Selasa, 30 September 2025

ISIS Umumkan Pemimpin Baru, Akui Kematian Pendahulunya

ISIS mengkonfirmasi kematian mantan pemimpin Abu Ibrahim al-Hashemi al-Qurashi dan mengumumkan pemimpin barunya, yaitu Abu Hasan al-Hashemi al-Qurashi

AHMAD AL-RUBAYE / AFP
Seorang anggota pasukan Irak berjalan melewati mural berlogo kelompok ISIS di sebuah terowongan yang dilaporkan digunakan sebagai pusat pelatihan oleh para jihadis, pada 1 Maret 2017, di desa Albu Sayf, pada pinggiran selatan Mosul. ISIS mengkonfirmasi kematian mantan pemimpin Abu Ibrahim al-Hashemi al-Qurashi dan mengumumkan pemimpin barunya, yaitu Abu Hasan al-Hashemi al-Qurashi 

TRIBUNNEWS.COM - Kelompok radikal ISIS pada hari Kamis (10/3/2022) merilis sebuah pernyataan yang mengkonfirmasi kematian mantan pemimpin Abu Ibrahim al-Hashemi al-Qurashi serta mengumumkan pemimpin barunya, yaitu Abu Hasan al-Hashemi al-Qurashi.

Dilansir Deutsche Welle, dalam sebuah pernyataan audio, ISIS mengatakan telah berjanji setia kepada Abu Hasan al-Hashemi al-Qurashi.

Pernyataan itu menyingung waktu kematian mantan pemimpinnya.

Disebutkan bahwa Abu Ibrahim al-Qurashi dan juru bicara resmi kelompok itu, Abu Hamza al-Qurashi tewas "dalam beberapa hari terakhir."

Faktanya, Abu Ibrahim al-Qurashi telah tewas dalam serangan oleh pasukan khusus AS yang beroperasi di barat laut Suriah pada 3 Februari lalu.

Sejauh ini, masih sedikit yang diketahui tentang pemimpin baru kelompok tersebut.

Kematian Abu Ibrahim al-Hashimi al-Qurayshi

Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, pemimpin ISIS Abu Ibrahim al-Hashimi al-Qurayshi tewas setelah meledakkan dirinya sendiri serta keluarganya saat penyerbuan oleh tentara AS di Suriah, Kamis (3/2/2022), Sky News melaporkan.

Presiden AS Joe Biden menyebut tindakan teroris itu sebagai tindakan pengecut.

al-Qurayshi meledakkan bom yang menewaskan dirinya dan anggota keluarganya - termasuk istri dan dua anak mereka - ketika pasukan Amerika mendekati sebuah rumah di desa Atmeh, di provinsi Idlib yang dikuasai pemberontak.

Setidaknya 13 orang yang tewas, termasuk empat wanita, dalam operasi yang berlangsung selama dua jam itu.

Seorang letnan yang disebut sebagai "wakil" dan istrinya serta seorang anak, ditembak mati setelah mereka menembaki pasukan AS, kata sekretaris pers Pentagon John Kirby selama briefing.

Sedikitnya enam anak juga termasuk di antara yang tewas.

Baca juga: Sosok Abu Ibrahim Al-Hashimi Al-Quraishi, Pemimpin ISIS yang Tewas dalam Serangan AS di Suriah

File foto pemimpin ISIS Abu Ibrahim al-Hashimi al-Qurayshi. Pasukan khusus AS membunuh Abu Ibrahim al-Hashimi al-Qurayshi pada 3 Februari 2022. Abu Ibrahim al-Hashimi al-Qurayshi termasuk di antara 13 orang yang tewas dalam baku tembak dua jam di sebuah rumah di provinsi Idlib yang dikuasai pemberontak di Suriah.
File foto pemimpin ISIS Abu Ibrahim al-Hashimi al-Qurayshi. Pasukan khusus AS membunuh Abu Ibrahim al-Hashimi al-Qurayshi pada 3 Februari 2022. Abu Ibrahim al-Hashimi al-Qurayshi termasuk di antara 13 orang yang tewas dalam baku tembak dua jam di sebuah rumah di provinsi Idlib yang dikuasai pemberontak di Suriah. (AFP)

Kirby mengatakan misi itu "berhasil", menambahkan tidak ada korban dari militer AS.

Sebanyak 10 orang, termasuk seorang pria, wanita dan delapan anak-anak, dievakuasi dengan aman selama operasi itu.

Al-Qurayshi diidentifikasi dengan sidik jari dan analisis DNA-nya.

Profil Abu Ibrahim al-Hashimi al-Qurayshi

Selama hampir dua dekade, pria yang dikenal dengan nama Abu Ibrahim al-Hashimi al-Qurayshi disebut-sebut sebagai tokoh sentral dalam organisasi terorisme ISIS.

Pria 46 tahun ini banyak ambil bagian dalam organisasi, dari pejuang hingga tahanan, ahli strategi hingga pemimpin, The Guardian melaporkan.

Al-Qurayshi lahir dengan nama Amir Mohammed Abdul Rahman al-Mawli al-Salbi di distrik Mahalabiya Irak utara.

Sebelumnya, al-Qurayshi memainkan peran utama dalam genosida Yazidi, yang menyebabkan tewasnya ribuan pria serta perbudakan wanita dan anak perempuan.

Baca juga: Pemimpin ISIS Ledakkan Diri saat Dikepung Tentara AS, Joe Biden Menyebutnya Pengecut

Baca juga: Biden: Pemimpin ISIS Tewas dalam Serangan AS di Suriah

Gambar file ini dirilis oleh Departemen Luar Negeri AS pada 17 Juli 2020, menunjukkan versi bahasa Inggris dari pengumuman Hadiah untuk informasi tentang lokasi pemimpin ISIS Amir Mohammed Said Abd al-Rahman al-Mawla -- alias Abu Ibrahim al-Hashimi al-Qurashi.
Gambar file ini dirilis oleh Departemen Luar Negeri AS pada 17 Juli 2020, menunjukkan versi bahasa Inggris dari pengumuman Hadiah untuk informasi tentang lokasi pemimpin ISIS Amir Mohammed Said Abd al-Rahman al-Mawla -- alias Abu Ibrahim al-Hashimi al-Qurashi. (HANDOUT / US DEPARTMENT OF STATE / AFP)

Al-Qurayshi terlibat dalam penggulingan Mosul pada pertengahan 2014.

Keberhasilannya melumpuhkan sebuah wilayah dan tentara dua negara.

Ia juga mengatur pembunuhan massal terhadap warga sipil Syiah dan anggota pasukan keamanan.

Seperti kebanyakan pemimpin ISIS, Qurayshi pernah bertugas di militer di bawah Saddam Hussein.

Di sana ia menjadi perwira dan belajar hukum syariah.

Jalannya menuju kepemimpinan ISIS dimulai saat ia dipenjara di penjara AS Camp Bucca di Irak selatan.

Di sana ia bertemu pendahulunya, Abu Bakr al-Baghdadi dan orang lain yang kemudian akan membantunya untuk mencapai posisi senior.

Seperti alumni Bucca lainnya, al-Quraisy mengasah keterampilannya di sudut kota-kota Irak setelah dibebaskan.

Pada saat Mosul jatuh, al-Quraisy menjadi salah satu penasihat paling terpercaya Baghdadi, bersama dengan beberapa sosok berpengalaman lainnya yang membantu membentuk jalannya konflik di Irak dan Suriah.

Namun untuk seorang pemberontak yang begitu penting, masih sedikit yang diketahui tentangnya.

Ketika ISIS mengumumkan al-Qurayshi sebagai pengganti Baghdadi ketika Baghdadi dibunuh oleh pasukan khusus AS, nama itu tidak langsung dikenal oleh badan-badan intelijen barat.

Namun demikian, nama baru itu sudah melekat.

Selama dua tahun terakhir, al-Quraisy adalah salah satu pria paling dicari di dunia.

Al-Qurayshi awalnya diperkirakan bersembunyi di dekat Mosul, medan yang akrab bagi seorang pria dari daerah itu.

Tetapi saat Natal, diketahui bahwa dia berada di Suriah, di mana anggota senior ISIS lainnya – termasuk Baghdadi – mencari perlindungan.

AS yang mengetahui keberadaan al-Qurayshi langsung melancarkan serbuan ke desa tempat tinggalnya.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved