Senin, 6 Oktober 2025

Pesawat Sriwijaya Air Jatuh

Media Asing Ikut Soroti Pesawat Sriwijaya Air yang Jatuh

Media asing soroti kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang membawa 62 orang dalam penerbangan tersebut.

CNN
Media asing soroti kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang membawa 62 orang dalam penerbangan tersebut. 

TRIBUNNEWS.COM - Media asing ikut menyoroti kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang membawa 62 orang dalam penerbangan tersebut.

CNN menulis, informasi ini dikonfirmasi oleh Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Suryanto Cahyono.

Sriwijaya Air terbang dari Jakarta menuju Pontianak sempat dikabarkan hilang kontak Sabtu (9/1/2021) pukul 14.40 WIB. 

Mayjen Bambang Suryo Aji dari Basarnas mengatakan, Sriwijaya Air diyakini jatuh di antara Pulau Laki dan Lancang, Kepulauan Seribu.

Baca juga: Lebih dari 100 Personel TNI AU Dikerahkan Bantu Cari Pesawat Sriwijaya Air SJ-182

Baca juga: Dua Kantong Plastik Dikirimkan ke RS Polri, Berisi Serpihan Diduga Milik Sriwijaya Air SJY-182

Media Asing Soroti Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air Penerbangan Jakarta-Pontianak
Media Asing Soroti Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air Penerbangan Jakarta-Pontianak (CNN)

Saat ini, kata Mayjen Bambang, Basarnas tengah melakukan operasi pencarian.

Tiga nelayan dari Pulau Lancang menuturkan kepada CNN, mereka mendengar bunyi ledakan dan tiba-tiba gelombang besar menggulung saat pesawat hilang.

"Saya mendengar ledakan yang sangat keras. Saya kira itu bom atau guntur besar," ujar seorang nelayan, Hendrik Mulyadi kepada CNN.

"Kami kemudian melihat gelombang besar, setinggi sekira dua meter menghantam perahu kami," ungkapnya.

Rekan Hendrik, Solihin menggambarkan suara itu sebagai 'bom di atas air.'

Mereka menuturkan saat kejadian, hari begitu gelap dan hujan.

Beberapa orang juga mengatakan, mereka menyaksikan pesawat jatuh ke laut dan mencium bau bahan bakar dan melihat puing-puing.

Mereka lantas kembali ke pantai dan melaporkan apa yang dilihat kepada pihak kepolisian.

Baca juga: Penumpang Sriwijaya Air yang Jatuh Sempat Kirim SMS ke Ayahnya: Pesawat Delay, Hujan Deras Sekali

Suasana kesibukan terlihat di posko crisis center Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang kontak, di terminal 2D Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, Sabtu (9/1/2021). Di posko itu keluarga dan kerabat korban dapat mencari informasi tentang pesawat Sriwijaya Air SJ 182 tujuan Jakarta-Pontianak hilang kontak disekitar Kepulauan Seribu. TRIBUNNEWS/HERUDIN
Suasana kesibukan terlihat di posko crisis center Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang kontak, di terminal 2D Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, Sabtu (9/1/2021). Di posko itu keluarga dan kerabat korban dapat mencari informasi tentang pesawat Sriwijaya Air SJ 182 tujuan Jakarta-Pontianak hilang kontak disekitar Kepulauan Seribu.  (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

CEO Sriwijaya Airlines Buka Suara

Lebih lanjut, CEO Sriwijaya Airlines, Jefferson Irwin Jauwena angkat bicara soal kecelakaan yang dialami SJ-182.

Jefferson menegaskan, sebelum lepas landas kondisi pesawat baik.

"Tentu kami sangat prihatin dengan apa yang terjadi pada kami terkait SJ-182," ujarnya dalam jumpa pers pada Sabtu (9/1/2021).

"Kami berharap doa semua orang dapat membantu proses pencarian agar berjalan lancar. Semoga semua baik-baik saja," harapnya.

Dalam pernyataan sebelumnya, Sriwijaya Air mengatakan, mereka melakukan kontak dengan berbagai pihak terkait untuk mendapatkan informasi lebih rinci terkait insiden tersebut.

Mereka menambahkan, akan segera mengeluarkan pernyataan resm jika informasi lebih lanjut sudah jelas.

Sementara itu, Kementerian Perhubungan mengatakan, pihaknya tengah menyelidiki dan berkoordinasi dengan Basarnas serta KNKT.

Baca juga: Penumpang Ini Sempat Kirim Foto Sayap Pesawat Sriwijaya Air yang Hilang, Bandara Hujan: Doain Ya

Baca juga: Cari Pesawat Sriwijaya Air SJ-182, TNI AU Kerahkan Helikopter dan Pesawat Berkamera Infra Merah

Captain Afwan (kanan), pilot pesawat Sriwijaya Air SJY182. Media Asing Soroti Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air Penerbangan Jakarta-Pontianak
Captain Afwan (kanan), pilot pesawat Sriwijaya Air SJY182. Media Asing Soroti Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air Penerbangan Jakarta-Pontianak (IST)

Pesawat Berusia 26 Tahun

Menurut Flightradar24, Sriwijaya Air atau Boeing 737-500 PK CLC terdaftar berusia 26 tahun.

Seorang juru bicara Boeing mengatakan kepada CNN, mereka mengetahui laporan media dari Jakarta dan sedang memantau situasi dengan cermat.

"Kami sedang berupaya mengumpulkan lebih banyak informasi," kata mereka.

Boeing kemudian mengeluarkan pernyataan terbaru yang mengatakan, "Pikiran kami tertuju pada kru, penumpang dan keluarga mereka."

"Kami berhubungan dengan pelanggan maskapai kami dan siap untuk mendukung mereka selama masa sulit ini."

Berdasarkan situs web, Sriwijaya Air dikenal sebagai maskapai penerbangan berbiaya rendah dan maskapai terbesar ketiga di Indonesia.

Maskapai ini mengangkut lebih dari 950.000 penumpang per bulan dari Jakarta ke 53 tujuan di Indonesia dan tiga negara regional.

Pada Juni 2018, Sriwijaya Air dihapus dari daftar maskapai penerbangan terlarang Uni Eropa setelah 11 tahun ditempatkan dalam daftar itu.

Insiden Sriwijaya Air merupakan insiden terbaru yang mengguncang industri penerbangan Indonesia, sebuah sektor yang meski terus berkembang, tapi terus diganggu oleh standar keselamatan yang sangat buruk.

Baca juga: Kisah Rachmawati, Qariah Internasional yang Selamat dari Kecelakaan Sriwijaya Air SJY 182

Baca juga: Kisah Rombongan Selamat dari Maut, Gagal Terbang Naik Sriwijaya Air Lantaran Tak Bawa Bukti Tes PCR

Pesawat Boeing 737 series Sriwijaya Air. Media Asing Soroti Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air Penerbangan Jakarta-Pontianak
Pesawat Boeing 737 series Sriwijaya Air. Media Asing Soroti Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air Penerbangan Jakarta-Pontianak (Via Kompas.com)

Rekor yang Mengkhawatirkan

Pada Oktober 2018, Lion Air Penerbangan 610 jatuh ke Laut Jawa, setelah lepas landas dari Jakarta dan menewaskan 189 orang didalamnya.

Pesawat Boeing 737 Max 8 dijadwalkan melakukan perjalanan satu jam menuju Pangkal Pinang, Bangka.

Pada 2014, Indonesian AirAsia Flight 8501 merenggut nyawa 162 orang di dalamnya setelah jatuh ke Laut Jawa, saat terbang dari Surabaya ke Singapura.

Setahun sebelumnya, Lion Air terlibat dua kecelakaan.

Sebuah Boeing 737 meleset dari landasan pacu saat mendarat dan jatuh ke laut dekat Bali, memaksa penumpang untuk berenang atau mengarungi keselamatan.

Sementara Boeing 737 lainnya bertabrakan dengan seekor sapi saat mendarat di Bandara Jalaluddin, Gorontalo.

Pada 2007, Uni Eropa melarang semua 51 maskapai penerbangan Indonesia dari wilayah udaranya setelah sebuah pesawat Garuda Indonesia dengan 140 orang di dalamnya melampaui landasan di Yogyakarta pada Maret dan terbakar, menewaskan 21 orang di dalamnya.

Standar telah diperbaiki dengan semua maskapai penerbangan Indonesia dikeluarkan dari daftar hitam itu pada Juni 2018 .

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved