Kamis, 2 Oktober 2025

Pentagon Kembangkan Konsep Perang Militer AS di Masa Depan

Ini sebuah dokumen yang dimaksudkan untuk memandu, bagaimana Pantagon berperang dalam beberapa dekade mendatang.

KEENAN DANIELS / US NAVY / AFP
Angkatan Laut Amerika Serikat, pada Selasa (7/7/2020) merilis foto armada laut AS di Pasifik. Di barisan depan dua kapal induk, USS Nimitz dan USS Ronald Reagan. 

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON DC - Hampir sepanjang tahun ini, para perencana di Pentagon alias Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) mengembangkan Konsep Perang Bersama yang baru.

Ini sebuah dokumen yang dimaksudkan untuk memandu, bagaimana Pantagon berperang dalam beberapa dekade mendatang.

“Apa yang saya perhatikan adalah, sebagai lawan, dari semua yang telah saya lakukan sepanjang karier saya, perbedaan terbesar adalah, tidak akan ada garis di medan perang,” kata Jenderal John Hyten, Wakil Kepala Staf Gabungan AS, dalam acara yang digelar lembaga think tank Institut Hudson, Rabu (12/8) lalu, seperti dikutip Defence News.

Baca: Tak Mau Kalah, Militer AS Kirim Pesawat Pengebom Siluman B-2 ke Pulau Rahasia di Samudera Hindia

Struktur saat ini, menurut Hyten, adalah tentang membagi wilayah operasi. “Ke mana pun kita pergi, jika kita harus bertempur, kita menetapkan tepi depan daerah pertempuran, kita telah menetapkan garis koordinasi dukungan tembakan, garis depan pasukan, dan kita berkata, oke, Angkatan Darat bisa beroperasi di sini. Angkatan Udara bisa beroperasi di sini," ujarnya.

“Semuanya tentang garis sekarang," sebut Hyten. "Tapi, untuk berfungsi dalam lingkungan modern yang diperebutkan, garis-garis itu dihilangkan".

Apa artinya dalam praktik? Secara efektif, Hyten menguraikan visi, di mana setiap kekuatan dapat mempertahankan dirinya sendiri  untuk menahan musuh dan memiliki kemampuan serangan yang dalam, dibangun di sekitar sistem komando dan kontrol terpadu.

Baca: China Tes Rudal Pembunuh Kapal Induk dalam Latihan Militer, Seperti Apa Kecanggihannya

“Kekuatan Angkatan Laut dapat mempertahankan diri atau menyerang lebih dalam. Angkatan Udara dapat mempertahankan dirinya sendiri atau menyerang lebih dalam. Marinir membela diri atau menyerang jauh (ke dalam),” katanya. "Semua orang".

Integrasi dengan negara lain

Semua pihak termasuk mitra internasional, Hyten menambahkan, karena AS begitu sering beroperasi dalam kerangka koalisi, rencana ini hanya berfungsi jika bisa mengintegrasikan yang lain. 

Dan, agar seluruh struktur berhasil, Pentagon harus berhasil membuat gabungan semua kemampuan kontrol perintah domain yang sedang mereka kembangkan.

Victorino Mercado, Asisten Menteri Pertahanan untuk Strategi, Rencana, dan Kemampuan, mengatakan, konsep peperangan yang baru akan secara langsung "mendorong beberapa investasi AS" di masa depan termasuk pembuatan kapal perang.

“Ada beberapa komponen penting, bagaimana Anda memerintahkan dan mengendalikan pasukan, bagaimana Anda melakukan logistik, ada beberapa tema umum dalam Konsep Perang Bersama,” ujarnya seperti dilansir Defence News. 

Baca: Konflik Laut China Selatan, AS Kirim Kapal Induk, China Kerahkan 4 Jet Tempur

“Jadi, konsep perang ini mengisi celah. Saya berharap, kita memilikinya sekarang,” kata Mercado. “Ini akan menginformasikan semua keputusan yang kita buat hari ini karena sekarang adalah tentang memposisikan diri kita di masa depan untuk sukses”.

Tetapi, ketika ditanya, apakah Pentagon akan mempublikasikan perincian Konsep Perang Bersama setelah selesai, Mercado mengatakan, ada "ketegangan" antara menginformasikan publik dan pemangku kepentingan utama untuk tidak mengungkapkan keunggulan kepada Rusia dan China.

“Saya pikir, ada aspek yang perlu kita bagikan dari Konsep Perang Bersama ini,” katanya. “Tapi, ada yang harus kita jaga yang sifatnya rahasia. Dan saya pikir, saya harus berhati-hati dengan apa yang saya katakan di sini, sampai taraf tertentu".

Berita ini tayang di Kontan: https://internasional.kontan.co.id/news/ini-konsep-perang-baru-amerika-serikat-tidak-ada-garis-di-medan-tempur-1?page=all

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved