Wartawan Jepang Ceritakan Pengalaman Saat Makan Bersama Gerilyawan Aceh

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Wartawan Jepang, Kazutaka Sato (64) menceritakan pengalamannya saat makan bersama para gerilyawan perang Aceh pada bulan Maret 2001 di Indonesia.

"Sudah lama sekali ya tahun 2001 makan malam gelap-gelapan, tak tahu makanan itu, tapi rasanya seperti kari dan pedas," ungkap Kazutaka Sato di televisi NTV, Sabtu (11/4/2020).

Wartawan Kazutaka Sato, yang melaporkan daerah konflik di seluruh dunia, muncul dalam acara "Garis depan medan perang" yang ke 71 dengan tema Makanan Gerilyawan Hutan.

"Pokoknya Indonesia itu suka pedas, tapi enak sekali makanan di sana. Para gerilyawan yang mau lepas dari Indonesia itu membentuk negara sendiri, menyiapkan makanan pagi, siang, malam. Kalau malam ya gelap sekali saat makan," tambahnya.

Sato juga memperlihatkan makanan melalui foto yang ditampilkannya.

Baca: Erupsi Gunung Anak Krakatau Semalam, Ini Kata Media Asing yang Soroti Suara Dentuman yang Terdengar

Baca: Gunung Anak Krakatau Erupsi, Wisatawan Dilarang Dekati Kawah Radius 2 Km

"Saat itu kan sudah ada HP lalu saya pesan makanan dan tiba-tiba sepeda motor dari hutan datang membawa pesanan makanan. Saya kaget juga dibawain dari hutan turun ke bawah. Makan seperti ikan sarden enak sekali walaupun pedas," kata dia.

"Itu makanan kalangan gerilyawan Aceh di sana waktu itu," tambahnya.

Sato sempat makan malam di sebuah pangkalan di hutan organisasi gerilyawan yang mencoba untuk memisahkan dan menjadi mandiri dari Indonesia.

"Sepertinya ada beberapa makanan di sana tetapi umumnya pedas semua, namun enak sekali. Itu saja yang saya ingat sih, dan kalau malam gelap-gelapan saat makan," kata dia.

Diskusi mengenai Jepang dalam WAG Pecinta Jepang terbuka bagi siapa pun. Kirimkan email dengan nama jelas dan alamat serta nomor whatsapp ke: [email protected]