kremlin.
Grup Wagner diyakini dimiliki oleh Yevgeny Prigozhin (kanan), seorang oligarki Rusia yang memiliki hubungan dekat dengan Kremlin. (AFP)

John Kirby mengatakan pemilik Wagner sudah memiliki hubungan yang dekat dengan Vladimir Putin.

Ia kemudian bekerja keras untuk memperkuat ikatan itu dengan cara bergabung dengan pasukan Rusia.

“Ini semua tentang seberapa bagus dia terlihat di mata Tuan Putin, dan seberapa baik dia dianggap di Kremlin (Pemerintah Rusia),” katanya.

“Faktanya, kami akan melangkah lebih jauh dengan mengatakan bahwa pengaruhnya berkembang.”

Wagner dan Korea Utara bantah tuduhan AS

Gambar ini diambil pada tanggal 27 April 2022 dan dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) resmi Korea Utara melalui KNS pada tanggal 29 April menunjukkan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengambil bagian dalam upacara parade untuk menandai peringatan 90 tahun berdirinya Tentara Revolusioner Rakyat Korea (KPRA), di lokasi yang dirahasiakan di Korea Utara.
Gambar ini diambil pada tanggal 27 April 2022 dan dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) resmi Korea Utara melalui KNS pada tanggal 29 April menunjukkan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengambil bagian dalam upacara parade untuk menandai peringatan 90 tahun berdirinya Tentara Revolusioner Rakyat Korea (KPRA), di lokasi yang dirahasiakan di Korea Utara. (STR / KCNA VIA KNS / AFP)

Menteri Luar Negeri Inggris, James Cleverly, mengatakan Inggris setuju dengan penilaian AS.

"Fakta bahwa Presiden Vladimir Putin meminta bantuan Korea Utara adalah tanda keputusasaan dan isolasi Rusia," kata Cleverly dalam sebuah pernyataan, dikutip dari BBC Internasional.

Namun, pemilik Wagner, Yevgeny Prigozhin, membantah pernyataan tersebut.

Ia menyebut tuduhan AS sebagai gosip dan spekulasi.

Sementara Kementerian Luar Negeri Korea Utara menyebut laporan tersebut tidak berdasar.

Seorang juru bicara Korea Utara mengatakan posisinya tetap tidak berubah dan transaksi senjata antara Korea Utara dan Rusia tidak pernah terjadi.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Artikel lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved