Hari Gajah Sedunia 2022, Simak 8 Fakta Gajah yang Unik dan Jarang Diketahui
Hari Gajah Sedunia 2022, simak 8 fakta Gajah yang unik dan jarang diketahui. Gajah merupakan mamalia darat terbesar di Bumi.
TRIBUNNEWS.COM - Inilah fakta gajah, mamalia darat terbesar yang memiliki gading dan belalai.
Hari Gajah Sedunia diperingati pada 12 Agustus 2022, yang bertujuan memberi perhatian pada keadaan darurat gajah Asia dan Afrika yang terancam punah, dikutip dari World Elephant Day.
Gajah merupakan hewan yang suka berkelompok.
Faktanya, gajah senang berjalan-jalan bersama kawanannya ke tempat berdebu.
Gajah memiliki kulit sensitif yang bisa terbakar sinar matahari, sehingga mereka menggunakan debu dan lumpur sebagai tabir surya.
Fakta gajah lainnya adalah hewan ini memiliki otak paling besar di antara mamalia darat lainnya, dikutip dari The Hugger dan National Geographic Kids.
Baca juga: Sejarah Hari Gajah Sedunia yang Diperingati Setiap 12 Agustus
Fakta-fakta gajah
1. Gajah Tidak Pernah Lupa
Gajah memiliki memori otak paling besar di antara mamalia darat lainnya.
Mereka memiliki kemampuan untuk mengingat lubang berair yang jauh, gajah lain, dan manusia yang pernah mereka temui.
Bahkan gajah tetap mengingat hal-hal detail setelah bertahun-tahun berlalu.
Gajah mentransmisikan kekayaan pengetahuan mereka dari generasi ke generasi dan berbagi informasi ini bermanfaat bagi kelangsungan hidup makhluk tersebut.
Mereka juga dapat mengingat kembali jalan menuju sumber makanan dan air yang melintasi jarak yang sangat jauh, dan bagaimana mencapai daerah alternatif jika diperlukan.

Baca juga: Kumpulan Link Twibbon Hari Gajah Sedunia 2022 Beserta Cara Membuat dan Bagikan di Media Sosial
2. Gajah Dapat Membedakan Bahasa
Gajah menunjukkan pemahaman yang mendalam tentang komunikasi manusia.
Para peneliti di Taman Nasional Amboseli di Kenya memutar ulang suara pembicara dari dua kelompok berbeda—satu yang memangsa gajah, dan yang lain tidak.
Ketika gajah mendengar suara kelompok yang mereka takuti, mereka lebih cenderung bertindak defensif dengan mengelompokkan rapat dan mencium udara untuk menyelidiki.
Para peneliti berteori, gajah berusaha meniru bahasa manusia karena kontak sosial, utamanya saat tumbuh dewasa dengan manusia.

3. Gajah Dapat Berkomunikasi Melalui Kakinya
Gajah memiliki indera pendengaran yang hebat dan kemampuan untuk mengirim vokalisasi jarak jauh.
Mereka membuat berbagai suara, termasuk mendengus, mengaum, menangis, dan menggonggong.
Namun, gajah juga berspesialisasi dalam gemuruh frekuensi rendah dan mampu menangkap suara dengan cara yang tidak biasa.
Caitlin O'Connell-Rodwell, seorang ahli biologi di Universitas Stanford, menemukan vokalisasi frekuensi yang lebih rendah dan langkah kaki gajah beresonansi pada frekuensi yang dapat dideteksi gajah lain melalui tanah.
Tulang telinga yang membesar dan ujung saraf yang sensitif di kaki dan belalainya, memungkinkan gajah untuk mengambil pesan infrasonik ini.
Kemampuan untuk mendeteksi getaran seismik seperti itu juga membantu gajah bertahan hidup dan berkomunikasi dengan kawanannya.

Baca juga: Mengintip Aktivitas “Gajah Terbang” di Hutan Riau
4. Gajah Adalah Perenang Hebat
Gajah adalah hewan yang senang bermain di air, seperti menyemprotkan air melalui belalainya.
Selain itu, gajah juga pandai berenang.
Gajah memiliki daya apung yang cukup untuk tetap berada di permukaan dan menggunakan kaki mereka yang kuat untuk mendayung.
Mereka juga menggunakan belalainya sebagai alat snorkel saat melintasi perairan yang dalam sehingga mereka dapat bernapas dengan normal bahkan saat terendam.
5. Gajah Memiliki Jiwa Sosial Tinggi
Gajah adalah makhluk yang sangat sosial dan cerdas.
Bahkan, gajah menunjukkan perilaku yang manusia kenali sebagai kasih sayang, kebaikan, dan altruisme.
Dalam sebuah studi tentang perilaku gajah, para peneliti menemukan bahwa ketika seekor gajah menjadi tertekan, gajah-gajah lain di sekitarnya merespons dengan panggilan dan sentuhan yang dimaksudkan untuk menghibur individu tersebut.
Gajah juga menunjukkan perilaku empati dan membantu gajah yang sakit atau terluka.

6. Gajah Bisa Menderita PTSD
PTSD (post-traumatic stress disorder) dapat terjadi pada gajah.
Gajah dapat mengalami trauma ketika terjadi tragedi, seperti menyaksikan anggota keluarga dibunuh oleh pemburu liar.
Kejadian traumatic dapat menyebabkan gejala stres pascatrauma pada gajah.
Pengalaman traumatis ini juga berdampak negatif pada pembelajaran.
Ketika individu selektif dibunuh dalam pemusnahan atau oleh pemburu liar, gajah muda kehilangan informasi sosial penting yang seharusnya diturunkan oleh orang dewasa.
7. Gajah Membutuhkan Orang tuanya
Semua informasi yang diperlukan untuk kelangsungan hidup gajah diturunkan oleh orang tua mereka.
Sangat penting bagi gajah muda untuk menghabiskan waktu bersama anggota keluarga yang lebih tua, terutama induknya, sehingga mereka dapat mempelajari semua yang perlu mereka ketahui sebagai orang dewasa.
Ibu pemimpin dalam kawanan gajah membawa pengetahuan para tetua.
Mereka berbagi informasi penting dengan kaum muda termasuk bagaimana menanggapi berbagai bahaya dan di mana mencari makanan dan air.

8. Gajah Tidak Bisa Hidup Tanpa Belalainya
Belalai gajah sangat kuat dan sangat sensitif karena dipenuhi lebih dari 40 ribu otot.
Gajah menggunakan belalainya yang dapat memegang untuk mencium, makan, bernapas di bawah air, membuat suara, membersihkan diri, dan membela diri.
Gajah juga menggunakan belalainya untuk memeluk, membelai, dan menghibur gajah lain—dan bayi gajah menghisap belalainya seperti bayi manusia menghisap ibu jarinya.
Rupanya hal ini membantu bayi gajah untuk belajar bagaimana menggunakan belalai mereka dengan lebih efektif.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Hari Gajah Sedunia