Qatar Bakal Jadi Sekutu Utama Amerika di Luar Aliansi NATO
Presiden AS, Joe Biden berjanji kepada Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani akan menjadikan Qatar sebagai sekutu utama non-NATO, Senin (31/1).
TRIBUNNEWS.COM, DOHA - Presiden AS, Joe Biden berjanji kepada Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani akan menjadikan Qatar sebagai sekutu utama non-NATO, Senin (31/1/2022).
Dengan penunjukan itu, hubungan Qatar dan AS akan memiliki status khusus.
Selama pertemuan dengan Sheikh Tamim di Gedung Putih, Biden menyebut Qatar sebagai "teman baik dan mitra yang dapat diandalkan".
"Qatar adalah teman yang baik dan mitra yang andal dan cakap," ujar Joe Biden.
Baca juga: Berita Foto : Jembatan Ambruk Sebelum Kunjungan Biden di Pittsburgh
Baca juga: Joe Biden Peringatkan Presiden Ukraina Soal Invasi Rusia yang Mungkin Terjadi Februari

"Dan saya memberi tahu Kongres bahwa saya akan menunjuk Qatar sebagai sekutu utama non-NATO untuk mencerminkan pentingnya hubungan kita."
"Saya pikir itu sudah lama tertunda," kata Biden kepada wartawan di samping emir, dikutip dari Al Jazeera.
Status itu akan memberi Doha hak istimewa dalam hal ekonomi dan militer dalam hubungannya dengan Washington.
Qatar akan menjadi negara kedua di kawasan Teluk yang menjadi sekutu utama non-NATO AS setelah Kuwait.
Kunjungan Sheikh Tamim ke Washington terjadi di tengah krisis militer dan diplomatik di Eropa timur yakni antara Rusia dan Ukraina.
Pekan lalu, Gedung Putih mengatakan Biden akan "memastikan stabilitas pasokan energi global" dengan emir Qatar.
Diketahui, Qatar adalah pemasok gas alam cair (LNG) terbesar di dunia dan mungkin akan memasok Eropa jika konflik Ukraina mengganggu pengiriman gas Rusia ke benua itu.
Biden dan emir juga membahas soal nuklir Iran dan Afghanistan.
Sejak Taliban berkuasa, Doha menjadi perwakilan Washington dalam hubungannya dengan Kabul.
Sheikh Tamim juga bertemu secara terpisah dengan Menteri Keamanan Dalam Negeri Alejandro Mayorkas.
Ia kemudian membahas penjualan senjata dan masalah militer dengan Menteri Pertahanan Lloyd Austin.
Sebelumnya, Biden mengaku akan membahas kerja sama komersial dan investasi bersama Qatar.

Baca juga: Iran Jadi Negara Ke-14 yang Lolos ke Piala Dunia Qatar, Daftar Negara yang Lolos Piala Dunia 2022
Baca juga: Rudal yang Diuji Coba Korea Utara Disebut Mampu Menjangkau Wilayah Guam Amerika Serikat
Bertepatan dengan kunjungan Sheikh Tamim, Qatar Airways melakukan pemesanan sementara untuk puluhan jet penumpang dari Perusahaan Boeing.
Biden memuji kesepakatan yang katanya bernilai $20 miliar itu.
"(Ini) salah satu kesepakatan terbesar yang pernah dimiliki pesawat Boeing, dan itu akan mendukung puluhan ribu pekerjaan AS bergaji baik di sini di Amerika," kata presiden AS.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)