Konflik Rusia Vs Ukraina
Ibu Kota Ukraina Diserbu Ledakan di Pagi Hari, Tepat Sepekan setelah Rusia Bombarbir Kyiv
Menurut Wali Kota Kyiv Vitali Klitschko, ledakan menghantam distrik Shevchenkivskyi di Ibu Kota pada Senin pagi (17/10/2022).
TRIBUNNEWS.COM - Serangkaian ledakan dilaporkan di distrik pusat Ibu Kota Ukraina.
Menurut Wali Kota Kyiv Vitali Klitschko, ledakan menghantam distrik Shevchenkivskyi di Ibu Kota pada Senin pagi (17/10/2022).
Klitschko menerangkan di layanan pesan Telegram bahwa sejumlah bangunan tempat tinggal rusak akibat serangan tersebut.
"Regu penyelamat berada di lokasi (kejadian)," jelas Klitschko.
"Semua layanan darurat telah dikirim ke lokasi," imbuhnya, seperti dilaporkan CNN.
“Siren serangan udara terus berlanjut. Tetap di tempat perlindunganmu!”
Baca juga: Pejabat Rusia Ungkap Kremlin Tetap Lanjutkan Invasi ke Ukraina Meski NATO Ikut Campur
Dikutip Al Jazeera, Klitschko menambahkan kerusakan merupakan akibat dari serangan pesawat tak berawak.
Kebakaran juga terjadi di sebuah bangunan non-perumahan.
Namun tidak ada informasi segera tentang korban.
Wartawan dari kantor berita AFP melaporkan dua ledakan.
Serangan terjadi sekitar pukul 06:35 dan 06:45 (03:35 GMT dan 03:45 GMT) tak lama setelah sirene serangan udara berbunyi.
Saksi mata mengatakan kepada kantor berita Reuters ada dua ledakan.
Baca juga: UPDATE Perang Rusia-Ukraina Hari ke-236: Zelensky Ungkap Situasi Sangat Parah di Donetsk dan Luhansk

Diserang sepekan lalu
Kota Shevchenkivskyi merupakan kota yang sibuk.
Daerah tersebut terisi dengan universitas, bar mahasiswa, dan restoran.
Beberapa rudal menghujani kota itu sepekan kemarin ketika Rusia meluncurkan serangan di berbagai kota Ukraina.
Serangan-serangan itu adalah yang paling parah sejak Rusia mengabaikan upaya untuk merebut kota itu pada minggu-minggu awal perang yang dimulai pada 24 Februari.
Pertempuran sengit di Kherson
Serangan terbaru terjadi di tengah " pertempuran sengit " di Kherson selatan dan wilayah Donetsk timur.
Baca juga: POPULER Internasional: Rusia Deportasi Warga Ukraina secara Besar-besaran | Wabah Ebola di Uganda
Berbicara dalam pidato video malamnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan sementara tidak ada “perubahan signifikan” di garis depan.
"Titik panas utama di Donbas adalah (kota-kota tetangga) Soledar dan Bakhmut, di mana pertempuran yang sangat sengit terus berlanjut," ungjap Zelensky.
Dia menuduh Rusia menempatkan 2.000 'narapidana' - beberapa menjalani hukuman yang lama untuk kejahatan berat - di medan perang.
“Mereka dijaga di depan tidak hanya dengan uang tetapi juga dengan janji amnesti,” katanya.
Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)