Selasa, 7 Oktober 2025

Banjir di Malaysia

Banjir di Malaysia, Lebih dari 66.000 Mengungsi dan 5 Orang Meninggal

Banjir parah yang terjadi di beberapa wilayah Malaysia telah mengakibatkan 66.718 orang mengungsi di lima negara bagian, serta 5 orang meninggal.

Foto: Bernama cia Malay Mail
Foto udara banjir di Malaysia. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - Banjir parah yang terjadi di beberapa wilayah Malaysia telah mengakibatkan 66.718 orang mengungsi di lima negara bagian, serta 5 orang meninggal.

Ini menurut data pemerintah yang diterbitkan pada Selasa kemarin.

Dikutip dari laman The Straits Times, Rabu (21/12/2022), daerah yang paling parah terkena dampak berada di pantai timur semenanjung, dengan 26.630 orang dari Kelantan dan 39.108 orang dari Terengganu dievakuasi ke pusat bantuan banjir.

Baca juga: Korban Banjir di Malaysia Mencapai 56.159 Orang, Pemerintah Segera Mobilisasi Bank Makanan

3 negara bagian lain yang terkena dampak kenaikan permukaan air adalah Pahang, Johor dan Perak, dengan beberapa ratus orang dievakuasi.

Pihak berwenang telah mengkonfirmasi 5 kematian, termasuk seorang anak laki-laki berusia 15 bulan.

Banjir di Malaysia itu telah menjadi fenomena tahunan yang dipicu oleh angin monsun timur laut yang membawa hujan lebat dari November hingga Maret.

Sedangkan banjir tahun lalu di negara itu merupakan yang terburuk dalam beberapa dekade, menyebabkan puluhan orang tewas, membuat lebih dari 61.000 orang mengungsi dan menyebabkan kerugian sekitar 6,1 miliar ringgit Malaysia.

Tahun ini, ketinggian air sungai di beberapa daerah di negara bagian yang terkena dampak telah melampaui tingkat bahaya.

Baca juga: Banjir Bandang di Sumedang: Ibu dan Anak yang Sempat Dilaporkan Hilang Ditemukan Meninggal Dunia

Direktur Divisi Keselamatan Kebakaran Departemen Kebakaran dan Penyelamatan Ahmad Izram Osman mengatakan timnya sedang melakukan pemantauan udara untuk mengetahui situasi banjir di Terengganu dan akan melakukan hal serupa di Kelantan.

Perdana Menteri (PM) Anwar Ibrahim mengatakan bahwa pemerintahannya akan menyediakan dana tambahan untuk manajemen bencana dan upaya penyelamatan setelah banjir monsun yang lebih parah pada musim ini.

"Pemerintah telah mengalokasikan 400 juta ringgit Malaysia kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana untuk prakarsa kesiapsiagaan dini di daerah banjir, dan lebih banyak dana akan diberikan jika diperlukan," kata Anwar yang juga merangkap sebagai Menteri Keuangan,saat berbicara di Parlemen pada Selasa kemarin.

Perusahaan Listrik Tenaga Nasional pun mengimbau masyarakat untuk tidak menyentuh instalasi listrik yang terendam air banjir.

Departemen Meteorologi Malaysia telah mengeluarkan peringatan hujan terus menerus hingga Kamis mendatang, menyebut situasi di Terengganu berbahaya.

Lembaga tersebut sebelumnya mengatakan cuaca basah ini diperkirakan akan berlangsung hingga awal 2023 karena La Nina yang aktif dan pertemuan Dipole Samudra Hindia yang negatif.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved