Jelang Debat Lawan Trump, Biden Rilis Laporan Pembayaran Pajak ke Publik
Capres Partai Demokrat Joe Biden merilis laporan pajak selama empat tahun terakhir ke publik, beberapa jam sebelum debat pertamanya melawan Trump.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, CLEVELAND--Calon presiden Partai Demokrat Joe Biden merilis laporan pajak selama empat tahun terakhir ke publik, beberapa jam sebelum debat pertamanya melawan Presiden Donald Trump, Selasa (29/9/2020) waktu setempat.
Biden pun menyerukan Trump, yang telah diserang karena tidak merilis pembayaran pajak, untuk melakukan hal yang sama.
Biden, yang akan berbagi panggung dengan lawannya dari Partai Republik pada Selasa malam di Cleveland, Ohio, mengambil langkah dua hari setelah New York Times melaporkan Trump hanya membayar 750 dolar AS (Rp11,1 juta) untuk pajak penghasilan federal pada 2016 dan 2017 - dan tidak melakikan pemnayaran dalam 10 dari 15 tahun terakhir - setelah bertahun-tahun melaporkan kerugian signigikan dari perusahaan bisnisnya.
Trump telah lama berusaha merahasiakan catatan keuangan pribadinya.
Reuters melaporkan Pajak Biden menunjukkan ia dan istrinya Jill membayar lebih dari 346.000 dolar AS (Rp5.155.400.000) untuk pajak federal dan pembayaran lainnya untuk 2019 dengan pendapatan hampir 985.000 dolar AS sebelum mencari pengembalian dana hampir 47.000 dolar AS.
AFP memberitakan, di tahun 2017 dan 2018, Biden dan istrinya membayar pajak jauh lebih tinggi dari Trump. Sebab ketika itu Biden dan istrinya mendapatkan pendapatan sebesar 11 juta dolar AS dan 4,5 juta dolar AS.
Biden dan istri mengatakan mereka telah membayar lebih dari Trump.
"Ini adalah tingkat transparansi bersejarah yang dimaksudkan untuk memberi rakyat Amerika kepercayaan," kata wakil manajer kampanye Biden, Kate Bedingfield, seperti dilansir Reuters, Rabu (30/9/2020).
"Bapak Presiden, umumkan laporan pembayaran pajak Anda atau tutup mulut," tambah Bedingfield.
Debat berdurasi 90 menit, dengan penonton terbatas dan penerapan jarak sosial karena pandemi virus corona, akan dimulai pada Selasa (29/9/2020) pukul 21:00 waktu setempat ( pada Rabu (30/9/2020 pagi WIB) di Case Western Reserve University di Cleveland, dengan Chris Wallace dari Fox News akan sebagai moderator.
Ini adalah yang pertama dari tiga debat yang dijadwalkan.
Debat akan dibagi menjadi enam segmen: catatan Trump dan Biden, Mahkamah Agung, pandemi, ekonomi, integritas pemilu dan "ras serta kekerasan" di kota-kota AS.
Trump tiba di Cleveland dengan pesawat Air Force One, dan menyelesaikan kunjungan pratinjau 20 menit ke tempat debat tak lama sebelum Biden mendarat di kota itu sekitar pukul 17.00 waktu setempat , bersama beberapa penasihat utamanya: Jake Sullivan, Ron Klain, Mike Donilon, dan saudara perempuannya Valerie Biden Owens.
Biden langsung pergi ke paviliun debat untuk berjalan-jalan sendiri.
Rilis laporan pajak Biden menjelang debat menunjukkan, mantan wakil presiden mencari keuntungan politik pada masalah yang bisa beresonansi dengan pemilih: 'seorang pengembang real estat kaya raya-politisi, menurut laporan New York Times, sering menghindari membayar pajak pendapatan federal.'
Demokrat telah berusaha untuk menggambarkan Trump sebagai sosok yang melakukan penghindaran pajak.
Penolakan terus-menerus Trump untuk merilis laporam pembayaran pajaknya telah menjadi citra negatif dari praktik standar untuk calon presiden.
Juru bicara kampanye Trump Tim Murtaugh mengeluarkan pernyataan menanggapi pengungkapan Biden, menuduhnya tidak jujur dalam pernyataan publik tentang penghasilannya sendiri di masa lalu. Tetapi Murtaugh tidak membahas apakah Trump akan merilis laporan pajaknya.

PENDAPATAN BIDEN
Dalam laporan pajak Biden tahun 2019 menunjukkan sebagian besar pendapatannya berasal dari sebuah perusahaan yang katanya menangani pembayaran dari keterlibatan berbicara dan menulis dan dari pos pengajaran Universitas Pennsylvania dari mana ia mengambil cuti dan tidak dibayar setelah menyatakan pencalonannya sebagai calon presiden.
Dilaporkan juga pembayaran pajak tahun 2019 untuk pasangan Biden, Senator Kamala Harris dari California.
Harris dan suaminya, pengacara Doug Emhoff, melaporkan membayar sekitar 1,2 juta dolar AS dengan pendaptatannya sebesar 3,3 juta dolar AS untuk tahun ini, menurut laporan pajak yang dirilis pada hari Selasa.
Wakil Presiden Mike Pence merilis satu dekade pembayaran pajaknya sebelum pemilihan 2016 tetapi tidak ada informasi pajak sejak saat itu.
Trump Dituding Tak Bayar Pajak Penghasilan Selama 10 Tahun
Surat kabar New York Times melaporkan Donald Trump hanya membayar 750 dolar AS (Rp11,1 juta) untuk pajak penghasilan federal pada 2016, tahun ia mencalonkan diri sebagai presiden AS, dan pada tahun pertamanya di Gedung Putih.
Surat kabar - yang mengatakan memperoleh catatan pajak Trump dan perusahaan-perusahaannya selama dua dekade - juga mengungkap Trump tidak membayar pajak penghasilan sama sekali selama 10 dari 15 tahun terakhir.
Catatan mengungkapkan "kerugian kronis dan tahun penghindaran pajak", katanya.
Trump menyebut laporan itu adalah "berita palsu."
"Sebenarnya saya membayar pajak. Dan Anda akan melihat laporan pajak saya- itu sedang dilakukan audit, audit itu sudah berlangsung lama," katanya kepada wartawan setelah berita itu diterbitkan pada Minggu (27/9/2020) waktu setempat, seperti dilansir BBC, Senin (28/9/2020).
"IRS [Internal Revenue Service/Otoritas Pajak AS] tidak memperlakukan saya dengan baik ... mereka memperlakukan saya dengan sangat buruk," katanya.
Trump telah menghadapi masalah hukum karena menolak untuk berbagi dokumen mengenai kekayaan dan bisnisnya.
Dia adalah presiden pertama sejak 1970-an, yang tidak membuat pengumuman pembayaran pajak kepada publik, meskipun ini tidak diwajibkan oleh hukum dan perundang-undangan.
The Times mengatakan informasi dalam beritanya "disediakan oleh sumber-sumber yang memiliki akses hukum ke laporan pajak itu."
Laporan itu datang hanya beberapa hari sebelum debat presiden pertama antara Trump dengan saingannya dari Partai Demokrat Joe Biden dan beberapa minggu sebelum pemilihan 3 November 2020.
The Times mengatakan mereka meninjau pembayaran pajak Trump dan perusahaan-perusahaan yang dimiliki oleh Trump Organization sejak tahun 1990-an, serta pembayaran pakak pribadinya untuk 2016 dan 2017.
Dikatakan presiden hanya membayar 750 dolar AS dalam pajak penghasilan pada 2016 dan 2017, sementara Trump tidak membayar pajak penghasilan sama sekali dalam 10 dari 15 tahun terakhir, "sebagian besar karena ia melaporkan kerugiannya lebih banyak daripada keuntungannya."
Sebelum menjadi presiden, Trump dikenal sebagai pengusaha selebriti dan raja properti.
Namun surat kabar itu mengatakan laporan pajak Trump kepada IRS "menggambarkan seorang pengusaha yang mengambil keuntungan ratusan juta dolar per tahun tapi menutupinya dengan dalih kerugian besar, ia agresif menghindari membayar pajak".
Dalam laporan yang bisa diakses publik, Presiden Trump mengatakan dia menghasilkan setidaknya 434,9 juta dolar pada tahun 2018.
Namun Surat kabar itu membantah hal ini, menuduh pengembalian pajaknya menunjukkan Trump malah merugi sebesar 47,4 juta.
Trump Organization turut menyangkal tuduhan dalam laporan pemberitaan tersebut.
Kepala bidang hukum perusahaan, Alan Garten, mengatakan kepada Times bahwa "sebagian besar, jika tidak semua, fakta yang diberitakan tampaknya tidak akurat".
Trump Organization telah menolak tuduhan New York Times, dan mengatakan "sebagian besar" fakta tidak akurat."
"Selama dekade terakhir, Presiden Trump telah membayar puluhan juta dolar untuk pajak pribadi kepada pemerintah federal, termasuk membayar jutaan dolar AS untuk pajak pribadi sejak mengumumkan pencalonannya pada tahun 2015," katanya.
Apa lagi yang dikatakan laporan itu?
Surat kabar itu juga mengklaim bahwa "sebagian besar" bisnis terbesar Trump - seperti lapangan golf dan hotel - "melaporkan kerugian jutaan, jika tidak puluhan juta dolar dari tahun ke tahun."
"Persamaan itu adalah elemen kunci dari alkimia keuangan Trump: menggunakan hasil dari pendapatannya sebagai selebriti untuk membeli dan menopang bisnis berisiko, kemudian menggunakan kerugian itu untuk menghindari pajak," tulis pemberitaan itu.
Laporan pemberitaan itu menambahkan, Trump secara pribadi bertanggung jawab atas pinjaman lebih dari 300juta dolar AS, yang akan jatuh tempo dalam empat tahun ke depan.
Surat kabar itu juga menuduh, beberapa bisnis Presiden Trump telah menerima uang dari "pelobi, pejabat asing dan lain-lain yang mencari waktu untuk bertemu tatap muka, akses atau dukungan" dari presiden.
The Times mengatakan pihaknya menggunakan catatan pajak itu untuk mengetahui berapa banyak pendapatan yang diperoleh presiden Trump dari perusahaannya di luar negeri, menuduh ia menghasilkan 73juta dolar AS dalam pendapatan dari luar negeri dalam dua tahun pertamanya di Gedung Putih.
Sebagian besar berasal dari lapangan golf di Irlandia dan Skotlandia, tetapi Times mengatakan Trump Organization juga menerima uang "dari kesepakatan lisensi di negara-negara dengan pemimpin otoriter atau geopolitik yang sulit."
The Times menuduh kesepakatan lisensi terjaring 3 juta dolar AS dari Filipina, 2,3 juta dari India dan 1 juta dolar dari Turki.
Surat kabar itu mengklaim, Presiden Trump menghasilkan 427,4 juta dolar AS pada tahun 2018 dalam pendapatan dari seri tayangan The Apprentice AS, serta dari kesepakatan branding di mana organisasi membayar untuk menggunakan namanya menjadi merek.
Dia juga menghasilkan 176,5 juta dolar dengan berinvestasi di dua gedung kantor tahun itu.
Namun, Times menuduh presiden hampir tidak membayar pajak atas pendapatan ini, karena ia melaporkan bisnisnya mengalami kerugian yang luar biasa.
Times juga mengklaim Trump telah menggunakan kode pajak yang memungkinkan pemilik bisnis untuk "melanjutkan kerugian yang tersisa untuk mengurangi pajak di tahun-tahun mendatang."
Surat kabar mencontohkan ketika pada 2018, resor golf terbesar Presiden Trump, Trump National Doral, dekat Miami, merugi 162,3 juta dolar AS.
Dua lapangan golfnya di Skotlandia dan satu di Irlandia juga melaporkan kerugian 63,3 juta dolar AS, New York Time menuduh.
Apa reaksinya?
Lawan politik Trump mengutuk pengaturan pajak yang dilaporkannya.
Ketua DPR Nancy Pelosi mengatakan laporan itu menunjukkan Trump telah mengambil "langkah-langkah luar biasa" untuk "permainan kode pajak dan menghindari membayar bagian yang adil dari pajak."
Calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden belum berkomentar sejauh ini.
Namun tim kampanyenya menyoroti hal itu di Twitter bahwa guru, petugas pemadam kebakaran dan perawat, semua membayar lebih dari 750 dolar AS untuk pajak.(Reuters/AFP/BBC)