Senin, 6 Oktober 2025

Virus Corona

Mengejutkan!, Rusia Jadi Negara Kedua Wabah Corona, Orang Dekat Putin Pun Terinfeksi Covid-19

Sejumlah media Rusia melaporkan Peskov, yang telah menjadi jubir Putin sejak 2012,kini berada di rumah sakit.

Penulis: Febby Mahendra
Editor: Hendra Gunawan
AFP/KIRILL KUDRYAVTSEV
Seorang wanita menonton siaran langsung pidato Presiden Rusia Vladimir Putin kepada bangsa tersebut atas wabah koronavirus, di Moskow pada 25 Maret 2020. (AFP/Kirill KUDRYAVTSEV/AFP) 

TRIBUNNEWS.COM, MOSKWA -- Rusia mencatat lebih dari 232.000 kasus positif Covid-19, Rabu (13/5), sehingga menempatkan negara itu pada urutan kedua kasus terbanyak di dunia setelah Amerika Serikat AS).

Selama 10 hari terakhir, jumlah kasus di Rusia senantiasa melampaui 10.000 per hari.

Dalam 24 jam terakhir saja, ada sebanyak 10.899 kasus. Di antara orang yang terjangkit virus corona adalah Dmitry Peskov, Juru Bicara Presiden Vladimir Putin.

Sejumlah media Rusia melaporkan Peskov, yang telah menjadi jubir Putin sejak 2012,
kini berada di rumah sakit.

"Ya, saya sakit. Saya kini menjalani perawatan," kata Peskov.

Dia merupakan pejabat tinggi terkini yang teruji positif mengidap Covid-19 setelah
Perdana Menteri Mikhail Mishustin, Menteri Kebudayaan Olga Lyubimova, serta Menteri Konstruksi Vladimir Yakushev, dan seorang asistennya.

Baca: Ayah Khabib Nurmagomedov Dikabarkan Masuk Rumah Sakit dalam Kondisi Kritis

Baca: Menteri Bintang Sambut Baik Bantuan Spesifik Bagi Perempuan dan Anak dari Nestle Indonesia

Baca: Sakit Perut yang Dialami Anak-anak Bisa Jadi Gejala Awal Tertular Virus Corona, Begini Penjelasannya

Baca: Sakit Perut yang Dialami Anak-anak Bisa Jadi Gejala Awal Tertular Virus Corona, Begini Penjelasannya

Peskov mengatakan kepada kantor berita TASS, dia terakhir bertemu secara langsung
Presiden Putin lebih dari sebulan lalu.

Putin diketahui bekerja dari kediamannya, luar ibu kota Moskow dan, menurut Kremlin (Kantor Presiden Rusia), kesehatannya dijaga.

Meski mencatat jumlah kasus positif terbanyak kedua di dunia, Rusia melaporkan angka kematian mencapai 2.116 orang. Sejauh ini Moskow adalah pusat penyebaran di Rusia.

Lebih dari setengah jumlah kasus positif dan jumlah kematian terkait Covid-19 berada di Moskow.

Sebanyak lima pasien Covid-19 meninggal dunia di St Petersburg, Rusia, pada Selasa
(12/5), setelah rumah sakit tempat mereka dirawat dilalap api.

Kebakaran yangmenghanguskan ruang perawatan intensif tersebut tampaknya dipicu oleh korsleting pada unit ventilator, sebagaimana dilaporkan sejumlah kantor berita Rusia.

Api telah dipadamkan dan sebanyak 150 orang sudah dievakuasi dari rumah sakit,
sebut kementerian penanganan keadaan darurat Rusia.

Presiden Rusia Vladimir Putin memakai alat pelindung saatmengunjungi rumah sakit tempat pasien terinfeksi virus corona dirawat.
Presiden Rusia Vladimir Putin memakai alat pelindung saatmengunjungi rumah sakit tempat pasien terinfeksi virus corona dirawat. (Getty Images)

Sebelumnya, Presiden Vladimir Putin, mengatakan karantina wilayah atau lockdown akan dilonggarkan dan aktivitas bisnis akan kembali berfungsi, mulai Selasa (12/5).

Dia mengatakan periode tidak bekerja di seluruh wilayah Rusia sudah diterapkan
selama enam minggu demi mengekang penyebaran virus.

Pelonggaran pembatasan akan memengaruhi semua sektor ekonomi, kata Putin, tetapi beberapa daerah kemungkinan akan mempertahankan kontrol lebih ketat apabila diperlukan.

Dalam 24 jam terakhir, Rusia mencatat rekor kenaikan harian tertinggi yaitu 11.656
kasus, sehingga total resmi kasus virus corona menjadi 221.344.

Berarti Rusia sekarang memiliki lebih banyak kasus yang terkonfirmasi ketimbang Italia.

Namun demikian, perbandingan antar negara tidak selalu akurat, karena berbagai faktor seperti tingkat pengujian yang tidak selalu sama.

Menurut angka resmi, 2.009 orang di Rusia telah meninggal akibat virus corona.

Tetapi sejumlah kalangan mempertanyakan angka itu terlalu rendah, dan diyakini angka kematian jauh lebih tinggi.

Dalam pidato yang disiarkan televisi, Putin mengumumkan berakhirnya pembatasan
selama enam minggu di seluruh negara, yang disebutnya memungkinkan negara itu
mempersiapkan sistem kesehatan dan mampu menyelamatkan ribuan jiwa.

Acara-acara yang melibatkan banyak orang tetap dilarang dan masyarakat masih harus mengikuti aturan sanitasi yang ketat. Menurut Putih, sektor konstruksi dan pertanian harus menjadi sektor industri pertama yang kembali dibuka.

Namun ia memperingatkan wabah itu masih jauh dari selesai.

"Bahaya masih tetap mengintai. Kita tidak boleh membiarkan gelombang baru epidemi dan tumbuh menjadi komplikasi yang serius," katanya.

Keputusan itu diumumkan hanya beberapa hari setelah Wali Kota Moskow, Sergei
Sobyanin, memperpanjang karantina wilayah ibu kota sampai 31 Mei.

Kendati para pekerja konstruksi dan industri kini kembali bekerja di kota, setiap orang harus mengenakan masker dan sarung tangan di toko-toko serta angkutan umum.

Warga masih tidak dapat meninggalkan rumah kecuali untuk berbelanja, bekerja atau
berjalan-jalan, dan harus memiliki izin untuk bepergian.

Ibu kota Moskow merupakan pusat penyebaran wabah di Rusia, yaitu lebih dari setengah dari total jumlah kasus secara keseluruhan dan kematian. (cnn/bbc/feb)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved