Cerita Atiqah Cari Istri Muda untuk Suaminya di Facebook
Mungkin sebagian orang akan pikir-pikir lagi untuk poligami meski dalam agama Islam diperbolehkan.
Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto
TRIBUNNEWS.COM, MALAYSIA - Mungkin sebagian orang akan pikir-pikir lagi untuk poligami meski dalam agama Islam diperbolehkan.
Namun berbeda dengan Khuzatul Atiqah, wanita ini jutru mencari sendiri wanita yang akan dijadikan istri kedua untuk suaminya.
Melansir dari World of Buzz, hal ini dipilih Khuzatul setelah dia merasa kondisinya menurun sejak kandungannya membesar, sehingga tidak sanggup lagi mengurus suaminya seorang diri.
Khuzatul juga mengaku tidak tidak sanggup melihat suaminya yang kelelahan sepulang kerja namun tidak ada yang mengurusnya.
"Dia selalu terlihat lelah sepulang kerja, namun tidak ada yang mengurusnya karena kondisiku sendiri yang sedang hamil. Jadi aku memutuskan mencari istri kedua untuk merawat dia," katanya.
Baca: Tak Ingin Dipoligami, Seorang Istri di Jeneponto Siram Suami dengan Air Panas Hingga Tewas
Baca: Dipoligami, Istri Pertama Ini Temani Sang Suami Menikah Lagi dan Justru Mengaku Sangat Bahagia
Nur Fathonah adalah janda satu anak yang dia pilih menjadi istri kedua untuk suaminya.
Dipilihnya Fathonah lantaran dia memiliki hubungan baik dengannya.
Khuzatul dan Fathonah pertama kali berkenalan di media sosial pada 2018 dan sejak saat itu hubungan mereka pun semakin dekat layaknya sahabat.
Lalu pada pertemuan kedua, Khuzatul mulai menanyakan kesediaan Fathonah untuk dipoligami suaminya.
Awalnya Fathonah sempat ragu, namun setelah dibujuk Khuzatul akhirnya dia setuju.
Dia mengumumkan kesediannya dipoligami suami Khuzatul saat menghadiri acara buka bersama di rumah mereka.
Pada laman Facebooknya, dia juga membagikan ceritanya.
"Aku dapat melihat bahwa dia memiliki keluarga yang bahagia dan anak saya juga bahagia bersama mereka,"
"Kami mulai dekat lewat WhatsApp dan aku dapat melihat kalau Khuzatul sangat perhatian dengan keluargaku,"
"Suaminya juga sering menyampaikan salam lewat Khuzatul, dari sini aku melihat kalau keluarga ini benar-benar peduli padaku," terangya.
Unggahannya itu pun dia sertai dengan potret kebersamaan mereka bertiga yang terlihat sama bahagianya.
Unggahan ini pun menuai banyak pujian dari netizen yang salut akan keikhlasan keduanya dimadu.
Keluarga ini pun sekarang sudah hidup bahagia di kediamannya di Shah Alam, Selangor, Malaysia.
Marah dipoligami
Namun tidak semua istri tua mau untuk dipoligami.
Buktinya kisah poligami berikuti ini yang berujung kekerasan.
Diberitakan bahwa kasus tewasnya Bahtiar (28) akibat siraman air panas dari sang istri menggegerkan warga Kampung Paranga, Desa Kapita, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto, provinsi Sulawesi Selatan.
Pelaku penyiraman yakni Aminah (30) yang tega menyiram air panas ketubuh suaminya sendiri hingga melepuh dan tewas.
Aminah terbakar amarah karena suaminya menikah lagi.
Amarah Sang Istri Dipoligami
Peristiwa itu terjadi karena Aminah cemburu atas tindakan Bahtiar (28) tak lain suami pelaku, menikah tanpa sepengetahuanya.
Hal itu dibenarkan Kasubag Humas Polres Jeneponto, AKP Syahrul keTribunJeneponto.com, Sabtu (20/7/2019) pagi.
AKP Sahrul menjelaskan korban disiram air panas saat sedang tidur di rumahnya di kampung Paranga.
"Pada hari Sabtu (13/7/2019) lalu, korban Bahtiar sedang tidur, lalu pelaku yang tak lain istrinya sendiri memasak air panas dan menyiramkan kearah tubuh korban," kata AKP Syahrul.
Akibatnya korban mengalami kulit melepuh hampir sekujur tubuh terutama pada bagian dada dan perut.
Suami Sempat Dapatkan Perawatan
Mantan Kapolsek Tamalatea itu menambahkan korban sempat mendapat perawatan di RSUD Takalar.
"Setelah kejadian tersebut korban dibawa oleh keluarga pelaku kerumah sakit umum Padjonga Dg Ngalle Takalar untuk mendapatkan perawatan," tutur Syahrul.
"Namun tidak ada perubahan sehingga keluarga korban memutuskan untuk dilakukan pengobatan tradisional hingga akhirnya meninggal dunia," jelasnya.
Rencananya, jenasah pria yang bekerja sebagai sopir angkot di Makassar itu akan dimakamkan hari ini di rumah saudaranya di Kampung Beru, Desa Kapita, Kecamatan Bangkala, Jeneponto.
Istri korban Aminah(30) yang juga pelaku telah diamankan pihak kepolisian dan penanganan perkara ke Sat Reskrim Polres Jeneponto.
Motif Pelaku
Seorang perempuan di Jeneponto Aminah (30), nekat menyiram air panas ketubuh suaminya Bahtiar (28), saat sedang tidur.
Peristiwa yang mengakibatkan korban meninggal dunia ini terjadi di Kampung Paranga, Desa Kapita, Kecamatan Bangkala, Jeneponto, Sabtu (13/7/2019).
Kassubag Humas Polres Jeneponto, AKP Syahrul mengatakan, motif pelaku yang tak lain istri korban sendiri karena, cemburu dan sakit hati.
"Perempuan Aminah cemburu dan sakit hati, karena suaminya Bahtiar alias Tiar telah menikah dengan perempuan lain yang bernama MS," kata AKP Syahrul, Sabtu (20/7/2019) siang.
Sementara itu Pelaku Aminah (30), diamankan di Mapolres Jeneponto mengaku menyesal atas tindakannya ini
"Saya menyesal pak, tidak ada niat untuk membunuh suami saya," kata Aminah.
Perempuan 30 tahun itu, mengaku aksinya sponton dan tak ada niat membunuh suami.
"Awalnya saya sedang masak air untuk dipakai minum, dan dimasukkan kedalam ember," tuturnya.
"Saat saya angkat ini air, amarah campur sakit hati muncul dan langsung menumpahkan air tersebut, ketubuh suami saya sendiri yang sedang tidur," jelasnya.
Kini ibu tiga orang anak itu mendekam di Mapolres Jeneponto, untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.
Pengakuan Pelaku
Kesedihan Aminah (30) pelaku penyiraman air panas kepada suaminya sendiri Bahtiar (28) tak dapat disembunyikan.
Ibu tiga orang anak itu tak henti meneteskan air mata saat di periksa unit PPA Polres Jeneponto, Jl Sultan Hasanuddin, Kecamatan Binamu, Sabtu (20/7/2019) siang.
Di hadapan penyidik wanita 30 tahun itu mengaku aksinya sponton dan tak ada niat membunuh suami.
"Awalnya saya sedang masak air untuk minum, dan dimasukkan kedalam ember," katanya Aminah.
"Saat saya angkat ini air, amarah campur sakit hati muncul dan gelap mata langsung menumpahkan air tersebut ketubuh suami saya sendiri yang masih tidur," tuturnya.
Usai menumpahkan air ketubuh suaminya, Ia lantas lari dan minta tolong ketetangga.
Korban yang menderita luka akibat air panas dilarikan kerumah sakit umum daerah Padjonga Dg Ngalle kabupaten Takalar.
"Keluarga saya sendiri yang bawa korban ke rumah sakit, namun keluarga suami saya minta korban untuk dikeluarkan dengan alasan ada pengobatan tradisional," sambungnya.
"Disitulah luka suami saya semakin parah hingga tewas, padahal keluarga saya bilang kasi dirumah sakitmi soal biaya nanti saya tanggung semua," tandasnya.
Korban dan pelaku yang sudah 12 tahun menjaling rumah tangga ini juga mengaku kecewa.
Semenjak kenalan dan diketahui menikah dengan perempuan MS yang tinggal di Kota Makassar, Bahtiar sudah jarang memberi nafkah untuk Ia dan anaknya.
"Biasaji kirim uang tapi itu seminggu sekali dan hanya Rp 100 ribu pertiga minggu, dan ini tidak seperti biasanya, saya bilang tidak cukup uang segini tapi malah bilang pinjam dulu ditetangga," papar Aminah sembari menangis dihadapan penyidik.
"Saya juga sudah hubungi itu perempuan untuk tidak mendekati suami saya saat masih pacaran karena sudah memiliki istri dan anak tapi itu perempuan tetap nikah dengan suami saya," sambungnya.
Kini perempuan asal Kampung Paranga, Desa Kapita, Kecamatan Bangkala Jeneponto harus berurusan dengan Polisi.
Kasubag Humas Polres Jeneponto AKP Syahrul membenarkan kejadian ini.
Mantan Kapolsek Tamalatea itu mengungkapkan motif penyiraman air panas yang membuat korban meninggal dunia karena sakit hati.
"Perempuan Aminah cemburu dan sakit hati karena suaminya Bahtiar alias Tiar telah menikah dengan perempuan lain yang bernama MS," kata AKP Syahrul.
Kini ibu tiga orang anak hanya bisa menyesal atas perbuatannya yang membuat suaminya pergi untuk selamatnya
"Saya menyesal pak, tidak ada niat untuk membunuh suami saya, saya Ikhlas," tutupnya sambil menangis.