Selasa, 30 September 2025

Pesawat Jatuh di Filipina Tewaskan 52 Orang Termasuk Warga Sipil, Kotak Hitam akan Diperiksa

Pesawat militer Filipina jatuh di dekat bandara di Kota Jolo, Provinsi Sulu, pada Minggu 4 Juli 2021. Setidaknya 52 orang tewas termasuk 3 warga sipil

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
Handout / Joint Task Force-Sulu / AFP
Dalam foto selebaran yang diambil pada tanggal 4 Juli 2021 dan diterima dari Satuan Tugas Gabungan Militer Filipina-Sulu (JTF-Sulu), petugas penyelamat tiba saat asap mengepul dari puing-puing pesawat angkut C-130 Angkatan Udara Filipina setelah jatuh di dekat bandara di Kota Jolo, Provinsi Sulu, dekat pulau selatan Mindanao. 

TRIBUNNEWS.COM - Otoritas Filipina telah menemukan kotak hitam dari pesawat Angkatan Udara yang jatuh pada Minggu (4/7/2021) lalu.

Kecelakaan tersebut menewaskan lebih dari 50 orang, kata Kepala Militer, Cirilito Sobejana kepada Reuters, Selasa.

Pilot yang memegang komando, yang memiliki pengalaman beberapa tahun menerbangkan pesawat C-130, termasuk di antara mereka yang tewas dalam kecelakaan di Pulau Jolo.

Panglima militer mengatakan kotak hitam telah diambil pada Senin (5/7/2021).

Kotak hitam itu memungkinkan para penyelidik untuk mendengarkan percakapan para pilot dan kru sebelum pesawat itu jatuh.

Baca juga: Kecelakaan Pesawat Militer Filipina, 50 Orang Tewas

Baca juga: Gunung Taal Filipina Semburkan Gas Beracun, Lebih dari 2.000 Orang Dievakuasi

Dalam foto selebaran yang diambil pada tanggal 4 Juli 2021 dan diterima dari Satuan Tugas Gabungan Militer Filipina-Sulu (JTF-Sulu), petugas penyelamat tiba saat asap mengepul dari puing-puing pesawat angkut C-130 Angkatan Udara Filipina setelah jatuh di dekat bandara di kota Jolo, provinsi Sulu, dekat pulau selatan Mindanao.
Dalam foto selebaran yang diambil pada tanggal 4 Juli 2021 dan diterima dari Satuan Tugas Gabungan Militer Filipina-Sulu (JTF-Sulu), petugas penyelamat tiba saat asap mengepul dari puing-puing pesawat angkut C-130 Angkatan Udara Filipina setelah jatuh di dekat bandara di kota Jolo, provinsi Sulu, dekat pulau selatan Mindanao. (Handout / Joint Task Force-Sulu / AFP)

"Saya berbicara dengan para penumpang yang selamat. Mereka mengatakan pesawat memantul dua hingga tiga kali dan bergerak zig-zag," ujar Sobejana.

"Pilot berusaha memulihkan mesin agar bisa mengangkat pesawat, tapi itu sudah terlambat."

"Sayap kanan menabrak pohon."

Sobejana mengatakan, tidak ada penumpang yang melompat dari pesawat sebelum jatuh.

Ada laporan sebelumnya dari saksi, beberapa penumpang sempat mencoba melompat ke tempat yang aman sebelum pesawat menabrak tanah.

Baca juga: Tim SAR: Tak Ada yang Selamat dalam Kecelakaan Pesawat An-26 Rusia yang Bawa 28 Orang

Baca juga: Pesawat Rusia yang Membawa 28 Orang Alami Kecelakaan, Dilaporkan Jatuh setelah Hilang dari Radar

Ia mengatakan bagian depan pesawat terbelah dan beberapa tentara memanfaatkan celah itu untuk melarikan diri.

Tetapi mereka yang tidak sadar tidak bisa keluar dari pesawat yang terbakar.

Pesawat angkut Lockheed C-130 dengan 96 penumpang membawa pasukan menuju operasi kontra-pemberontakan di Filipina selatan jatuh.

Dalam foto selebaran ini yang diambil pada 4 Juli 2021, dan diterima dari Satuan Tugas Gabungan Militer Filipina-Sulu (JTF-SULU) pada 5 Juli, pejabat militer Filipina (kiri) mengawasi operasi pencarian dan pengambilan di sebelah baling-baling yang terbakar setelah  Pesawat angkut C-130 Angkatan Udara Filipina jatuh di dekat bandara di kota Jolo, provinsi Sulu, dekat pulau selatan Mindanao.
Dalam foto selebaran ini yang diambil pada 4 Juli 2021, dan diterima dari Satuan Tugas Gabungan Militer Filipina-Sulu (JTF-SULU) pada 5 Juli, pejabat militer Filipina (kiri) mengawasi operasi pencarian dan pengambilan di sebelah baling-baling yang terbakar setelah Pesawat angkut C-130 Angkatan Udara Filipina jatuh di dekat bandara di kota Jolo, provinsi Sulu, dekat pulau selatan Mindanao. (Handout / JOINT TASK FORCE-SULU / AFP)

Laporan awal menyebut korban tewas mencapai 50 orang, termasuk termasuk tiga warga sipil di darat.

Namun jumlah korban tewas meningkat pada Senin menjadi 52 orang.

Dua dari 49 tentara yang terluka dalam kecelakaan itu akhirnya meninggal karena luka-luka mereka, kata kementerian pertahanan.

Juru bicara militer Edgard Arevalo mengatakan pesawat itu dalam "kondisi sangat baik".

Pesawat masih memiliki 11.000 jam terbang tersisa sebelum pemeliharaan berikutnya dijadwalkan.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Perkembangan terbaru seputar Kecelakaan Pesawat Militer Filipina

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved