Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Ukraina Mulai Serang Wilayah Rusia, Gudang Persenjataan di Belgorod Diledakkan

Lokasi ledakan diperkirakan sekitar 12 km dari perbatasan Rusia dan Ukraina di dekat Desa Krasniy Oktyabr di luar kota Belgorod.

Editor: Hasanudin Aco
Sumber: Daily Mail
Ledakan yang diduga berasal dari gudang senjata Rusia di Belgorod, disebut dikarenakan serangan rudal Ukraina. 

TRIBUNNEWS.COM, BELGOROD - Sebuah ledakan besar terjadi di gudang senjata Rusia, yang terletak di Kota Belgorod.

Ledakan yang terjadi Selasa (29/3/2022) waktu setempat tersebut diduga akibat serangan rudal Ukraina.

Lokasi ledakan diperkirakan sekitar 12 km dari perbatasan Rusia dan Ukraina di dekat Desa Krasniy Oktyabr di luar kota Belgorod.

Jurnalis Ukraina, Yiroy Butusov mengklaim gudang senjata itu dihancurkan oleh rudal balistik OTR-21 Tochka-U.

Rudal tersebut disebutnya ditembakkan oleh Brigade Rudal ke-19 Ukraina, meski tak ada pejabat Ukraina yang mengonfirmasikannya.

Jika serangan rudal itu dikonfirmasi oleh angkatan bersenjata Ukraina, maka itu akan menjadi serangan udara kedua Ukraina ke wilayah Rusia sejak perang dimulai.

Baca juga: AS dan Eropa Diduga Takut Jatuhkan Sanksi kepada Perusahaan Asal Rusia Kaspersky Lab

Sebelumnya pada Februari lalu militer Ukraina dilaporkan melakukan serangan ke pangkalan udara Millerovo.

Dikutip dari Daily Mail, Gubernur Belgorod, Vyacheslav Gladkov mengonfirmasikan adanya ledakan besar itu.

Tetapi menegaskan tak aada warga Rusia yang terluka karenanya.

Meski begitu, Gladkov tak mengungkapkan apa yang menjadi penyebab serangan tersebut.

“Ledakan terdengar di wilayah Belgorod. Insiden itu terjadi di dekat Desa Kransiy Oktabyr. Kepala desa berkomunikasi langsung dengan saya dan memberikan semua informasi,” ujarnya.

“Tak ada korban jiwa atau cedera di antara para warga. Saya akan memberitahukan alasannya nanti,” kata Gladkov.

Namun, Kantor Berita TASS melaporkan empat anggota militer terluka.

Mereka juga melaporkan ledakan tersebut terjadi karena rudal dari Ukraina.

“Peluru itu mengenai kamp militer sementara di wilayah Belgorod. Empat anggota militer terluka,” ujar sumber dari kantor berita tersebut.

Janji Vladimir Putin

Sementara itu Presiden Rusia Vladimir Putin berjanji penembakan di Mariupol akan berhenti jika pasukan Ukraina menyerah.

Seperti dilaporkan Kremlin, Putin mengungkapkannya saat berbicara selama sejam penuh dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, Selasa (29/3/2022) waktu setempat.

Pihak Prancis sendiri mengungkapkan telah sepakat terkait rencana mengevakuasi warga sipil dari kota tersebut.

Rusia telah memberikan penawaran gencatan senjata satu hari pada Kamis (31/3/2022) waktu setempat.

Kementerian Pertahanan Rusia mengungkapkan gencatan akan dimulai pukul 10 pagi waktu setempat.

Mereka akan mengizinkan warga sipil melakukan perjalanan ke Zaporizhzhia melalui Pelabuhan yang dikontrol Rusia, Berdyansk.

Kementerian itu meminta Palang Merah dan badan pengungsi PBB ikut ambil bagian dari evakuasi tersebut.

Mereka menegaskan saat ini tengah menunggu respons Ukraina atas penawaran tersebut.

Pejabat dari Istana Kepresidenan Prancis menegaskan situasi di kota tersebut sebagai bencana.

Mereka menambahkan bahwa penduduk sipil harus dilindungi dan meninggalkan kota jika mereka mau.

Selain itu juga harus mendapat akses ke bantuan makanan, air dan obat-obatan.

Prancis, bersama Turki dan Yunani serta kelompok kemanusiaan telah memperkenalkan rencana evakuasi warga sipil kepada Putin.

Putin dilaporkan telah mengatakan kepada Macron akan memikirkan proposal tersebut.

Namun dalam pembacaan telepon tersebut, Kremlin menyarankan bahwa Putin tidak memberikan jaminan.

“Demi menyelesaikan situasi kemanusiaan yang sulit di kota ini, militant nasionalis Ukraina harus berhenti melawan dan meletakkan senjata mereka,” ujar Putin kepada Macron seperti diungkap pejabat Kremlin dikutip dari BBC.

Pernyataan itu menambahkan bahwa Putin telah memberi Macron informasi terperinci tentang langkah-langkah yang diambil oleh militer Rusia untuk memberikan bantuan kemanusiaan darurat.

Selain itu juga memastikan evakuasi yang aman bagi warga sipil dari Kota Mariupol yang kini tengah terkepung.

Ukraina sendiri menuduh Rusia telah memindah paksa ribuan orang dari Mariupol ke wilayah terpencil yang dikuasai Rusia.

Sumber: Daily Mail/BBC/Kompas.TV

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved