Senin, 6 Oktober 2025

Virus Corona

Seharian Kemarin, 700 Orang Meninggal di Amerika Akibat Corona

Penyebaran virus corona atau covid-19 di Amerika Serikat (AS) pada Selasa (31/3/2020) waktu setempat semakin memprihatinkan.

The New York Times/Dave Sanders
Beberapa rumah duka yang kewalahan untuk mengumpulkan jenazah korban virus corona, dan memaksa rumah sakit seperti Rumah Sakit Brooklyn untuk menyimpannya di trailer berpendingin. 

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Penyebaran virus corona atau covid-19 di Amerika Serikat (AS) pada Selasa (31/3/2020) waktu setempat semakin memprihatinkan.

Dimana 700 orang meninggal akibat virus corona (COVID-19) hanya dalam waktu 1x24 jam.

Angka itu setara dengan satu orang meninggal setiap dua menit.

Hampir setengah kasus kematian berada di negara bagian New York, yang masih menjadi episentrum pandemi virus corona.

Wali Kota New York, Bill de Blasio memohon bala bantuan dari pemerintahan Presiden Donald Trump.

Baca: Debt Collector Diminta Tak Beroperasi Selama Pandemi Corona

Baca: Ini 2 Provinsi di Indonesia yang Belum Terjangkit Virus Corona

Apalagi Trump memprediksi hal yang paling terburuk masih akan terjadi pada minggu-minggu mendatang.

"Ini adalah titik di mana kita harus siap untuk menghadapi minggu depan, ketika melihat adanya peningkatan besar dalam jumlah kasus," ujar de Blasio, di Billie Jean King National Tennis Center di Queens, di saat sebuah rumah sakit Lapangan sedang dibangun.

De Blasio, seorang politikus Demokrat, telah meminta tambahan seribu perawat, 300 terapis pernapasan dan 150 dokter kepada Gedung Putih pada 5 April lalu.

Tetapi kata dia, hinga saat ini, ia belum menerima jawaban dari Trump.

Berdasarkan data lebih dari 3.700 orang telah meninggal akibat COVID-19 di Amerika Serikat selama wabah.

Angka ini lebih dari jumlah yang meninggal dalam serangan 11 September 2001.

Total kasus infeksi COVID-19 di AS meningkat menjadi 184.000, naik 21.000 dari hari sebelumnya.

Jumlah kasus positif COVID-19 di AS tertinggi di dunia.

Dokter kelelahan

Di California, negara bagian AS yang paling padat penduduknya, jumlah pasien COVID-19 melonjak selama beberapa hari terakhir, dengan lebih dari 7.400 kasus terkonfirmasi pada hari Selasa (31/3/2020) dan lebih dari 150 kasus kematian.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved