Ibadah Haji 2020
Prosesi Ibadah Haji 2020 Selesai, Jemaah Diharuskan Jalani Isolasi Mandiri Selama 7 Hari
Seluruh jemaah yang menyelesaikan ibadah haji 1441H/2020 diwajibkan melakukan isolasi mandiri selama 7 hari.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JEDDAH - Penyelenggaraan haji 1441H/2020 selesai dilakukan, Minggu (2/8/2020).
Seluruh jemaah diwajibkan melakukan isolasi mandiri selama 7 hari.
Seperti dikutip dari Arab News, Wakil Menteri Haji dan Umrah Dr Abdulfattah bin Sulaiman Mashat mengatakan, setelah ibadah haji selesai, jemaah menjalani pemeriksaan medis.
Jemaah diharuskan melakukan isolasi mandiri selama tujuh hari, sama seperti yang dilakukan sebelum memulai haji.
Baca: Ungkapan Syukur Dua WNI Ekspatriat Jadi Jemaah Haji Terpilih di Tengah Pandemi Covid-19
Mashat mengatakan, pemerintah Arab Saudi menyiapkan rencana terorganisir untuk semua kegiatan jemaah haji.
"Fokus utama adalah bagaimana menerapkan tindakan pencegahan medis dan tindakan pencegahan secara efektif," kata Mashat.
"Kesehatan manusia adalah prioritas utamanya. Inilah tindakan pencegahan yang kami lakukan," ujarnya.
Kementerian Kesehatan Arab Saudi menyatakan, seluruh jemaah haji dinyatakan sehat tanpa masalah kesehatan.
Baca: Arab Saudi Tahan 2.050 Jemaah Haji Ilegal, KJRI Jeddah Pastikan Tidak Ada WNI
Juru bicara Kementerian Kesehatan Mohammed Al-Abd Al-Ali bahkan dengan sangat menyakinkan menyatakan, jemaah haji tidak ada yang positif Covid-19.
Langkah-langkah yang dilakukan pemerintah Arab Saudi pada penyelenggaran haji 2020 di tengah pandemi covid-19 mendapat pujian dari organisasi kesehatan dunia (WHO).
Penyelenggaran haji tahun ini terasa berbeda. Jumlah jemaah hanya dibatasi 1.000 orang. Dari seribu orang tersebut 16 diantaranya adalah warga negara Indonesia (WNI) yang bermukim di Arab Saudi.
Dua WNI Ekspatriat Jadi Jemaah Haji Terpilih di Tengah Pandemi Covid-19
Prosesi ibadah haji 2020 telah selesai. Rasa bersyukur tentu dirasakan jemaah haji terpilih setelah rangkaian ibadah dijalankan lancar, tak terkecuali dua WNI ekspatriat.
Ata Farida dan Muhammad Wahyu, dua WNI yang beruntung masuk dalam 1.000 jemaah pilihan ini mengungkapkan perasaan mereka.
Seperti dikutip dari Arab News, Farida merasa tak percaya ia dapat menjalankam ibadah haji di tengah pandemi Covid-19 ini.
"Rasanya ini berkah bagi saya dari Allah, sebelum saya meninggalkan Arab Saudi," kata Farida.

Ia menilai pemerintah Arab Saudi sangat siap dalam penyelenggaraan ibadah haji, terutama ketat dalam memantau kesehatan para jemaah.
Baca: Arab Saudi Tahan 2.050 Jemaah Haji Ilegal, KJRI Jeddah Pastikan Tidak Ada WNI
"Semuanya berjalannya baik, saya apresiasi Kementerian Haji dan Kementerian Kesehatan (Arab Saudi)," kata dia.
Sementara itu, Muhammad Wahyu Guru Sekolah Indonesia Riyadh mengungkapkan, dirinya merasa beruntung, lantaran niatan untuk berhaji segara dijawab Allah.
"Dari sebelum lockdown memang sudah berniat haji. Semoga Allah SWT memberi kesempatan kalau bisa (tahun 2020) ini. Jadi sudah diniatkan," kata Wahyu seperti dikutip dari Channel Youtube Konsul Haji KJRI Jeddah Endang Jumali.
Menurut Wahyu, Pemerintah Arab Saudi benar-benar menyiapkan penyelenggaraan ibadah haji meski di tengah pandemi covid-19.
Mulai dari para petugas haji yang hangat dan ramah, asupan makanan jemaah yang bergizi, transportasi dengan menerapkan jarak sosial, serta menginap di hotel dengan penghuni satu kamar satu.
"Pertama tiba di Jeddah kami disambut petugas dengan sangat hangat dan ramah," tutur Wahyu.
*Ada 16 WNI Ekspatriat yang Terpilih Jadi Jemaah Haji 2020*
Catatan Konsul Haji Jeddah ada 16 WNI yang terdaftar sebagai jemaah haji terpilih. Mereka adalah Muhammad Wahyu, Endan Suwandana, Ahmad Sujai, Huda Faristiya, 'Abdul Muhaemin, Siri Marosi, Muhammad Toifurrahman, Ata Farida, Eni Wahyuni, Irma Tazkiya, M Zulkarnain.
Kemudian, Ali Muhsin Kemal, Akram Hadrami, Agus Sugiarto, Titin Agustin, dan Juwaeriyah Awaludin. Mereka di Saudi tinggal dan bekerja di sejumlah kota, antara lain: Riyadh, Madinah, Yanbu', Makkah, Jeddah, dan Al Khobar.