Konflik Rusia Vs Ukraina
Presiden Bashar al-Assad: Rusia dan Suriah Perangi Musuh yang Sama, Amerika Serikat
Presiden Suriah, Bashar al-Assad mengatakan bahwa negaranya dan Rusia berperang melawan musuh yang sama yakni Amerika Serikat (AS).
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Suriah, Bashar al-Assad mengatakan bahwa negaranya dan Rusia berperang melawan musuh yang sama yakni Amerika Serikat (AS).
Ia berujar, AS mengendalikan teroris dan kelompok neo-Nazi.
"Rusia dan Suriah berperang melawan musuh yang sama. Baik teroris maupun neo-Nazi dikendalikan oleh negara yang sama: AS," kata Assad, pada pertemuan dengan Dmitry Sablin, wakil ketua komite pertahanan Duma Negara dan delegasi Republik Rakyat Donetsk (DPR), menurut laporan SANA.
Pemimpin Suriah ini menilai Barat (AS dan sekutunya) berusaha menguasai dunia.
Baca juga: Rusia Ancam akan Serang Pejuang yang Bersekutu dengan AS di Suriah
Baca juga: Media Suriah Konfirmasi Bandara Damaskus Rusak Parah setelah Serangan Israel

"Pertempuran utama dan terbesar sedang diperjuangkan melawan kebijakan hegemoni, yang diterapkan oleh Barat, yang menganggap dirinya sebagai pusat dan berusaha menguasai dunia sesuai dengan kepentingannya," ujar Assad, dikutip dari media Rusia, TASS.
Dia meminta "negara-negara yang membela kedaulatan mereka" untuk membangun "hubungan yang kuat satu sama lain untuk membantu memperkuat posisi mereka sendiri dan mewujudkan kepentingan rakyat mereka."
Dmitry Sablin melakukan perjalanan ke Suriah sebagai bagian dari delegasi Duma Negara.
Menurut laporan Fox News, Presiden Suriah Bashar al-Assad dalam kesempatan itu diduga juga menyerukan pengakuan terhadap Republik Rakyat Donetsk (DPR) yang memisahkan diri dari Ukraina.
Menurut saluran Telegram untuk DPR, Assad bertemu dengan Menteri Luar Negeri DPR, Natalia Nikonorova, dan menyatakan dukungannya atas perang Rusia melawan AS dan sekutu NATO.
"Presiden Republik Arab Suriah mencatat kesiapan negara untuk mengakui Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk," kata kementerian DPR.
Kelompok itu mengklaim Assad mengumumkan "awal resmi dari prosedur pengakuan dan mencatat bahwa Kementerian Luar Negeri (Republik Arab Suriah) akan segera menerima instruksi yang relevan darinya."
Fox News tidak dapat secara independen memverifikasi klaim DPR ini.
Assad juga disebut menggemakan klaim Putin bahwa NATO menimbulkan ancaman bagi Moskow.
Suriah adalah salah satu dari lima negara, termasuk Rusia, yang menentang resolusi Majelis Umum PBB untuk mengutuk invasi Moskow ke Ukraina.
Rezim Assad juga memilih menentang penangguhan keanggotaan Rusia di Dewan Hak Asasi Manusia PBB satu bulan kemudian pada bulan April.
Rusia Kutuk Serangan terhadap Turki
Rusia mengutuk serangan baru-baru ini terhadap pasukan keamanan Turki di Suriah utara.
Berbicara kepada wartawan di ibukota Kazakh, Nur-Sultan setelah dialog terkait Suriah, utusan Rusia Alexander Lavrentyev menyinggung serangan oleh "kelompok Kurdi".
Ia mengacu pada kelompok teroris YPG, cabang PKK di Suriah.
Menyinggung kemungkinan operasi anti-teror lintas perbatasan Ankara di Suriah utara, Lavrentyev menyuarakan keprihatinan bahwa langkah seperti itu dapat memicu "kelompok separatis" di wilayah tersebut.
Ia menilai solusi lain harus diupayakan.
AA melaporkan, kelompok teroris PKK/YPG sering melancarkan serangan ke Jarablus, Afrin, dan Azaz dari daerah Manbij dan Tal Rifaat di Suriah.
Kelompok teroris ini sering menargetkan wilayah keamanan pasukan Turki dalam satuan operasi militer lintas batas Euphrates Shield, Operation Olive Branch, dan Peace Spring.
Sejak 2016, Ankara meluncurkan operasi anti-teror di Suriah utara untuk mencegah pembentukan koridor teror dan memungkinkan penyelesaian damai.

Baca juga: Pengantin ISIS Shamima Begum Takut Dieksekusi Jika Diadili di Suriah, Ingin Kembali ke Inggris
Baca juga: Mata-mata Rusia Ditangkap Saat Akan Menyusup ke Pengadilan Kejahatan Perang Ukraina di Den Haag
Tiga operasi militer lintas batas itu ialah Euphrates Shield (2016), Olive Branch (2018), and Peace Spring (2019).
Dalam lebih dari 35 tahun kampanye terornya melawan Turki, PKK bertanggung jawab atas kematian lebih dari 40.000 orang.
Kelompok ini terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Türkiye, AS, dan UE.
YPG adalah cabang PKK di Suriah.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)