Selama 13 Tahun, Pria Ini Merekam dan Pengintip Rok Wanita, Punya Kini Memiliki 1.400 Video
Pria itu telah memfilmkan aksi mengintip celana dalam ratusan wanita dan akibatnya, pria yang tidak disebut namanya divonis 2tahun 3 bulan
TRIBUNNEWS.COM, SINGAPURA - Seorang pria Singapura yang dikenal sebagai perekam dan pengintip rok wanita (upskirt) terproduktif di negara itu, dijebloskan ke penjara.
Dilansir dari Reuters Jumat (5/6/2020), pria itu secara diam-diam telah memfilmkan aksi mengintip celana dalam ratusan wanita.
Akibatnya, pria berusia 35 tahun yang tidak disebut namanya itu dijatuhi hukuman penjara 2 tahun 3 bulan.
Ia dinyatakan bersalah karena merekam hampir 1.400 video selama 2003-2016.
Korbannya mulai dari wanita dewasa dan anak gadis.
Dalam menjalankan aksinya, pria hidung belang tersebut menggunakan ponselnya, jam tangan mata-mata, dan pena dengan kamera tersembunyi.
Kasus ini mencuat ketika kelompok-kelompok hak asasi perempuan mengingatkan, kekerasan seksual digital di Singapura melonjak dalam beberapa tahun terakhir.
Baca: FAKTA Video Viral Pria Foto Bagian Dalam Rok Wanita saat Antre ATM di Bandung, Sempat Dipergoki
Perempuan menjadi korban terbanyak.
"Dia menyesali tindakannya," ucap pengacaranya, TM Sinnadurai saat dihubungi Thomson Reuters Foundation melalui telepon pada Jumat (5/6/2020).
"Dia telah mengambil keputusan untuk menjalani hukumannya," lanjutnya seraya menambahkan bahwa pelaku tidak berencana mengajukan banding.
Pria itu, yang secara hukum tidak dapat disebut namanya untuk melindungi identitas korbannya, menjalankan aksinya di transportasi umum, toilet, dan ruang ganti di lebih dari 800 kesempatan.
Dia akhirnya tertangkap basah oleh seorang rekan kerja pada 2016, saat mencoba merekamnya di kamar mandi.
Dari situlah polisi mengusutnya hingga menahannya.
Pria itu mengaku bersalah dan dijatuhi hukuman penjara pada Kamis (4/6/2020).
Baca: Raffi Ahmad Sempat Panik hingga Nekat Dobrak Pintu Saat Tahu Rafathar Terkunci di Kamar Mandi
Pengadilan menyebut kasus ini belum pernah terjadi sebelumnya, dan "sejauh ini adalah yang terbanyak," demikian laporan dari Channel News Asia.
Sementara itu di beberapa negara seperti Inggris, Jerman, dan Korea Selatan, dalam beberapa tahun terakhir ada peningkatan jumlah kasus pelecehan seksual terhadap wanita dengan memakai teknologi.
Kasus-kasus ini termasuk pembuatan film ilegal, distribusi foto bugil dan upskirting yakni merekam secara diam-diam atau memotret celana dalam perempuan dari bawah roknya.
Di Singapura, kasus-kasus seperti itu meningkat hampir tiga kali lipat antara 2016-2018, menurut sebuah studi yang diterbitkan tahun lalu oleh kelompok advokasi kesetaraan gender Singapura, AWARE.
"Angka-angka dalam kasus ini - jumlah files yang dikumpulkan pelaku selama 13 tahun - mengejutkan," ungkap Shailey Hingorani, kepala penelitian dan advokasi AWARE.
Dia lalu menyerukan pendidikan seks yang komprehensif untuk meningkatkan kesadaran tentang kesetaraan gender.
Baca: Dua Pria di Bandar Lampung Cekcok dengan Personil TNI AL Gara-Gara Masker
"Berapa banyak lagi perempuan yang jadi korban sebelum kita memgambil langkah konkret untuk mengajari pria lebih banyak empati," katanya.
Singapura tahun lalu mengeluarkan undang-undang baru yang mengurusi pelecehan seks online, termasuk voyeurisme, upskirting, atau cyber flashing, dengan maksimal hukuman penjara 2-5 tahun.
Ada beberapa kasus besar tahun lalu, termasuk seorang mahasiswi yang direkam di kamar mandi, dan beberapa penangkapan dilakukan akibat distribusi foto telanjang di grup obrolan online.
Dari atap itulah, pemuda berusia 25 tahun itu melancarkan aksinya.
Perempuan yang diintip pun memberikan pengakuan bahwa SN pelakunya.
"Korbannya mengatakan diintip pelaku," kata Pardiana.
Kemudian, SN pun langsung di sidang bersama Ketua RT untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Namun, SN justru tak mengaku mengintip perempuan.
"Pernah disidang bersama RT tapi tidak mengakui," ujarnya.
Selain meresahkan karena hal itu, ternyata dikenal memiliki kelakuan yang aneh.
"Kadang memang kelakuannya sedikit aneh," katanya.
Kebiasaan lain yang terlihat dari pelaku teror sperma Tasikmalaya ini yakni kerap minum-minum.
Diketahui, si pelaku teror sperma ini masih bujangan.
Kini, ia diketahui tak memiliki pekerjaan yang tetap.
Namun, SN sempat bekerja di tempat penjualan ayam potong.
Reaksi SN Ditangkap Polisi
Pelaku teror sperma itu akhirnya tunduk saat polisi menangkapnya di kawasan Argasari, Cihideung, Kota Tasikmalaya, Senin (17/11/2019).
Dilihat dari video penangkapan yang direkam wartawan Tribunjabar.id di Tasikmalaya, SN tampak mengenakan pakaian kasual.
Ia mengenakan kaus santai ketika dibekuk polisi di kediaman sang paman.
Ketika ke luar pintu rumah, ekspresi si pelaku teror sperma ini menucri perhatian.
Pemuda itu ekspresi terlihat resah, pandangannya tak fokus. Ia melayangkan pandangan ke kiri dan ke kanan ketika digiring aparat.
Tubuhnya diapit aparat yang bertubuh tetap dan kekar, juga bertampang garang.
Pelaku teror sperma (tengah) saat ditangkap polisi di Tasikmalaya (tribunjabar/isep heri)
Saat tiba di Mapolres Tasikmalaya, si peneror sperma itu terlihat celingak-celiguk.
Terlihat pula momen saat si pelaku teror sperma di Tasikmalaya itu, dicecar oleh orang-orang yang ada disekitarnya.
SN terlihat duduk dikerumuni sejumlah orang, termasuk awak media yang merekamnya.
Saat dicecar, pelaku berkomunikasi menggunakan bahasa Sunda.
Namun, reaksinya justru di luar dugaan saat diberondong banyak pertanyaan.
Ia tampak berkelit dan terlihat santai menjawab pertanyaan seadanya.
Ujungnya, ucapan dia justru mengundang riuh.
Pelaku malah meminta maaf, bukan menjawab pertanyaan yang mestinya dijelaskan.
"Saya minta maaf," katanya.
Kemudian terdengar seorang pria yang terdengar menekan si peneror sperma soal korban perempuan yang menjadi sasaran pelaku sebelumnya.
Selain itu, terlihat pula momen saat SN tampak ngotot tidak melakukan apa-apa, sambil menggelengkan kepala.
"Enggak, enggak diapa-apain Pak," ujarnya.
Ada juga reaksinya yang tampak menunduk sambil mengaku tak tahu apa-apa.
"Enggak tahu," kata SN.
Seperti yang dilaporkan wartawan Tribunjabar.id, si peneror sperma di Tasikmalaya itu memang langsung diinterogasi oleh polisi.
Kepada polisi, SN mengaku, tak ingat perbuatan tak pantasnya itu.
"Saya tidak ingat pak, saya hanya nanya bu mau kemana, katanya lagi nunggu Gojek. Udah saya berhenti di sana," kata SN.
Selain itu, ia juga sempat menampik soal melempar sperma sembarangan kepada perempuan di jalan.
Namun, ujungnya, ia kemudian disebut keceplosan mengaku kerap bergairah saat melihat perempuan yang dianggapnya terlihat seksi.
"Memang suka begitu pak, tiba-tiba begitu (orgasme)," katanya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Sakit Jiwa! Pria Ini Sudah 800 Kali Intip dan Rekam Daleman Rok Wanita, Punya 1.400 Video