Meksiko Diguncang Gempa 7,6 SR Tak Lama Setelah Berakhirnya Latihan Simulasi Gempa, 1 Orang Tewas

TRIBUNNEWS.COM - Gempa besar melanda Meksiko pada Senin (19/9/2022) siang waktu setempat atau Selasa pukul 01.05 WIB.

Gempa tersebut dilaporkan berkekuatan 7,6 skala Richter menurut Survei Geologi AS (USGS).

USGS awalnya melaporkan gempa itu berkekuatan 7,5.

Gempa terjadi kurang dari satu jam saat Meksiko melakukan simulasi gempa untuk memperingati gempa tahun 1997 dan 1985 yang terjadi di tanggal yang sama.

Setidaknya satu orang dipastikan tewas, menurut Presiden Meksiko Andrés Manuel López Obrador dikutip Independent.

Menurut Presiden, orang tersebut meninggal dunia saat sebuah pusat perbelanjaan runtuh di kota pelabuhan Manzanilo.

Baca juga: Video Gempa di Taiwan: Kereta Api Berguncang, Pengendara Motor Nyaris Terkena Longsor

Menurut USGS, pusat gempa berada di Samudra Pasifik dekat La Placita de Morelos, sekitar 300 mil barat laut Acapulco.

Sistem Peringatan Tsunami AS telah mengeluarkan peringatan bahwa tsunami mungkin terjadi di sepanjang pantai Michoacan, Meksiko.

Seorang pengguna Twitter di Puerto Vallarta merekam efek gempa dalam video.

Dalam klip tersebut, ruangan bergemuruh dan kipas langit-langit berayun saat gempa mengguncang area tersebut.

Puerto Vallarta berjarak sekitar 400 km di utara pusat gempa.

Menurut Pusat Peringatan Tsunami Pasifik, kemungkinan gelombang tsunami dapat terjadi dalam jarak 300 km dari pusat gempa.

Disebutkan bahwa gelombang setinggi antara 1 dan 3 meter kemungkinan akan terlihat di sepanjang pantai Meksiko.

Pada Senin sore, badan tersebut mengatakan telah mengamati gelombang tsunami.

Gelombang hingga 0,3 meter kemungkinan terlihat di atas permukaan air pasang untuk sejumlah negara, termasuk Hawaii, Samoa Amerika, Guam, Australia, Jepang, Chili, Kolombia, Kosta Rika, El Salvador, Guatemala, dan Honduras.

Pusat Peringatan Tsunami Pasifik mengatakan tidak ada ancaman tsunami ke Hawaii setelah gempa.

Efek gempa terasa ratusan mil jauhnya.

Video dari Mexico City menunjukkan rambu-rambu jalan bergoyang selama gempa dan penduduk setempat berkerumun di jalan-jalan saat sirene peringatan meraung.

Di Manzanillo, video menunjukkan bahwa dinding gym runtuh, meninggalkannya dan atapnya menjadi tumpukan puing.

Langit bisa dilihat melalui lubang menganga di bagian luar gedung.

Gempa di Tanggal yang Sama

Mengutip The Guardian, gempa ini terjadi tepat lima tahun setelah gempa 19 September 2017 yang menewaskan 370 orang dan menyebabkan kerusakan parah di bagian tengah dan selatan negara itu.

Gempa juga pernah terjadi pada tanggal yang sama di tahun 1985, yang menewaskan sekitar 5.000 orang.

"Ini tanggalnya, ada sesuatu tentang tanggal 19," kata Ernesto Lanzetta, pemilik bisnis di wilayah Cuauhtémoc di ibu kota.

"Tanggal 19 adalah hari yang harus ditakuti."

Alarm untuk gempa baru berbunyi kurang dari satu jam setelah selesainya simulasi gempa nasional untuk memperingati gempa 1985 dan 2017.

Listrik padam di beberapa bagian lingkungan Roma tengah ibukota, ratusan kilometer timur laut dari pusat gempa.

Penduduk setempat yang menggendong hewan peliharaan berdiri di jalan, sementara turis yang mengunjungi pasar lokal dengan pemandu lokal tampak bingung dan kesal.

Lampu lalu lintas berhenti bekerja, dan orang-orang mencengkeram ponsel mereka, mengirim pesan teks atau menunggu panggilan masuk.

Seorang warga bernama Humberto Garza berdiri di luar sebuah restoran di Roma sambil menggendong putranya yang berusia tiga tahun.

Seperti banyak orang berseliweran di luar setelah gempa, Garza mengatakan bahwa alarm gempa berbunyi begitu cepat setelah simulasi tahunan sehingga dia tidak yakin itu nyata.

"Saya mendengar alarm, tapi itu terdengar sangat jauh," katanya.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)