Virus Corona
Seharian Kemarin, 700 Orang Meninggal di Amerika Akibat Corona
Penyebaran virus corona atau covid-19 di Amerika Serikat (AS) pada Selasa (31/3/2020) waktu setempat semakin memprihatinkan.
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Penyebaran virus corona atau covid-19 di Amerika Serikat (AS) pada Selasa (31/3/2020) waktu setempat semakin memprihatinkan.
Dimana 700 orang meninggal akibat virus corona (COVID-19) hanya dalam waktu 1x24 jam.
Angka itu setara dengan satu orang meninggal setiap dua menit.
Hampir setengah kasus kematian berada di negara bagian New York, yang masih menjadi episentrum pandemi virus corona.
Wali Kota New York, Bill de Blasio memohon bala bantuan dari pemerintahan Presiden Donald Trump.
Baca: Debt Collector Diminta Tak Beroperasi Selama Pandemi Corona
Baca: Ini 2 Provinsi di Indonesia yang Belum Terjangkit Virus Corona
Apalagi Trump memprediksi hal yang paling terburuk masih akan terjadi pada minggu-minggu mendatang.
"Ini adalah titik di mana kita harus siap untuk menghadapi minggu depan, ketika melihat adanya peningkatan besar dalam jumlah kasus," ujar de Blasio, di Billie Jean King National Tennis Center di Queens, di saat sebuah rumah sakit Lapangan sedang dibangun.
De Blasio, seorang politikus Demokrat, telah meminta tambahan seribu perawat, 300 terapis pernapasan dan 150 dokter kepada Gedung Putih pada 5 April lalu.
Tetapi kata dia, hinga saat ini, ia belum menerima jawaban dari Trump.
Berdasarkan data lebih dari 3.700 orang telah meninggal akibat COVID-19 di Amerika Serikat selama wabah.
Angka ini lebih dari jumlah yang meninggal dalam serangan 11 September 2001.
Total kasus infeksi COVID-19 di AS meningkat menjadi 184.000, naik 21.000 dari hari sebelumnya.
Jumlah kasus positif COVID-19 di AS tertinggi di dunia.
Dokter kelelahan
Di California, negara bagian AS yang paling padat penduduknya, jumlah pasien COVID-19 melonjak selama beberapa hari terakhir, dengan lebih dari 7.400 kasus terkonfirmasi pada hari Selasa (31/3/2020) dan lebih dari 150 kasus kematian.
Pandemi ini telah menguras seluruh energi para dokter, perawat dan pekerja kesehatan lainnya, yang bekerja terlalu keras.
Ditambah lagi kurangnya perangkat medis dan perlengkapan pelindung yang dibutuhkan.
"Hal itu melemahkan dan melelahkan serta menyedihkan, " jela Gubernur New York Andrew Cuomo saat konferensi pers.
"Aku sudah berbicara kepada profesional kesehatan yang mengatakan hal itu."
Untuk kasus kematian terkait corona AS masih di bawah Italia (11.000 orang meninggal) dan Spanyol (8.000 orang meninggal).
China telah melaporkan 3.305 orang meninggal.
Di seluruh dunia, sekarang ada lebih dari 800.000 kasus penyakit yang sangat menular itu dan lebih dari 40.000 kasus kematian dilaporkan.(Channel News Asia/AFP/Reuters).