Virus Corona
Negara-negara Eropa Mulai Mengunci Diri Gara-gara Wabah Covid-19 Omicron
Penyebaran varian Omicron membuat banyak negara di Eropa kembali memberlakukan penguncian atau lockdown.
TRIBUNNEWS.COM - Penyebaran varian Omicron membuat banyak negara di Eropa kembali memberlakukan penguncian atau lockdown.
Terbaru yakni Jerman dan Portugal yang melakukan penguncian pasca-Natal dan pembatasan sosial yang lebih luas.
Varian Covid-19 Omicron menjadi strain dominan di banyak negara Eropa.
Baca juga: Uni Eropa Beri Lampu Hijau Penggunaan Vaksin Covid-19 Novavax, Punya Efikasi 90%
Baca juga: Israel Laporkan Kematian Pertama Pasien dengan Varian Omicron
Pejabat WHO untuk Eropa, Hans Kluge memperingatkan akan adanya "badai lain" yang berpotensi menyebabkan sistem kesehatan kewalahan.
Dia meminta agar pemerintah negara Eropa bersiap dengan kemungkinan lonjakan kasus Covid-19.
Berikut sejumlah negara Eropa yang melakukan lockdown:
1. Jerman

Dilansir BBC, Jerman mengumumkan mulai 28 Desember mendatang, pembatasan akan diberlakukan kembali.
Dengan ini, pertemuan hanya dibatasi 10 orang dan klub malam ditutup.
Pertandingan sepak bola mulai tanggal itu juga akan berlangsung tertutup.
"Virus corona tidak mengambil jeda Natal," kata Kanselir Jerman Olaf Scholz pada Selasa (21/12).
"Kita tidak bisa - dan tidak boleh - menutup mata terhadap gelombang berikutnya yang mulai membayangi kita," tambahnya.
2. Portugal
Sementara itu, Portugal memerintahkan bar dan klub malam tutup mulai 26 Desember serta pekerja wajib work from home hingga 9 Januari.
Pertemuan di luar ruangan akan dibatasi hingga 10 orang.
3. Inggris Raya

Perdana Menteri Boris Johnson tidak memberlakukan pembatasan untuk Inggris sebelum Natal.
Di sisi lain, Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara mengumumkan pembatasan sosial.
4. Swedia
Bar, kafe, dan restoran di Swedia tidak diizinkan menerima tamu dine in atau makan di tempat setelah Rabu ini.
Para pekerja juga diimbau untuk bekerja dari rumah jika memungkinkan.
Menteri Kesehatan Lena Hallengren mengatakan, dia memperkirakan kasus Omicron akan meningkat dan memperingatkan "beban pada sistem perawatan kesehatan meningkat".
5. Belanda

Belanda telah memberlakukan pembatasan yang lebih ketat, mengumumkan penguncian ketat pada hari Senin.
Diberitakan sebelumnya, negara ini melakukan lockdown ketat selama periode Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 untuk menahan penyebaran wabah Covid-19 varian Omicron.
Dilansir Reuters, semua toko non-esensial seperti restoran, salon, museum, dan gym akan ditutup mulai Minggu (19/12/2021) hingga Jumat (14/1/2022).
Semua sekolah juga ditutup setidaknya hingga 9 Januari mendatang.
Namun menurut laporan terbaru, para pemimpin Eropa ingin menunda kontrol yang lebih ketat sampai setelah periode perayaan Natal jika memungkinkan.
Eropa telah mencatat lebih dari 89 juta kasus dan 1,5 juta kematian terkait Covid-19, menurut angka Uni Eropa terbaru.
Baca juga: Eropa Timur Memanas, NATO Pertimbangkan Kerahkan Pasukan ke Bulgaria dan Rumania
Baca juga: Update Omicron di Indonesia: Jumlah Kasus Positif Jadi 5 Orang, PPKM Kembali Dilanjutkan
Omicron yang pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan pada bulan lalu, telah menyebar ke seluruh dunia.
Data dari seluruh dunia menunjukkan Omicron mungkin lebih menular, tetapi belum ada bukti bahwa itu menyebabkan penyakit yang lebih serius.
Namun varian ini telah terdeteksi di setidaknya 38 dari 53 negara di kawasan Eropa menurut WHO, yang meliputi Rusia dan Turki.
Bahkan menjadi strain dominan di beberapa negara, jelas WHO.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)