Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Tanggapi Protes Warga Rusia, Vladimir Putin Temui Ibu Tentara yang Dimobilisasi ke Ukraina

Tanggapi protes rakyat Rusia, Vladimir Putin temui para ibu dari tentara yang dimobilisasi ke Ukraina. Sebelumnya tersebar video dari garis depan.

Mikhail Metzel / SPUTNIK / AFP
Presiden Rusia Vladimir Putin (kedua dari kiri) tiba di sebuah pertemuan dengan para ibu tentara Rusia yang berpartisipasi dalam operasi militer di Ukraina, menjelang Hari Ibu di kediaman negara Novo-Ogaryovo, di luar Moskow, pada 25 November 2022. Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan sekelompok ibu dan istri militer untuk pertama kalinya sejak memerintahkan pasukan Rusia masuk ke Ukraina sembilan bulan lalu. Ibu dan istri tentara dimobilisasi untuk berperang di Ukraina, mendesak agar militer menepati janji yang dibuat oleh Presiden Vladimir Putin. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin menemui para ibu dari tentara Rusia yang dikirim untuk perang ke Ukraina, Jumat (25/11/2022).

Vladimir Putin mengundang mereka di kediamannya di Novo-Ogaryovo, Moskow, Rusia.

Pertemuan ini dimaksudkan untuk menenangkan kemarahan publik atas mobilisasi tentara Rusia ke garis depan baru-baru ini.

Para ibu yang hadir tidak mengkritik kebijakan Putin yang mengirim tentara, termasuk para pemuda rekrutran wajib militer untuk perang ke Ukraina.

Bahkan, mereka menepis adanya perlakuan buruk, pelatihan yang tidak memadai, dan bahaya lain yang dihadapi oleh pasukan Rusia yang dikerahkan untuk dikirim ke garis depan.

Pertemuan ini sebagai respons dari video-video yang tersebar di internet soal keadaan di garis depan.

Baca juga: Rusia Dinilai Manfaatkan Musim Dingin sebagai Senjata, Zelensky Desak PBB untuk Lawan Teror Putin

Beberapa video menunjukkan tentara yang dikirim ke garis depan melawan Ukraina banyak yang gugur karena kurangnya pelatihan, seperti diberitakan The Guardian.

“Jelas bahwa hidup ini lebih rumit dan beragam daripada apa yang ditampilkan di layar TV atau bahkan di internet – Anda tidak dapat mempercayai apapun di sana, ada banyak sekali kepalsuan, penipuan, kebohongan,” kata Putin kepada para ibu yang duduk mengelilingi meja besar berbentuk oval.

“Inilah mengapa kami berkumpul dengan Anda, itulah mengapa saya mengusulkan pertemuan ini, karena saya ingin mendengarkan Anda secara langsung.”

Vladimir Putin: Kami berbagi rasa sakit

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di sebuah pertemuan dengan para ibu tentara Rusia yang berpartisipasi dalam operasi militer di Ukraina, menjelang Hari Ibu di kediaman negara Novo-Ogaryovo, di luar Moskow, pada 25 November 2022. Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan sekelompok ibu dan istri militer untuk pertama kalinya sejak memerintahkan pasukan Rusia masuk ke Ukraina sembilan bulan lalu. Ibu dan istri tentara dimobilisasi untuk berperang di Ukraina, mendesak agar militer menepati janji yang dibuat oleh Presiden Vladimir Putin.
Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di sebuah pertemuan dengan para ibu tentara Rusia yang berpartisipasi dalam operasi militer di Ukraina, menjelang Hari Ibu di kediaman negara Novo-Ogaryovo, di luar Moskow, pada 25 November 2022. Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan sekelompok ibu dan istri militer untuk pertama kalinya sejak memerintahkan pasukan Rusia masuk ke Ukraina sembilan bulan lalu. Ibu dan istri tentara dimobilisasi untuk berperang di Ukraina, mendesak agar militer menepati janji yang dibuat oleh Presiden Vladimir Putin. (Mikhail Metzel / SPUTNIK / AFP)

Dalam pertemuan itu, Vladimir Putin menghibur para ibu yang kehilangan putranya karena berperang di Ukraina.

“Saya ingin Anda tahu bahwa saya pribadi, seluruh pimpinan negara, kami berbagi rasa sakit Anda,” kata Vladimir Putin.

"Kami memahami, tidak ada yang dapat menggantikan kehilangan seorang anak laki-laki, seorang anak, terutama ibu, yang kepadanya kita semua berutang kelahiran.”

Ia juga mengatakan turut berbelasungkawa dan merasakan kesedihan.

"Saya ingin Anda tahu bahwa kami berbagi rasa sakit ini dengan Anda dan, tentu saja, kami akan melakukan segalanya agar Anda tidak merasa dilupakan," tambah Putin.

Seorang ibu yang hadir di sana, telah kehilangan putranya yang meninggal di Ukraina.

"Kita semua fana, dan suatu hari nanti kita semua akan meninggalkan dunia ini," kata Vladimir Putin.

“Itu tidak bisa dihindari. Pertanyaannya adalah bagaimana kita hidup selanjutnya,” kata Putin.

“Beberapa mati dan bahkan tidak terlihat … Tapi putramu tetap hidup. Tujuannya telah tercapai. Dalam pengertian ini, tentu saja, hidupnya menjadi signifikan, dengan sebuah hasil.”

Baca juga: Pengamat Estonia Nilai Petualangan Putin di Ukraina adalah Penjajahan Gaya Baru

Beredar video tentara Rusia di garis depan

Dalam beberapa bulan terakhir, lusinan video yang direkam oleh tentara atau kerabat mereka telah muncul secara online.

Mereka mengutuk mobilisasi pasukan Rusia.

Beberapa video menunjukkan kondisi buruk yang dialami beberapa tentara di garis depan, dengan semangat rendah, peralatan buruk, dan kurangnya strategi yang jelas di medan perang.

Para prajurit ada yang mengaku ditinggalkan oleh para komandan dan dipaksa berkeliaran di hutan tanpa makanan atau bala bantuan, dikutip dari The Washington Post.

Beberapa tentara kontrak yang dipanggil lebih awal sebagai bagian dari pasukan reguler mengeluh bahwa mereka kelelahan dan tidak digilir selama berbulan-bulan.

Sebelumnya, pemerintah Rusia mengupayakan mobilisasi yang berlangsung selama sekitar satu setengah bulan.

Sejumlah 318.000 rekrutan tentara dilaporkan dikirim ke Ukraina ketika Rusia mencoba bertahan melawan serangan balasan Ukraina menjelang musim dingin.

Baca juga: Vladimir Putin Puji Kapal Pemecah Es Nuklir Baru yang Digadang-gadang Jadi Kekuatan Arktik Rusia

Kecaman dari istri dan ibu para tentara

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di sebuah pertemuan dengan para ibu tentara Rusia yang berpartisipasi dalam operasi militer di Ukraina, menjelang Hari Ibu di kediaman negara Novo-Ogaryovo, di luar Moskow, pada 25 November 2022. Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan sekelompok ibu dan istri militer untuk pertama kalinya sejak memerintahkan pasukan Rusia masuk ke Ukraina sembilan bulan lalu. Ibu dan istri tentara dimobilisasi untuk berperang di Ukraina, mendesak agar militer menepati janji yang dibuat oleh Presiden Vladimir Putin.
Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di sebuah pertemuan dengan para ibu tentara Rusia yang berpartisipasi dalam operasi militer di Ukraina, menjelang Hari Ibu di kediaman negara Novo-Ogaryovo, di luar Moskow, pada 25 November 2022. Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan sekelompok ibu dan istri militer untuk pertama kalinya sejak memerintahkan pasukan Rusia masuk ke Ukraina sembilan bulan lalu. Ibu dan istri tentara dimobilisasi untuk berperang di Ukraina, mendesak agar militer menepati janji yang dibuat oleh Presiden Vladimir Putin. (Mikhail Metzel / SPUTNIK / AFP)

Selain tersebarnya video tentara di garis depan, gelombang protes juga datang dari para istri tentara yang dimobilisasi ke garis depan.

Banyak istri dan ibu dari laki-laki yang direkrut menjadi tentara menuduh pihak berwenang gagal melatih atau memperlengkapi keluarga mereka secara memadai sebelum mengirim mereka ke garis depan.

Aktivis dan laporan oleh media Rusia mengatakan banyak dari wajib militer tidak berpengalaman, dikutip dari CBC.

Ada yang diminta untuk membeli sendiri barang-barang dasar seperti peralatan medis dan jaket anti-peluru, dan tidak menerima pelatihan sebelum dikirim untuk berperang.

Beberapa terbunuh dalam beberapa hari setelah dipanggil.

Pendiri Dewan Ibu dan Istri Rusia, Olga Tsukanova, menuduh Putin mengecualikan organisasi tersebut dari pertemuan Vladimir Putin dengan para ibu di kediamannya.

Tsukanova menyatakan para undangan yang tidak dia hubungi hanya akan mengajukan pertanyaan yang akan disepakati sebelumnya.

Ia memanggil Putin secara pribadi di salah satu akun media sosialnya.

Tsukanova ingin bertemu Putin secara langsung dengan organisasinya, bukan para ibu yang mendukungnya.

Ia ingin para pemimpin melihat langsung bahwa banyak sekali masalah dengan militer Rusia.

Termasuk pelatihan yang buruk, peralatan yang tidak memadai, dan perlakuan buruk yang umum terhadap orang-orang tersebut.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Artikel lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved