Virus Corona
AS Evakuasi Warga Negaranya di Wuhan Pakai Pesawat Sewaan
Pemerintah Amerika Serikat mengevakuasi warga negaranya yang berada di Wuhan, China, Rabu (29/1/2020) hari ini.
TRIBUNNEWS.COM, AMERIKA - Pemerintah Amerika Serikat mengevakuasi warga negaranya yang berada di Wuhan, China, Rabu (29/1/2020) hari ini.
Hal ini dilakukan untuk menyelamatkan warga negara Amerika Serikat dari risiko tertular virus Corona.
Seperti dikutip dari NBC News, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengirimkan sebuah pesawat terbang sewaan ke Wuhan.
Pesawat ini direncanakan untuk mengangkut warga negara Amerika Serikat pulang ke negara asal.
"Tempat duduk tersedia di pesawat, akan ditawarkan kepada warga negara Amerika Serikat yang diprioritaskan seperti mereka yang paling berisiko tertular virus jika mereka tetap di Wuhan," ujar Departemen Luar Negeri Amerika Serikat.
Pesawat tersebut berangkat dari Ontario, California.
Pesawat dijadwalkan bertolak dari Wuhan pada Rabu pagi waktu setempat.
Pesawat tersebut akan transit di Anchorage, Alaska untuk mengisi bahan bakar.
Departemen Layanan Kesehatan dan Sosial Alaska menyatakan semua orang yang berada di pesawat tersebut akan diperiksa oleh petugas China dan Amerika Serikat sebelum meninggalkan Wuhan.
Baca: Maskapai AS Perpanjang Waktu Penukaran Tiket Penerbangan ke China Hingga Akhir Februari
Baca: Korban Tewas Akibat Virus Corona Melonjak Jadi 132 orang
Orang yang terbukti positif menunjukkan gejala tertular virus Corona tidak diizinkan naik ke pesawat.
Para penumpang juga akan diperiksa ulang di Anchorage.
Pada Selasa (28/1/2020), Korea Selatan dan Jepang juga menyatakan akan mengirimkan pesawat sewaan ke Wuhan untuk mengevakuasi warga negara mereka.
Diperkirakan terdapat 700 warga negara Korea Selatan yang akan dievakuasi.
Pemerintah Jepang menyatakan mengirimkan pesawat pertama ke Wuhan pada Selasa (28/1/2020) malam.
Seperti dikutip dari CNN, Jepang mengevakuasi 200 warga negaranya di sana pada Rabu (29/1/2020) pagi.
Sebanyak 650 warga negara Jepang telah mengajukan permohonan kembali ke Jepang dan pemerintah akan mengirimkan lebih banyak pesawat sejak hari ini.
Langkah evakuasi juga dilakukan oleh negara-negara lain seperti Australia, India, Prancis, dan Inggris.
Menteri Kesehatan Australia menyatakan sedang bekerja sama dengan Menteri Luar Negeri China untuk memulangkan warga negara Australia di Wuhan, termasuk 100 orang muda.
Baca: Video Momen Nenek 87 Tahun di Wuhan Sembuh dari Virus Corona & Keluar Ruang Isolasi, Disambut Meriah
Baca: China Belum Tanggapi Tawaran Bantuan dari Pemerintah AS
Tukar Tiket ke China
Maskapai penerbangan Amerika Serikat memperpanjang waktu penukaran tiket penerbangan ke China. Mereka memberikan batas waktu sampai akhir Februari tanpa biaya.
American Airlines dan Delta Air Lines adalah dua maskapai penerbangan Amerika Serikat terakhir yang memperpanjang batas waktu penukaran tiket ke China tanpa biaya.

Sebelumnya mereka memberikan batas waktu sampai akhir Januari.
Itu artinya, orang-orang yang dijadwalkan terbang ke Beijing atau Shanghai, dua kota yang dilayani oleh dua maskapai tersebut, bisa mengganti tujuan ke tujuan lain tanpa dikenakan biaya.
United Airlines juga memperpanjang batas waktu pengembalian tiket penerbangan ke Beijing, Shanghai, atau Chengdu sampai akhir Februari.
United Airlines juga menawarkan pengembalian uang kepada penumpang yang bepergian ke Wuhan jika mereka membeli tiket pada 21 Januari dan dijadwalkan terbang ke sana sejak sekarang sampai 29 Maret.
Pada Senin (27/1/2020) waktu setempat Pusat Pengendalian Penyakit dan Pencegahan (CDC) Amerika Serikat meningkatkan kewaspadaan bepergian ke China ke tingkat tertinggi.
Itu artinya pemerintah Amerika Serikat mengimbau para pelancong untuk menghindari kegiatan bepergian yang tidak penting ke China.
CDC menyatakan saat ini pihaknya mengawasi gejala-gejala virus Corona di para penumpang pesawat yang tiba di 20 bandara Amerika Serikat.
CDC juga meningkatkan pemeriksaan dan pemindaian kepada para penumpang dari Wuhan di lima bandara.

Bandara-bandara itu adalah John F Kennedy International Airport (New York), San Francisco International Airport, Los Angeles International Airport, O'Hare International Airport (Chicago), dan Hartsfield-Jackson Atlanta International Airport.
Mereka mengklaim telah memeriksa sebanyak 2.400 orang sejauh ini.
Pemerintah Hong Kong akan menghentikan penerbitan izin bepergian individu kepada pelancong dari China daratan.
Baca: VIRAL Video Warga yang Terisolasi Akibat Virus Corona Saling Menyemangati, Berteriak dari Jendela
Baca: Selain Corona, Berikut 10 Virus Paling Mematikan di Dunia: Pernah Booming di Indonesia Tahun 2000-an
Dengan izin bepergian individu tersebut, warga di 49 kota di China daratan bisa berkunjung ke Hong Kong dalam kapasitasnya masing-masing.
Chief Executive Hong Kong Carrie Lam menyampaikan hal tersebut di Hong Kong, Selasa (28/1/2020).
Hong Kong juga mengumumkan rencana menutup perbatasan antara Hong Kong dengan China daratan.
Hal ini dilakukan untuk menghentikan penyebaran virus Corona. Mulai Kamis (30/1/2020) kereta cepat dan kapal-kapal feri yang melintasi perbatasan akan dilarang. (Tribun Network/deo)