Virus Corona
Infeksi Covid-19 Dunia Sudah Mencapai 1 Juta, Beberapa Lonjakan Kasus Terjadi pada Pekan Ini
Lebih dari satu juta kasus Covid-19 dunia telah tercatat secara global.
TRIBUNNEWS.COM - Lebih dari satu juta kasus Covid-19 dunia telah tercatat secara global.
Catatan terbaru dari Universitas John Hopkins mengartikan bahwa capaian ini menjadi situasi suram.
Dimana manusia untuk kesekian kalinya bergulat dengan pandemi yang menyebar masif.
Melansir BBC, lebih dari 51.000 orang meninggal dunia karena wabah ini.
Baca: Bukti Nyata Liga Spanyol Perangi Corona: Penggalangan Dana hingga Sumbang 1 Juta Masker
Baca: Kajian BIN Sebut Puncak Corona Pada Akhir Juli, 106 Ribu Lebih Kasus
Kemudian lebih dari 208.000 pasien telah pulih, angka-angka ini merujuk pada catatan Universitas John Hopkins.
Sementara itu Worldometers pada Jumat (3/4/2020) pukul 06.30 WIB mencatatkan jumlah kasus sebanyak 1.013.711.
Sebanyak 52.977 penduduk dunia meregang nyawa dan 212.015 lainnya sembuh dari virus corona.

Sampai saat ini, Amerika Serikat masih menduduki posisi pertama infeksi terbanyak di dunia.
Sedangkan Italia mengantongi kasus kematian tertinggi.
Penyakit ini awalnya dikenal sebagai pneumonia Wuhan lalu berubah menjadi nCov-2019.
Setelah mulai menjangkiti sejumlah negara, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meresmikan namanya menjadi Covid-19 yang disebabkan virus SARS-CoV-2.
Meski sempat berharap wabah ini tidak disebut sebagai pandemi, tapi WHO lantas mengumumkannya demikian karena penyebaran semakin luas.
Baca: Diduga Terinfeksi Virus Corona, Pelaku Perampokan Toko Emas di Tamansari Meninggal Dunia
Baca: Di Tengah Wabah Corona, Masih Ada Pemandu Lagu yang Layani Pelanggan Warkop Karaoke
Setidaknya Jumat (4/3/2020) The Base Lab mencatat 204 negara yang sudah positif Covid-19.
Kembali ke perhitungan John Hopkins, pihaknya yakin jumlah yang tercatat sebenarnya lebih tinggi.
Butuh satu setengah bulan virus ini menyebabkan 100.000 kasus.
Angka satu juta tercapai karena sejumlah kasus bertambah dua kali lipat selama sepekan terakhir ini.
Hampir seperempat kasus berasal dari AS, sementara Eropa menyumbang sekitar setengahnya.
Lonjakan Kematian di Spanyol
Kamis (2/4/2020) lalu, Spanyol mengalami lonjakan kematian sebesar 950 dalam waktu 24 jam.
Angka ini merupakan peningkatan tertinggi dalam satu hari.
Jumlah kasus Spanyol naik dari 102.136 pada Rabu (1/4/2020) menjadi 110.238, terjadi kenaikan sebesar 8 persen.
Sementara itu Jumat ini, kasusnya kembali naik menjadi 112.065.
Pemerintah Spanyol yakin jumlah ini mendekati puncak pandemi di sana.
Mereka berharap setelah ini ada penurunan angka.

"(Infeksi Covid-19) kami terus meningkat sekitar 8 persen. Poin ini seperti yang kita lihat, adalah stabilisasi dalam data yang kami daftarkan," jelas unit koordinasi darurat kementerian kesehatan Spanyol, María José Sierra.
Spanyol negara yang menduduki posisi ketiga kasus dan kematian terbanyak.
Lockdown atau penguncian nasional yang dimulai bulan lalu, menyebabkan setidaknya 900.000 orang hampir kehilangan pekerjaan.
Sementara itu pada Kamis lalu, AS mengatakan rekor baru pengklaim tunjangan pengangguran baru sebanyak 6,6 juta orang.
Perkembangan Covid-19 pada Kamis
Masih melansir BBC, ada sejumlah perkembangan peristiwa di seluruh dunia terkait pandemi corona pada Kamis (2/4/2020):
1. Kapal Pesiar Zaandam berlabuh di Florida dengan membawa puluhan penumpang sakit, setelah ditolak sejumlah negara Amerika Selatan.
2. Presiden Rusia Vladimir Putin memperpanjang libur kerja atau kerja dari rumah hingga April.
3. Jumlah kematian di Belgia mencapai 1.000
4. Iran mengonfirmasi lebih dari 3.100 kematian.
5. Sekretaris Kesehatan Inggris Matt Hancock mengatakan akan melakukan 100.000 tes per-hari di Inggris.
6. Presiden Filipina, Rodrigo Duterte akan menembak warga yang melanggar lockdown.
7. Dharavi, daerah kumuh terbesar di ibukota keuangan India, Mumbai, telah melaporkan kematian pertamanya Covid-19.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)