Trump Berharap Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dalam Kondisi Baik-baik Saja
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengaku tidak mengetahui kondisi Kim Jong Un sedang sakit atau tidak.
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengaku tidak mengetahui kondisi Kim Jong Un sedang sakit atau tidak.
Hal itu disampaikannya saat ditanya awak media mengenai rumor pemimpin Korea Utara tengah alami sakit parah dan dalam kondisi kritis.
Namun Trump berharap Kim baik-baik saja.
"Itu laporan yang disebutkan dalam berita. Kita tidak tahu (kondisinya-red)."
"Saya hanya bisa mengatakan ini, saya berharap dia baik-baik saja," kata Trump ketika ditanya tentang kondisi Kim.
Baca: Media Korea Utara Bungkam Soal Keberadaan Kim Jong Un di Tengah Spekulasi Kondisi Kesehatannya
Trump mengatakan punya hubungan baik dengan Kim.
"Saya punya hubungan yang sangat baik dengan dia, " kata Trump.
Penasihat Keamanan Nasional Robert O'Brien mengatakan kepada para wartawan, AS tengah memantau terus perkembangan laporan mengenai kondisi kesehatan Kim.
"Kami memantau laporan ini. Seperti yang Anda tahu, Korea Utara adalah masyarakat yang sangat tertutup, tidak ada pers bebas di sana. Mereka sangat merahasiakan setiap informasi yang mereka punya, termasuk mengenai kesehatan Kim Jong un," kata O'Brien.
Dia menambahkan, intelijen AS dan Departemen Pertahanan sedang memantau tiap perkembangan yang ada.
Para pejabat dan sumber Korea Selatan dan China meragukan laporan Kim sedang mengalami sakit parah setelah operasi kardiovaskular atau beda jantung.
Pada Selasa (22/4/2020), Presiden Korea Selatan, mengatakan tidak ada tanda-tanda yang tidak biasa atau luar biasa dari Korea Utara.
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong un, dikabarkan sedang berada dalam bahaya serius setelah menjalani operasi.
Rumor mengenai kondisi kesehatan itu muncul ketika Kim baru-baru ini melewatkan perayaan ulang tahun kakeknya pada 15 April.
Empat hari sebelum itu, Kim terlihat di sebuah pertemuan pemerintah.
Seperti dilansir CNN dari seorang pejabat intelijen Amerika Serikat (AS) mengatakan Negeri Paman Sam tengah memantau informasi intelijen terkait kondisi Kim yang dalam bahaya besar setelah operasi.
Pejabat lain di intelijen AS yang juga enggan disebut namanya menyatakan hal yang sama.
Sementara itu Daily NK, sebuah Surat Kabar online yang berbasis di Korea Selatan yang berfokus pada Korea Utara, bahwa Kim baru saja menjalani operasi kardiovaskular pada 12 April.
Daily NK menjelaskan, kondisi kesehatan Kim makin memburuk dan harus menjalani operasi karena dia adalah perokok keras, obesitas, dan bekerja terlalu banyak.
Masih menurut media yang sama, sekarang Kim tengah dirawat di sebuah vila di Hyangsan County setelah operasi.
Kim terakhir muncul di media negara Korea Utara pada 11 April lalu.
Pada 15 April--Korea Utara memperingati hari libur terpenting, ulang tahun kelahiran ayah pendiri negara itu, Kim Il Sung. Saat itu tak ada Kim Jong un hadir dalam acara itu.
Ketika itu banyak pihak mempertanyakan keberadaan dan apa gerangan yang membuat Kim tak hadir di acara paling penting di Korea Utara
"Ada sejumlah rumor baru-baru ini tentang kesehatan Kim (merokok, jantung, dan otak). Jika Kim dirawat di rumah sakit, maka itu akan menjelaskan mengapa ia tidak hadir pada perayaan penting April 15 , " kata Bruce Klingner, seorang peneliti Senior Fellow di Heritage Foundation dan mantan wakil kepala CIA untuk Korea Utara.
"Tetapi, selama bertahun-tahun, ada sejumlah rumor kesehatan palsu tentang Kim Jong-un atau ayahnya. Kita harus menunggu dan melihat."
Laporan-laporan itu masih belum dapat dikonfirmasi oleh otoritas Korea Utara. Mengingat Korea Utara dengan ketat mengontrol semua informasi terkait pemimpinnya, yang diperlakukan hampir seperti dewa di dalam negeri. (News York Post/Reuters/CNN)