Virus Corona
WHO Tegas Merekomendasi Pakai Masker saat Rawat Orang Sakit, Tak Perlu Pakai Bila Sehat
Pejabat World Health Organization (WHO) mengatakan mereka tetap merekomendasikan agar orang-orang tidak menggunakan masker kecuali mengidap covid-19.
TRIBUNNEWS.COM - Pejabat World Health Organization (WHO) mengatakan mereka tetap merekomendasikan agar orang-orang tidak menggunakan masker kecuali mengidap Covid-19 atau merawat orang yang sakit.
Dalam konferensi pers di Jenawa, Swiss pada Senin (30/3/2020), Direktur Ekesekutif Program Darurat Kesehatan WHO, Dr Mike Ryan angkat bicara.
"Tidak ada bukti khusus yang menunjukkan, pemakaian masker oleh populasi massal memiliki manfaat," ungkap Dr Ryan yang dikutip dari CNN.
"Bahkan, beberapa bukti menunjukkan sebaliknya terkait penggunaan masker yang benar," tambahnya.
Baca: Beli Masker di Toko Online, Seorang Wanita Tertipu Belasan Juta, Terungkap Isi Kardus, Ini Faktanya
Baca: Soimah Bagikan Video Tutorial Bikin Masker Berbahan Kaus, Lihat Gaya Kocak dan Tampilannya
Dalam pernyataannya, Dr Ryan juga menyoroti pasokan alat medis di berbagai negara.
"Saat ini orang yang paling berisiko terpapar virus adalah petugas medis garis depan," terangnya.
"Memikirkan mereka tidak memiliki masker, itu mengerikan," katanya.

Prioritaskan Masker untuk yang Membutuhkan
Lebih jauh, Ahli epidemiologi penyakit menular, Maria Van Kerkhove memberikan komentarnya terkait hal ini.
"Kami memprioritaskan penggunaan masker bagi mereka yang paling membutuhkan, terutama pekerja kesehatan garis depan," tegas Maria.
Di tengah masyarakat, Maria melanjutkan, masker digunakan sendiri apabila memang dalam keadaan sakit.
Demi mencegah penyebaran penyakit yang sedang diidap.
"Masker kami rekomendasikan untuk orang-orang yang berada di rumah, dan sakit.
katanya.
Baca: dr. Mita Tanggapi soal Kalung Tangkal Virus, Dipakai Artis, Kalau Benar Tim Medis Nggak Pakai APD
Baca: Bagikan APD & Hand Sanitizer, Nikita Mirzani Nangis Dengar Pengakuan Driver Ojol, Langsung Beri Uang
Kekurangan Pasokan Medis dan Alat Pelindung Diri
Secara terpisah, pejabat WHO pekan lalu memberikan pengarahan kepada media.
WHO menerangkan, secara global tengah menghadapi kekurangan pasokan medis, termasuk alat pelindung diri (APD) untuk dokter.
"Kita harus tegas," ungkap Maria.
"Dunia menghadapi kekurangan APD secara signifikan untuk pekerja garis depan," kata Maria.
"Termasuk masker, sarung tangan, baju bedah, dan pelindung wajah," terangnya.
"Penggunaaan APD ini untuk melindungi perawat kesehatan, harus menjadi prioritas utama," tegas Maria.

UPDATE Covid-19 Global
Secara global, sjumlah 785,777 kasus telah dikonfirmasi terinfeksi wabah virus corona atau Covid-19.
Lebih lanjut, dikutip dari coronavirus.thebaselab.com, 165,607 orang telah dinyatakan pulih per Selasa (31/3/2020) pukul 10.40 WIB.
Sejumlah 37,815 kematian tercatat di seluruh dunia.
Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan wabah virus corona sebagai pandemi global, Kamis (11/3/2020).
Baca: Pandemi Covid-19 Tak Halangi Indonesia Ekspor Perdana Beras ke Singapura
Baca: ICW Desak Jokowi Realokasi Anggaran Ibu Kota Baru untuk Penanganan Covid-19

Virus tersebut dapat menular dari manusia ke manusia yang menyebabkan penyakit pada saluran pernapasan.
Untuk itu, penting mengenali lebih jauh tentang gejala dan pencegahan virus corona.
Gejala yang ditimbulkan meliputi bersin, pilek, kelelahan, batuk, dan sakit tenggorokan.
Kemudian, pencegahan virus corona dilakukan dengan berbagai cara.
Misalnya, rajin cuci tangan menggunakan sabun atau pembersih tangan.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)