Selasa, 7 Oktober 2025

Virus Corona

WHO Percaya Tiongkok Dapat Atasi Virus Corona, Belum Rekomendasikan Evakuasi WNA dari Wuhan

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan WHO yakin akan kemampuan Tiongkok dalam pencegahan dan pengendalian wabah virus corona.

Shanghaiist
Ilustrasi Serangan Virus Corona - WHO Percaya Tiongkok Dapat Atasi Virus Corona, Belum Rekomendasikan Evakuasi WNA dari Wuhan 

TRIBUNNEWS.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengapresiasi langkah pemerintah China dalam menangani virus corona.

Seperti dimuat di situs SCMP, dilaporkan ada sebanyak 4543 kasus dan 106 orang meninggal dunia disebabkan oleh virus corona hingga Selasa (28/1/2020) pukul 15.30 WIB.

Konidisi yang dialami oleh China terutama di kota Wuhan, membuat dunia Internasional termasuk Organisasi Kesehatan Dunia WHO menaruh perhatian terhadap wabah virus corona ini.

Petinggi WHO telah berkunjung ke China dan bertemu dengan Anggota Dewan Negara Tiongkok dan Menteri Luar Negeri, Wang Yi Tiongkok di Beijing.

Dari pertemuan tersebut, WHO telah membuat pernyataan mengenai virus corona di Wuhan ini.

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan WHO yakin akan kemampuan Tiongkok dalam pencegahan dan pengendalian wabah virus corona.

Dilansir situs kantor berita Xinhua, ia meminta masyarakat internasional untuk tetap tenang dan tidak bereaksi berlebihan.

Lebih lanjut, ia menyatakan WHO belum merekomendasikan evakuasi para warga negara asing dari Wuhan.

Tedros mengatakan, WHO dan masyarakat internasional sangat memuji langkah-langkah tegas yang telah diambil pemerintah Tiongkok.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Tiongkok mengatakan China akan terus bekerja sama dengan WHO dan masyarakat internasional secara transparan.

Menurutnya, dengan pengalaman menghadapi wabah Sars pada 2003 silam, menjadi pengalaman penting dalam menangani kasus virus corona saat ini.

"Dengan kepemimpinan yang kuat dari kawan [Presiden] Xi Jinping dan keuntungan dari sistem sosialis, serta pengalaman dari Sars, kami lebih tegas dalam menangani epidemi ini dengan tindakan yang lebih kuat dan lebih cepat," kata Wang, dikutip  dari SCMP.

"Kami benar-benar yakin bahwa kami memiliki kemampuan dan sumber daya untuk mengalahkan epidemi ini," terangnya.

Dana untuk Atasi Virus Corona

Diberitakan Xinhua, Departemen Keuangan China meneybut pemerintah mengalokasikan total 11,21 miliar yuan (sekitar Rp 22,2 miliar) untuk mengekang penyebaran virus coronavirus baru (2019-nCoV), 

Dana yang dialokasikan terutama digunakan untuk perawatan medis dan pengadaan peralatan medis dan bahan pengendalian virus Corona.

China akan meningkatkan upaya untuk memastikan dukungan pendanaan yang memadai untuk pencegahan dan pengendalian wabah virus tersebut.

Saat ini pihak China sedang membangun dua rumah sakit untuk menangani virus corona.

Yakni Rumah Sakit Huoshenshan dan Rumah Sakit Leishenshan.

Rumah Sakit Huoshenshan dirancang untuk memiliki luas 25.000 meter persegi dan akan menyediakan 700 hingga 1.000 tempat tidur, menurut pihak berwenang setempat.

Rumah sakit tersebut dibangun dengan mengadopsi kasus pasien penderita SARS di Xiaotangshan Beijing pada 2003 silam.

Ditergetkan, rumah sakit tersebut nantinya akan siap digunakan pada 2 Februari 2020 dan dikelola oleh militer Tiongkok.

Lokasi rumah sakit ini berada di Distrik Caidan, pinggiran barat kota Wuhan, Provinsi Hubei.

Dalam sebuah video, memperlihatkan puluhan alat berat bekerja tak kenal waktu dari siang hingga malam hari di lokasi yang akan dibangun rumah sakit tersebut.

Pemerintah Kota Wuhan menjelaskan, rumah sakit khusus corona ini dibangun di dekat sanatorium pekerja di Kota Wuhan.

Untuk mempercepat pembangunan, RS khusus corona ini dibangun dengan konstruksi dinding papan.

Sementara Rumah Sakit Leishenshan, rumah sakit khusus Wuhan lainnya, akan menampung 1.300 tempat tidur dan diharapkan mulai digunakan pada 5 Februari.

Pembangunan Rumah Sakit dalam 10 Hari Bukan Hal yang Mustahil

Pemerintah China menyebut bukan hal yang mustahil untuk dapat membangun rumah sakit dalam waktu 10 hari.

"Cina memiliki catatan menyelesaikan berbagai hal dengan cepat bahkan untuk proyek-proyek besar seperti ini," kata Yanzhong Huang, seorang rekan senior untuk kesehatan global di Dewan Hubungan Luar Negeri, seperti yang diberitakan BBC, Sabtu (25/1/2020).

Huang mengatakan, rumah sakit di Beijing yang dibangun di tahun 2003 mampu selesai dalam waktu tujuh hari saja.

Sehingga, menurutnya, memungkinkan bagi tim konstruksi saat ini untuk memecahkan rekor tersebut.

Sama seperti rumah sakit di Beijing, pusat Wuhan akan dibuat dari bangunan prefabrikasi.

Lebih lanjut, Huang menyebutkan sejumlah insinyur akan didatangkan dari seluruh negeri untuk menyelesaikan konstruksi tepat waktu.

"Pekerjaan teknik adalah keahlian Cina. Mereka memiliki catatan membangun gedung pencakar langit dengan cepat. Ini sangat sulit bagi orang Barat untuk membayangkan. Itu bisa dilakukan," tuturnya.

Menurutnya, dalam hal pasokan medis, Wuhan dapat mengambil persediaan dari rumah sakit lain atau dapat dengan mudah memesannya dari pabrik.

Simak Live Streaming Pembangunan Rumah Sakit Khusus di Wuhan

(Tribunnews.com/Tio/Metta)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved