Konflik Rusia Vs Ukraina
Zelensky Ungkap Rusia Hancurkan Infrastruktur Penting di Kherson sebelum Melarikan Diri
Zelensky mengungkapkan pasukan Rusia menghancurkan infrastruktur penting; komunikasi, air, listrik di selatan kota Kherson sebelum penarikan diri.
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengungkapkan pasukan Rusia menghancurkan infrastruktur penting di selatan kota Kherson sebelum penarikan diri.
Klaim tersebut disampaikan ketika tentara Kyiv merebut kembali kendali atas kota di sisi tenggara Ukraina tersebut.
"Sebelum melarikan diri dari Kherson, penjajah menghancurkan semua infrastruktur penting: komunikasi, air, panas, listrik," ucap Zelensky dalam pidato video, Sabtu (12/11/2022).
"Rusia di mana pun memiliki tujuan yang sama: mempermalukan orang sebanyak mungkin. Tapi kami akan mengembalikan semuanya, percayalah," tegas Zelensky.
Dilansir Al Jazeera, pasukan Ukraina merebut kembali kendali atas lebih dari 60 permukiman di wilayah Kherson.
Sejauh ini, papar Zelensky, hampir 2.000 ranjau, tripwires dan peluru yang tidak meledak telah ditangani oleh pasukan Ukraina.
Baca juga: Selamat Usai Divonis Mati, Eks Tentara Bayaran Ini Kembali ke Medan Perang Ukraina Sebagai Youtuber
Perang terus berlanjut
Secara terpisah, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan Ukraina memenangkan pertempuran di lapangan.
"Tapi perang terus berlanjut," tegasnya.
Kemenangan Ukraina atas Kherson disambut oleh Amerika Serikat (AS) sebagai kemenangan luar biasa.
"Ini adalah momen besar dan berkat keuletan serta keterampilan luar biasa dari Ukraina, didukung oleh bantuan tanpa henti serta dukungan AS dan sekutu kami," kata Penasihat Keamanan AS Jake Sullivan saat melakukan perjalanan ke Kamboja bersama Presiden Joe Biden.
Peristiwa paling menentukan dalam perang
Baca juga: AS Beli 100.000 Artileri Howitzer Korea Selatan tapi Diberi ke Ukraina, Washington Bohongi Seoul?

Assed Baig dari Al Jazeera, melaporkan dari wilayah Kherson, mengatakan penarikan Moskow adalah peristiwa "paling menentukan" dalam perang ini sejauh ini.
“Ini meningkatkan moral tentara Ukraina yang mengatakan … mereka sekarang yakin bisa memenangkan perang ini.”
Waspada ranjau darat
Kepala Polisi Nasional Ukraina, Ihor Klymenko, mengatakan sekitar 200 petugas sedang bekerja di kota itu.
Pihak berwenang mendirikan pos pemeriksaan dan mendokumentasikan bukti kemungkinan kejahatan perang.
Dia mendesak penduduk Kherson untuk mewaspadai kemungkinan ranjau darat yang diletakkan oleh pasukan Rusia.
Baca juga: Zelensky Dukung Aksi Galang Dana Rp424 Miliar untuk Bangun Armada Drone AL Ukraina
Para pejabat juga mengatakan bantuan kemanusiaan sedang dikirim ke penduduk kota.
“Situasinya sangat sulit karena Rusia menciptakan kondisi yang tidak dapat ditolerir bagi orang-orang untuk tinggal dan tinggal di Kherson," kata Ketua Komite Kebijakan Luar Negeri Parlemen Ukraina Oleksandr Merezhko.
"Sebelum mundurnya pasukan Rusia, Rusia sengaja mencoba menciptakan bencana kemanusiaan,” imbuhnya.
70 persen Kherson berada di bawah kendali Moskow
Sekitar 70 persen wilayah Kherson tetap berada di bawah kendali Moskow.
Pasukan Rusia membentengi garis pertempuran mereka di tepi timur Sungai Dnieper, menurut Staf Umum angkatan bersenjata Ukraina.
Rusia mendirikan kota Henichesk di Ukraina sebagai Ibu Kota administratif sementara wilayah Kherson setelah penarikannya dari kota Kherson.
Baca juga: Penduduk Kherson Nyanyi dan Kibarkan Bendera Ukraina, Rayakan Mundurnya Pasukan Rusia
Mantan Penasihat Presiden Rusia Vladimir Putin, Sergey Markov mengatakan kepada Al Jazeera bahwa kehilangan Kherson merupakan pukulan bagi Rusia.
Sementara mobilisasi Moskow berarti itu akan menjadi kemenangan terakhir Ukraina.
“Ini benar-benar memalukan bagi Rusia. Kami dulu percaya bahwa tentara Rusia adalah tentara kedua di dunia, setelah Amerika Serikat," ucapnya.
"Bahkan mungkin setara dengan Amerika Serikat. Jadi, depresi bagi penduduk, depresi bagi tentara, tetapi kami masih percaya ini adalah kemenangan militer terakhir tentara Ukraina, ”katanya.
“Alasan utamanya adalah bahwa Ukraina memiliki mobilisasi militer total selama musim semi. Ukraina lima kali lebih sedikit dari Rusia dalam hal populasi, tetapi tentara Ukraina dua kali lebih besar dari tentara Rusia," paparnya.
Sementara itu Kremlin bersikeras Kherson masih menjadi bagian dari Rusia dan tidak menyesal mencaplok seluruh wilayah Kherson.
Baca juga: Uni Eropa Enggan Keluarkan Visa untuk Pemegang Paspor Rusia dari Bekas Wilayah Ukraina

Rusia mengumumkan pencaplokan empat wilayah Ukraina , termasuk Kherson, pada bulan September — sebuah langkah yang dianggap ilegal oleh Kyiv dan dikecam oleh negara-negara Barat.
Berita lain terkait Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)