Erdogan Bahas Rencana Serangan Turki ke Suriah dengan Putin
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah membahas rencana operasi militer Ankara di Suriah utara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, ISTANBUL – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah membahas rencana operasi militer Ankara di Suriah utara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Dalam beberapa hari terakhir Erdogan mengatakan Turki akan meluncurkan serangan lintas batas terhadap militan Kurdi di Suriah untuk menciptakan zona penyangga sedalam 30 kilometer.
Erdogan juga mengatakan kepada Putin melalui panggilan telepon bahwa zona perbatasan telah disetujui pada 2019 tetapi belum dilaksanakan.
Baca juga: Presiden Turki Erdogan Ungkap Rencana Gelar Operasi Militer di Suriah Utara
Dilansir dari voanews.com, Selasa (31/5/2022) Ankara melakukan operasi terhadap Unit Perlindungan Rakyat, atau YPG, pada Oktober 2019.
Turki menganggap YPG sebagai kelompok teroris yang terkait dengan Partai Pekerja Kurdistan yang dilarang, atau PKK yang telah melancarkan pemberontakan terhadap Turki sejak 1984, yang menyebabkan kematian puluhan ribu orang.
Namun, YPG membentuk tulang punggung pasukan pimpinan AS dalam perang melawan kelompok Negara Islam di Suriah. Sementara AS tidak senang dengan serangan Turki sebelumnya ke Suriah.
Erdogan juga mengatakan kepada Putin, Turki siap untuk melanjutkan peran dalam mengakhiri perang di Ukraina, termasuk mengambil bagian dalam kemungkinan mekanisme pengamatan antara Ukraina, Rusia dan PBB.
Negosiasi di Istanbul yang diadakan pada bulan Maret lalu gagal membuat kemajuan, tetapi Turki yang memiliki hubungan dekat dengan Kyiv dan Moskow, telah berulang kali mengajukan diri sebagai mediator.
Baca juga: POPULER Internasional: Rusia Bantah Putin Sakit Kanker | Perebutan Kota Sievierodonetsk Ukraina
Presiden Turki juga menyerukan perdamaian di Ukraina sesegera mungkin dan untuk mengambil langkah-langkah membangun kepercayaan.
Di Washington, penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan telah menelepon Ibrahim Kalin, kepala penasihat Erdogan, untuk membahas dukungan kedua negara untuk Ukraina, tetapi juga untuk menyuarakan kehati-hatian tentang tindakan di Suriah.
Sullivan menegaskan kembali pentingnya menahan diri dari eskalasi di Suriah untuk mempertahankan garis gencatan senjata yang ada dan menghindari destabilisasi lebih lanjut.