Orang-orang menghadiri peringatan cahaya lilin di Stephansplatz untuk Lisa-Maria Kellermayr, mendiang dokter Austria yang menutup praktiknya setelah dia dilaporkan menerima ancaman pembunuhan dari penentang pembatasan dan vaksin COVID-19 di Wina, Austria pada 1 Agustus 2022. - Dr Lisa -Maria Kellermayr bunuh diri karena ancaman pembunuhan dan permusuhan di tengah pandemi virus corona. (Photo by Alex HALADA / AFP)
TRIBUNNEWS.COM, AUSTRIA - Orang-orang berkumpul di Stephansplatz Austria menyalakan lilin untuk mengenang dokter Lisa-Maria Kellermayr yang tewas bunuh diri setelah menerima ancaman pembunuhan, pada Senin 1 Agustus 2022.
Orang-orang menghadiri peringatan cahaya lilin di Stephansplatz untuk Lisa-Maria Kellermayr, mendiang dokter Austria yang menutup praktiknya setelah dia dilaporkan menerima ancaman pembunuhan dari penentang pembatasan dan vaksin COVID-19 di Wina, Austria pada 1 Agustus 2022. - Dr Lisa -Maria Kellermayr bunuh diri karena ancaman pembunuhan dan permusuhan di tengah pandemi virus corona. (Photo by Alex HALADA / AFP) (AFP/ALEX HALADA)
Lisa-Maria Kellermayr ditemukan tewas di tempat praktiknya pada hari Jumat 29 Juli 2022 lalu dan polisi menemukan sebuah catatan di dekat jenazahnya. Kejadian ini mengguncang publik Austria.
Orang-orang menghadiri peringatan cahaya lilin di Stephansplatz untuk Lisa-Maria Kellermayr, mendiang dokter Austria yang menutup praktiknya setelah dia dilaporkan menerima ancaman pembunuhan dari penentang pembatasan dan vaksin COVID-19 di Wina, Austria pada 1 Agustus 2022. - Dr Lisa -Maria Kellermayr bunuh diri karena ancaman pembunuhan dan permusuhan di tengah pandemi virus corona. (Photo by Alex HALADA / AFP) (AFP/ALEX HALADA)
Sebelumnya Lisa mendapat ancaman pembunuhan dari aktivis penentang vaksin dan pembatasan Covid-19. Ancaman tersebut diterimanya secara tidak langsung maupun secara langsung ke rumah dan tempat praktiknya.
Orang-orang menghadiri peringatan cahaya lilin di Stephansplatz untuk Lisa-Maria Kellermayr, mendiang dokter Austria yang menutup praktiknya setelah dia dilaporkan menerima ancaman pembunuhan dari penentang pembatasan dan vaksin COVID-19 di Wina, Austria pada 1 Agustus 2022. - Dr Lisa -Maria Kellermayr bunuh diri karena ancaman pembunuhan dan permusuhan di tengah pandemi virus corona. (Photo by Alex HALADA / AFP) (AFP/ALEX HALADA)
Selama masa pandemi Covid-19, Lisa-Maria Kellermayr sering menjadi nara sumber di media untuk mengkampanyekan protokol kesehatan dan pentingnya vaksin.
Orang-orang menghadiri peringatan cahaya lilin di Stephansplatz untuk Lisa-Maria Kellermayr, mendiang dokter Austria yang menutup praktiknya setelah dia dilaporkan menerima ancaman pembunuhan dari penentang pembatasan dan vaksin COVID-19 di Wina, Austria pada 1 Agustus 2022. - Dr Lisa -Maria Kellermayr bunuh diri karena ancaman pembunuhan dan permusuhan di tengah pandemi virus corona. (Photo by Alex HALADA / AFP) (AFP/ALEX HALADA)
Selama tujuh bulan Lisa hidup dalam ketakutan akibat ancaman tersebut dan sudah menghabiskan lebih dari 100.000 euro ($ 102.000) untuk keamanan dirinya.
Orang-orang menghadiri peringatan cahaya lilin di Stephansplatz untuk Lisa-Maria Kellermayr, mendiang dokter Austria yang menutup praktiknya setelah dia dilaporkan menerima ancaman pembunuhan dari penentang pembatasan dan vaksin COVID-19 di Wina, Austria pada 1 Agustus 2022. - Dr Lisa -Maria Kellermayr bunuh diri karena ancaman pembunuhan dan permusuhan di tengah pandemi virus corona. (Photo by Alex HALADA / AFP) (AFP/ALEX HALADA)
Pada pertengahan Juli, Lisa memutuskan menutup secara permanen praktik dokternya. Polisi masih melakukan penyelidikan terhadap ancaman tersebut hingga akhirnya Lisa ditemukan tewas bunuh diri.
Orang-orang menyalakan lilin selama peringatan di Stephansplatz untuk Lisa-Maria Kellermayr, mendiang dokter Austria yang menutup praktiknya setelah dia dilaporkan menerima ancaman pembunuhan dari penentang pembatasan dan vaksin COVID-19 di Wina, Austria pada 1 Agustus 2022. - Dr Lisa-Maria Kellermayr bunuh diri karena ancaman pembunuhan dan permusuhan di tengah pandemi virus corona. (Photo by Alex HALADA / AFP) (AFP/ALEX HALADA)