Selasa, 7 Oktober 2025

Obama Salahkan Trump dan Partai Republik Terkait Kerusuhan di Gedung Capitol AS 

Obama menilai penyerbuan Gedung Capitol dipicu oleh Trump yang terus berbohong tanpa dasar tentang hasil pemilu yang sah

Robyn BECK / AFP
Presiden Donald Trump dan mantan Presiden Barack Obama berbicara di tangga Timur depan Capitol AS setelah upacara pelantikan pada 20 Januari 2017 di Washington, DC. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Mantan presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama mengutuk penyerbuan dan aksi kekerasan di Gedung Capitol AS pada Rabu (6/1/2021) waktu setempat.

Obama mengatakan "Sejarah akan mengingat aksi kekerasan hari ini."

Bagi Obama, kerusuhan hari ini sebagai aib besar dan malu bagi negara Amerika."

Obama menilai penyerbuan Gedung Capitol dipicu oleh Trump yang “terus berbohong tanpa dasar tentang hasil pemilu yang sah.”

Ia juga menyalahkan Partai Republik dan media pendukungnya yang terlalu sering tidak mau mengatakan fakta sebenarnya kepada pengikut mereka bahwa Trump kalah dalam Pemilu.

“Kita akan bercanda, jika menganggap kejadian ini sebagai kejutan. Partai Republik dan  media lain yang menyertainya terlalu sering tidak mau mengatakan yang sebenarnya kepada pengikut mereka bahwa Trump kalah dalam pemilu,” ujar Obama seperti dilansir USA TODAY, Kamis (7/1/2021).

"Narasi fantasi mereka telah melonjak lebih jauh dan lebih jauh dari kenyataan, dan membangun kebencian bertahun-tahun. Sekarang kita melihat konsekuensinya,  berubah menjadi kekerasan."

Baca juga: Tiga Mantan Presiden AS Ajukan Diri Jadi Sukarelawan Vaksin Covid-19, termasuk Barack Obama

Kerusuhan terjadi di Gedung Capitol, Washington DC, antara massa pendukung Presiden Donald Trump dengan aparat.

Seorang perempuan dilaporkan tewas tertembak di bagian dada di Rabu sore waktu setempat (6/1/2020), dalam upaya mereka menghalangi kemenangan Joe Biden.

 Sumber dari penegak hukum mengungkapkan, wanita itu tewas beberapa jam kemudian. Tak diketahui siapa yang menembaknya.

Selain adanya korban tewas, banyak orang terluka termasuk dari sisi pihak berwenang, di mana massa pro-Trump berusaha menerobos masuk Gedung Capitol.

Garda Nasional diaktifkan untuk memadamkan kerusuhan, dengan polisi mengaku menemukan peledak di dekat gedung Kongres AS.

Massa pendukung Presiden petahana AS Donald Trump menyerbu Kantor Kongres AS, Capitol pada Rabu (6/1/2021).
Massa pendukung Presiden petahana AS Donald Trump menyerbu Kantor Kongres AS, Capitol pada Rabu (6/1/2021). (Tangkap Layar Video The Wall Street Journal)

Polisi menyatakan mereka memberlakukan jam malam pukul 18.00 di seluruh DC, dengan kerusuhan merembet ke seantero AS.

Saat pengunjuk rasa berupaya menduduki gedung parlemen, Biden menyerukan kepada massa agar mundur dan menyatakan mereka sudah termakan hasutan.

Sejumlah pejabat seperti Wakil Presiden Mike Pence dan Ketua DPR AS Nancy Pelosi langsung diungsikan begitu massa menembus Rotunda.

Sementara politisi yang berada di House Chamber (DPR AS) diminta memakai masker gas, karena aparat menembakkan gas air mata. (USA TODAY/AP/AFP/CNN)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved